Ketika kamu bilang, kalau aku orang yang pantas untukmu. Aku pun mengiyakan perkataanmu. Tapi, ketahuilah, jika Tuhan tidak mengizinkan, apapun yang telah kamu rencanakan, akan gagal tanpa kamu lakukan. Karena, Tuhan paham apa yang kita butuhkan.
Sekeras apapun kamu mempertahankan aku, maka dengan sendirinya akan tenggelam. Kalau kata anak remaja "ya usaha lo sia-sia." Mungkin, kalau kamu percaya komunikasi, dan kepastian yang aku tunggu. Tentu, kamu paham bagaimana rasanya digantung dengan perasaaan yang tak pasti.
Jika pada akhirnya kamu meninggalkan aku karena alasan yang tidak penting. Itu bukanlah salahku. Namun, itu tingkahmu yang membuat aku semakin paham, bahwa kamu tidak mengerti keadaan yang sesungguhnya. Pernahkah kamu bilang bahwa kamu tidak tahan dengan rindu? Tentu, aku mengerti itu. Dan sekarang, aku mundur untuk tidak merindu. Tapi, tak lama kemudian, kamu bilang bahwa kamu mampu menerima segalanya. Jadi kamu itu mampu atau pura-pura mampu?
Jangan gantungi aku dengan perasaan yang tidak pasti. Jika, kamu ingin pergi tanpa beban rinduku, pergilah. Aku takkan menggangumu. Sebab, aku sudah mengikhlaskanmu dari demikian hari. Aku tahu, kamu dulu sangat mengharapkanku. Namun, aku tak ingin mengharapkanmu juga. Karena aku tidak ingin jatuh untuk kesekian kalinya.
Terima kasih, kamu pernah ada untukku. Walau hanya saling membahagiakan, tentu kamu telah mengajarkan aku banyak hal yang belum aku ketahui. Dari kamu, aku belajar arti sabar dan egois. Semoga, aku terakhir perempuan yang kamu tinggalkan dengan hal yang tidak penting.
Ada mu atau tidak, aku menjadi paham apa arti kehidupan yang sesungguhnya.
Terima kasih banyak!
Salam Perempuan Kuat'19
YOU ARE READING
Cinta Bagai Asa
RandomTentu semua orang ingin merasakan cinta, terutama cinta dari orang tersayang, dan dicintainya. Tapi akankah semua berjalan dengan mulus? Atau malah berlika-liku? Usaha apa yang harus dilakukannya untuk mempertahankan cintanya? Mengikhlaskannya? Me...