Prolog

1.9K 90 8
                                        

Malam yang sejuk dengan taburan bintang serta suara binatang malam yang memecah keheningan tidak dapat menyamai nyaringnya suara gelak tawa di sebuah keluarga.

Sebuah rumah kecil di tengah ladang bunga matahari menjadi tempat libur paling menyenangkan bagi keluarga besar itu.

Keluarga besar Uchiha sedang berkumpul untuk merayakan ulang tahun si kembar, Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura yang ketujuh tahun.

Uchiha Sasuke, kakak dari saudari kembarnya. Berwajah sangat tampan turunan dari ibunya. Memiliki rambut dark blue model buntut ayam yang permanen dan tidak tahu kapan rambutnya akan memiliki bentuk yang normal. Kulitnya sangat putih dan halus. Ia adalah bocah yang jenius khas keluarga Uchiha.

Ia adalah bocah pendiam yang dingin pada orang-orang kecuali keluarga dan sahabat pirangnya. Ia sangat overprotective pada adik kembarnya dan tidak membiarkan adik imutnya itu disentuh orang lain selain dirinya dan ibunya.

Bersaing dengan kakeknya, Uchiha Madara karena dianggap sebagai lawan tangguh dengan segudang makanan manis untuk menggoda adik kembarnya. Sial, kalau saja Sasuke memiliki banyak uang seperti kakeknya, ia akan memenjarakan Sakura dengan kastil kue yang besar miliknya.

Uchiha Sakura, adik dari saudara kembarnya, sekaligus si bungsu yang imutnya luar biasa. Ia adalah anggota keluarga Uchiha paling unik dan hanya bisa tercetak satu kali di dunia. Memiliki rambut soft pink lurus sepinggang dan beriris emerald yang memikat karena keindahannya. Kulitnya juga tak kalah putih dan halus dari sang kakak kembarnya.

Walau berbeda, tetapi wajahnya hampir sama dengan sang kakak jika diperhatikan baik-baik.

Sasuke memiliki garis wajah tegas yang membuatnya telihat gagah. Sedangkan Sakura, memiliki garis wajah lembut yang ceria, menjadikannya berwajah manis dan imut.

Sakura adalah gadis periang yang ceroboh. Jika sudah kumat sifatnya yang satu itu, maka kakak kembarnya tak segan-segan mengeluarkan banyak sekali nasehat dan petuah.

Sakura juga adalah gadis yang ramah pada semua orang, membuat Sasuke selalu khawatir.

Menyukai makanan manis yang di bawa oleh kakeknya, dan semua makanan yang ada di dunia ini. Ia sangat suka makan. Tak heran pipinya selalu menjadi cemilan kakak kembarnya sehari-hari.

Kegembiraan menyelimuti mereka. Sang kakak, Uchiha Itachi bahkan tak henti-hentinya memotret momen tersebut.

Setelah meniup lilin berbentuk angka tujuh, Sasuke langsung memotong kue dengan ukuran yang lumayan besar untuk adik kembarnya mengingat porsi makannya yang cukup banyak. Oleh karena itu, sang adik memilki pipi gembul seperti bakpao yang membuat semua orang tak kuasa untuk tak mencubit pipi merah tersebut.

Sedangkan sang adik memotong kue untuk dirinya sendiri.

"Saki-chan, kenapa kuenya tidak kau bagi dengan Sasu?" Tanya sang ibunda, Uchiha Mikoto.

"Saki kelaparan, Kaa-san." Sakura memandangi ibunya dengan wajah cemberut.

Madara, selaku orang paling tua di sana tergelak mendengar ucapan cucu bungsunya itu. Ia lalu menyuruh Itachi memotret wajah belepotan cream Sakura yang menurutnya sangat menggemaskan.

Itachi menurut saja. Ia memang suka sekali memotret, apalagi objeknya adalah kedua adik kembarnya. Memori kameranya juga hampir penuh dengan foto-foto si kembar. Ia harus membeli memori yang baru, pikirnya.

Sasuke hanya memperhatikan keluarganya dengan pandangan sayu karena mengantuk. Berbeda dengan Sakura yang sibuk sekali menghabiskan hidangan yang ada. Kue, sup, daging, buah-buahan, dan lain sebagainya sudah memenuhi mulutnya yang mungil.

The Twin of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang