Bau obat-obatan menguar pekat di dalam laboratorium yang luas itu.
Di sebuah ranjang, terlihat seorang gadis berparas amat cantik nan manis yang masih setia menutup mata seakan tidak rela melepas mimpinya.
Entah apa yang ia mimpikan selama enam bulan ini.
Ya, selama enam bulan ia terus tertidur dengan berbagai alat terpasang di tubuh ramping yang amat terawat itu.
Gadis dengan surai merah muda lembut, kulit seputih salju, bibir tipis peachnya, tubuh ramping dan tinggi semampai. Pesonanya benar-benar tak terelakkan lagi. Namun, ada sesuatu yang kurang...
... Ke manakah perginya sang emerald yang selalu berpendar cerah itu?
Pintu laboratorium terbuka dan menampilkan dua orang berbeda gender yang tengah berjalan mendekati ranjang di mana sang gadis musim semi tertidur.
"Bagaimana? Apakah ada tanda-tanda bahwa ia akan bangun, Orochimaru-sama?" Tanya wanita cantik yang memakai kacamata berframe merah. Wajah cantiknya menampakkan guratan khawatir. Rambut merah yang ia ikat tinggi bergoyang mengikuti kepalanya karena bergantian menoleh ketika iris rubbynya menatap antara tuannya dan sang gadis yang asik terlelap di depannya.
Lelaki yang dipanggil Orochimaru itu menghela napas pasrah. Ia mengambil sebuah suntikkan dengan cairan berwarna biru, "Tidak ada pilihan lain lagi, Karin. Dia sudah terlalu lama tertidur dengan tubuh manusianya. Jika dibiarkan, aku tak yakin ia akan dapat bertahan. Jadi, sebelum itu terjadi, kita terpaksa memberinya suntikan serum darah ini sebelum terlambat." Ucapnya menatap wanita bernama Karin di sebelahnya.
Karin terdiam tidak dapat berkomentar. Benar apa yang tuannya katakan...
Gadis ini harus diubah menjadi seperti mereka.
Orochimaru mulai menyuntikkan serum darah tersebut ke urat nadi yang ada di pergelangan tangan sang gadis.
Sedangkan Karin, wanita berkulit pucat itu memborgol kedua kaki dan tangan sang gadis. Setidaknya ia tahu apa yang akan terjadi saat gadis itu bangun dari tidur panjangnya.
Beberapa menit kemudian, jantung gadis tersebut mulai berhenti berdetak.
Di menit selanjutnya, kulit yang putih itu berubah pucat.
Selanjutnya, rambut merah muda sepinggang itu semakin panjang hingga menyentuh lantai laboratorium.
Lalu selanjutnya lagi, jantung itu sudah berhenti berdetak secara total, namun kulitnya kembali berwarna seputih salju. Hanya saja, pipinya sedikit merona dan bibirnya semakin berwarna merah. Tadinya berwarna peach, sekarang berwarna merah muda pekat. Gigi-gigi taringnya memanjang tajam.
Kemudian, kuku-kukunya mulai berwarna hitam dan memanjang. Jari-jari lentiknya mulai bergerak-gerak gelisah. Cincin yang masih melekat manis di salah satu jarinya berkilat-kilat oleh cahaya lampu laboratorium.
Dan terakhir, matanya terbuka lebar menampilkan emerald yang berangsur-angsur berubah menjadi rubby seperti iris Karin, hanya saja lebih cerah.
Tubuh gadis itu mulai memberontak, namun gerakannya sudah dibatasi oleh borgol yang menempel di ranjangnya.
Sang gadis mengamuk sesaat. Setelahnya kembali tenang. Namun, yang terjadi selanjutnya adalah borgol yang meleleh di kedua tangan dan kakinya.
Karin memekik kaget dan tidak percaya. Karena borgol yang ia buat secara khusus untuk saat-saat seperti ini, borgol yang sangat kuat walau baja seberat berton-ton menghantamnya, ataupun di tenggelamkan di cairan lava panas, tidak akan bisa menghancurkan ataupun melelehkannya, malah dengan mudahnya meleleh hanya karena bersentuhan dengan kulit gadis itu?
![](https://img.wattpad.com/cover/151324664-288-k602870.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin of My Life
FanficMaaf semuanya cerita ini sudah tidak dilanjutkan lagi😔😔