Serangan Vampire

1.7K 75 20
                                    

Siang hari di musim panas, terlihat Sasuke yang menarik tangan adik kembarnya.

Ia membawa jaring, sedangkan Sakura membawa keranjang. Mereka ingin menangkap kumbang musim panas bersama.

Sasuke memakai baju kaos berwarna putih tanpa lengan dengan celana pendek selutut.

Sakura juga sama, kaos tanpa lengan berwarna putih dan celana pendek setengah paha.

Sebenarnya, mereka ingin menangkap serangga bersama Itachi dan Sishui. Tetapi, kedua pemuda itu sudah hilang entah kemana. Sakura hanya berkata pada Sasuke kalau kakak-kakak mereka itu sedang berkencan.

Sasuke terkejut. Darimana gadis itu tahu kata 'kencan'? Saat ditanya, Sakura hanya mengendikkan bahu seraya berkata 'Aku tahu kencan itu saat bertanya pada kaa-san. Katanya kencan itu adalah hari di mana dua orang menghabiskan waktu bersama-sama.'

Sasuke menepuk jidatnya. Ia yakin ibunya itu akan menyebarkan virus drakor kepada adik polosnya ini. Ia harus berbicara pada ibunya nanti.
.
.
.
"Sasu-nii, aku melihatnya. Kumbang itu berwarna biru dengan dua tanduk di kepalanya. Cepatlah ditangkap sebelum dia lari!" Seru gadis bubble gum sambil melambai pada Sasuke.

Sasuke berlari menuju tempat Sakura berada. Ia dengan gesitnya menangkap kumbang incaran Sakura lalu memasukkannya ke dalam keranjang yang di bawa oleh adik kembarnya itu.

Mereka tersenyum melihat banyaknya kumbang yang didapat. Dan yang paling menarik adalah kumbang biru mengkilap yang baru pertama kali mereka lihat. Sepertinya kumbang itu sangat langka, Sakura bersorak gembira.

"Ini sudah cukup, Saku. Ayo bermain di ladang bunga. Aku ada sesuatu untukmu." Ajak Sasuke. Mata Sakura seketika berbinar-binar saat mendengar ucapan kakaknya itu.

Mereka lalu berlomba menuju ladang bunga matahari milik kakek madara.
.
.
.
"Hosh hosh. Aku menang." Sasuke merebahkan tubuhnya ke rerumputan. Di susul oleh Sakura yang kepayahan mengatur napas di karenakan lomba berlari tadi. Ia duduk di samping Sasuke.

"Kau curang, Nii-chan." Tuding Sakura tidak terima kekalahan dari kakak kembarnya.

"Ha? Apa maksudmu?" Tukas Sasuke keheranan juga sedikit kesal.

"Kau curang. Tadi kau menggunakan jalan setapak yang terhubung dengan ladang ini, 'kan? Jalan itu membuatmu lebih cepat sampai." Sakura membaringkan tubuhnya juga. Ia menatap tajam Sasuke.

"Sembarangan. Aku saja tidak tahu ada jalan setapak di sini." Bela Sasuke. Sungguh, ia tidak tahu menahu tentang jalan setapak yang disebutkan Sakura tadi. Ia tidak mengerti.

"Terserah. Aku haus." Ujar Sakura membuka botol air minum yang ibunya berikan sebelum mereka pamit bermain. Ia lalu meminumnya hingga tandas setengah botol. Sasuke hanya menatap bibir adik kembarnya yang basah.

Gulp!

Ia meneguk ludahnya sendiri. Sasuke sangat penasaran bagaimana rasanya berciuman. Itachi bilang rasanya berciuman itu sangat menyenangkan.

"Kenapa?" Sakura memandang Sasuke yang tengah melamun.

"Sakura, apa kau tahu rasanya berciuman?" Sasuke mengutarakan apa yang ada dipikirannya.

"H-hah? Tentu s-saja aku tidak tahu. Memangnya darimana kau tahu kata-kata seperti itu?" Sakura gelagapan menanggapi pertanyaan kakaknya yang aneh ini. Tidak biasanya.

"Itachi-nii yang mengatakannya. Katanya berciuman itu rasanya menyenangkan, aku jadi penasaran." Sasuke memasang pose berpikir.

Sakura menepuk jidatnya. Ia yakin kakaknya itu akan menyebarkan virus hentai kepada kakaknya yang polos ini. Hei, kalian sama-sama polos.

The Twin of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang