Bagi Jaehyun tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu bersama bungsunya, mengganti kesalahan dan kekhilafannya.
Rasa letih dan lelah karena bermain seharian di taman bermain tidak lagi terasa begitu melihat wajah ceria putra bungsunya yang sekarang menjadi satu-satunya putra yang dia miliki sekarang. Tatapan kosong milik putranya mulai mengendur dan terlihat seperti biasa kembali, tatapan yang Jaehyun suka, tatapan dengan binar menyenangkan milik putra bungsunya.
"Appa ... Kookie sayang Appa." Jaehyun terkekeh dengan ungkapan sayang itu, sedangkan Yoora yang duduk di samping supir tersenyum manis melihat interaksi menyenangkan dua jiwa yang sama-sama terluka itu.
"Appa juga sayang kookie ...."
Setelahnya Jungkook semakin menelusupkan wajahnya di dada bidang Jaehyun, mencari kenyamanan di sana, sedangkan Jaehyun terkekeh kemudian, memeluk erat putra bungsunya. Seharusnya, sepuluh tahun yang lalu hubungan mereka seperti ini, saling menyembuhkan dengan saling dekat dan mengobati, bukan menjauh dan menciptakan jurang antara ayah dan anak.
Kehidupan yang manis yang dulu pernah menjelma menjadi mimpi belaka kini kembali ke garis takdir kehidupan Jungkook. Sebab, separah apapun luka di hati Jeon Jungkook, semuanya seolah kembali sembuh bersama dengan kehangatan Jeon Jaehyun.
Sonmi memilih membawa anak-anaknya menyingkir sebentar dari kehidupan Jaehyun yang tentunya membuat kedua anaknya mengerucut sebal karena harus kehilangan fasilitas mewah dan enak di rumah ayah tirinya.
Namun, demi rasa cinta yang begitu besar yang sonmi tumpahkan untuk Jungkook dan Jaehyun, sonmi memilih menulikan telinga dan tetap mencoba memberikan fasilitas terbaik untuk kedua anaknya.
"Biarkan Appa Jae dan Jungkook menyembuhkan luka mereka, setelah sembuh kita bisa kembali dan memulai lembaran baru sebagai keluarga yang bahagia."
Sonmi selalu mengatakan itu setiap hari kepada kedua anaknya hingga membuat keduanya merasa jengah dengan kalimat pembelaan dari sonmi.
Sejak dulu, Sonmi tidak pernah bisa mengerti keinginan kedua anaknya, Sonmi menyadari hal itu karena Sonmi yakin kedua anaknya sudah cukup mendapat limpahan kasih sayang dari keluarganya -kedua orang tuanya- dan keluarga mantan suaminya.
Alur dongeng dan khayalan indah sudah Sonmi rangkai sedemikian rupa saat Yoora mengatakan bahwa dirinya harus pergi sejenak dari kehidupan bahagia sepasang ayah dan anak yang berusaha saling menyembuhkan.
_____________
"Appa ... ‼!" Jaehyun langsung membuka matanya begitu mendengar teriakan bungsunya. Takut terjadi sesuatu yang buruk, Jaehyun bergegas menghampiri sumber suara yang berasal dari dapur, dilihatnya putra kesayangannya itu berdiri di depan pintu lemari pendingin.
"Ada apa,Honey?"
Jungkook mencebikkan bibirnya kesal menatap Jaehyun yang masih memasang wajah ngantuknya.
"Kenapa tidak ada persediaan susu pisang? Aku lapar dan ingin meminumnya."
Jaehyun melongo kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia lupa kalau putra bungsunya itu penggemar berat susu pisang dan dia lupa tidak menyediakannya di lemari pendingin.
Mendadak, dia ingat bungsunya berumur tiga tahun , pernah meminum susu pisang seperti kesetanan meskipun tubuhnya sudah overload susu pisang dan berakhir muntah-muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hope [ COMPLETE ]
FanfictionSemua orang yang hidup pasti memiliki harapan. Ada orang bijak mengatakan bahwa manusia bisa bertahan hidup selama beberapa hari tanpa makan maupun minum, tapi manusia tidak akan bertahan hidup lebih dari empat detik tanpa harapan. Jeon Jungkook t...