"Diana lo udah siap belum" Teriak Faris yang sedang memakai dasi jasnya
"Gue udah siap Ris" ujar Diana yang memakai dress berwarna silver panjang, rambut pirangnya yang disanggul keatas membuat lehernya yang jenjang terlihat indah. Dan juga high heels miliknya berwarna silver.
Dia terlihat sangat cantik sampai - sampai Faris gugup tidak bisa memakai dasinya sendiri. Tangannya benar - benar bergetar.Entah kenapa dia merasakan jantungnya benar - benar tidak bisa dikendalikan.
"ck Faris seharusnya lo jangan pake dasi kerja gini. Nggak cocok,biar gue yang pilihin"
Dengan cepat Diana menarik tali dasi yang berada dikerah Faris dan menggantinya dengan dasi kupu - kupu yang berwarna hitam.
Diana pun mendekati tubuh tegap milik Faris yang dibaluti setelan tuxedo berwarna hitam dan kemeja berwarna putih didalamnya. Lengannya sudah melingkar di leher Faris hingga Diana dapat merasakan keringat yang mengalir di rambut bagian belakangnya. Diana pun mendekat dan berbisik tepat ditelinga Faris
"faris lo nunduk dikit, gue susah pakein lo dasinya" bisiknya
Faris hanya tertawa mendengar Diana berbisik ditelinganya. Bagaimana tidak,pikirannya sudah meracau kemana - mana melihat tingkah Diana yang sangat jarang dia lihat.
Faris pun menunduk sehingga Diana dapat meraih bagian lehernya dengan mudah
"Mangkanya tumbuh itu keatas bukan kesamping" Goda Faris
Diana pun menarik kerah baju dengan kedua tangannya setelah memasangkan dasi dilehernya
"Jadi lo ngatain gue gendut" Tegas Diana yang masih menarik kerah baju milik Faris
"Nggak gitu maksud gue.Lagian lo kenapa pakein gue dasi? Lo kan tau gue bisa pasang sendiri? " Tanyanya penasaran
Dengan cepat Diana kembali menarik kerah baju milik Faris hingga jarak wajah antara mereka sangat - amat dekat
"Latihan" Jawab singkat Diana yang dihiasi senyuman.
Diana pun melepas kerah milik Faris dan pergi keluar dari ruangan pakaian Faris
Dengan cepat Faris menahan gerakan Diana setelah mencapai ambang pintu
"Tanggung jawab, lo udah bikin jantung gue nggak karuan" ujarnya menarik tangan Diana
Hingga sekarang Diana berada tepat didepan dada bidang milik Faris
"Sini lo nunduk" Faris pun menuruti perintah Diana
Diana pun mendekati wajah Faris. Bibirnya sudah sangat dekat dengan bibir Faris tapi Diana memberhentikan pergerakannya dan dengan cepat wajahnya menjauh dari wajah Faris
Ada rasa kecewa didalam hati Faris, ingin rasanya dia marah tapi dia enggan menunjukkannya di depan Diana. Karena Faris tau ini bukan waktu yang tepat memiliki bibirnya.
"Gue tau lo marah, tapi ntar aja kalo udah sah" goda Diana mengecup pipi Faris dan meninggalkannya
Faris hanya berdiri diam membeku melihat Diana keluar dari ruangan pakaiannya. Ada rasa senang tapi ada juga rasa kecewa dihatinya. Faris benar - benar sudah tidak sabar akan pernikahannya yang akan dimulai beberapa hari lagi.
Tetapi Faris akan menunggunya dengan sabar. Dan menikmatinya.
Namun sekarang dia sudah yakin, bahwa hati Diana benar - benar seutuhnya milik Faris bukan lagi miliknya. Iya Dia._ _ _
Disini lah Diana dan Faris berada, di salah satu gedung yang ramai didatangi orang - orang.Gelapnya langit yang dihiasi bintang - bintang dan bulan ini menambah keindahan gedung tersebut dengan decorasi bunga mawar hitam didepan pintu masuk.
Diana pun melingkarkan tangannya di lengan Faris, mereka berdua pun masuk kedalam gedung tersebut. Tetapi langkah mereka diberhentikan oleh seorang pria yang juga memakai toxedo berwarna hitam tidak ketinggalan juga dengan topeng yang menutupi sebagian wajahnya dan hanya matanya saja yang terlihat.
"Permisi tuan" ucapnya membungkukan badan didepan Faris dan Diana
"Silahkan tuan mengambil topeng yang berada disamping saya" sambungnya menunjuk meja yang sudah terdapat 2 topeng berwarna hitam dan silver dengan ibu jarinya.
Faris pun mengangguk dan menghampiri meja tersebut. Dengan cepat Faris mengikat topeng yang berwarna hitam di matanya dan mengikatkan topeng berwarna silver dimata Diana.
"Lo kok nggak bilang kalo acaranya harus memakai topeng" Tanya Diana setelah dipakaikan topeng oleh Faris
"Entahlah gue juga nggak tau" jawabnya sembari menatap mata Diana
Diana pun kembal melingkarkan tangannya dilengan Faris. Mereka berdua pun kembali berjalan memasuki gedung tersebut.
Didalam gedung tersebut sudah banyak orang - orang dengan pasangannya.Tidak lupa juga mereka memakai topeng yang menutupi sebagian wajahnya.
Faris pun langsung menghampri teman - temannya tanpa melepas lingkaran tangan Diana
"Hei, gue hampir aja nggak ngenalin kalian" Ujar Faris
"Wihhh jadi lo sekarang sama Diana, padahal lo dulu berantem mulu sama dia" Teriak Kenzo memeluk temannya ini.
Sudah lama sekali Kenzo tidak melihat wajah Faris karena Kenzo yang terlalu sibuk pergi keluar negeri.
"Senang ketemu lo lagi Ken" Sela Diana yang direspon dengan pelukan juga oleh Kenzo
"Nggak nyangka ternyata lo kangen juga sama gue" Ucap Kenzo tanpa melepas pelukan Diana
Faris pun dengan cepat memisahkan Kenzo dan Diana yang tengah berpelukan
"Jangan peluk - peluk, punya gue ini" ujar Faris sembari merangkul Diana
"Wow lo agak Agresif juga ya Ris" terdengar suara seorang lelaki yang tidak lain adalah Fakhri dan juga Nadine dengan tangan yang melingkar di lengan Fakhri.
Tidak disangka jika pesta pernikahan ini banyak menghadirkan teman - teman Faris dan juga Diana. Walaupun sedari tadi Faris dan Diana tidak melihat sejengkalpun batang hidung milik Alvaro.
Walaupun semuanya memakai topeng tapi Diana sangat hafal bagaimana cara jalannya Alvaro, dan lekukan batang hidung milik Alvaro. Tanpa Diana sadari sedari tadi dia hanya mencari Alvaro. Pria yang membuat hari - harinya semakin berwarna. Sebelum Faris yang menggantikan posisinya.
maaf kan daku yg sangat lama updatenya. Untuk special cast besok aja deh,acunya lagi buru - buru,jadi bubayyyyy😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Faris
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Diana alika klarista, wanita berusia 22 tahun ini tidak pernah merasakan keindahan didalam hidupnya Keluarga yang dia sayangi sudah hancur.Mulai dari bapaknya seorang narapidana, ibunya seorang pelakor dan kakaknya pemakai obat - obata...