08; Flashback (JABLAY?! )

78 4 6
                                    


FLASHBACK ON

"Dianaaa..... " terdengar teriakan Faris yang diyakini Diana berasal dari dapur.

Dengan cepat Diana menuruni anak tangga, bahkan keseimbangannya hampir menghilang. Jika iya bisa-bisa jidat Diana mendapatkan satu benjolan sebesar bola tenis. Terdengar lebay emang tapi ini tidak pernah bercanda, Diana benar-benar pernah merasakannya.

"Iya Ris ada apa? " Tanya Diana masih dengan nafas yang terengah-engah.

"Gue mau ngomong sama lo.Yang kali ini gue serius"

Seketika Diana tersentak tidak percaya, bahkan menatap Faris lekat-lekat dari ujung kaki yang hanya memakai kaos kaki warna pink dan sendal berwarna hitam. Konyol, memakai celana pendek berwarna coklat dan juga memakai kaos oblong berwarna hitam. Tidak lupa juga rambut yang berantakan persis orang gila.

"Sorry Ris gue tolak , Hari ini gue belum suka sama lo apalagi cinta. Nggak tau deh kapan cintanya, jadi tunggu aja"

Faris hanya menatap bingung,dan mulai mencerna semua perkataan yang dilontarkan

"Hah?!!.... Apaan sih lo, dan juga kenapa gaya bicara lo kayak bang Dil-"

Spontan Diana pun meletakkan jari telunjuknya telat didepan bibir Faris.

"Hush.... Jangan sebut namanya, gue takut dia tersedak, habis itu pingsan terus nanti mat-" Faris pun melakukan apa yang dilakukan Diana padanya tadi, meletakkan jari telunjuknya didepan bibir Diana.

"Ucapan adalah doa Diana"

"ASTAGAAA GUE HILAFF, MAAFKAN MULUT GUE YANG KOTOR INI BABANG COGANN"

Faris pun menggeleng-gelenggkan Kepalanya,ia merasakan otaknya mulai tidak waras tertular Diana. Untuk apa juga ia ikut-ikutan membahas tokoh yang sedang digilai para remaja ini. Dengan sengaja tangan Faris bergerak dan menjitak kepala Diana yang menurutnya sedang eror.

"Gue bukan mau bahas dia, gue mau ngomong sama lo kalo cewe gue mau kesini"

"Cewe mana? Yang Rambutnya merah? Apa yang warnanya rainbow 🌈? "

Faris pun lagi-lagi menjitak kepala Diana, dia sangat gemas mendengarkan Diana seperti sedang mendefinisikan mantan-mantannya yang hanya menggiali hartanya.

"Bukan yang itu bodoh, itu udah lama banget ini yang baru. Jalan 3 bulan gue sama dia"

Diana sama sekali tidak peduli, mau 3 bulan kek, 3 hari kek, 3 jam kek. Yang dia inginkan sekarang adalah menonton film distudio kecil milik keluarga tuan nugraha. Yang dia ingat saat ini hanya list film-film yang akan ia tonton seperti Fast And Furious 8,Jumanji,Maze runner 'The Death Cure', membayangkan wajah tampan milik Dylan obrien benar-benar membuat Diana ingin lari dari hadapan Faris.

"Terus gue harus ngapain?" Tanya Diana melipat kedua tangannya

Faris pun mengambil sedok yang berada tepat disamping Diana "Jangan ganggu" jawab Faris memukul kepala Diana menggunakan sendok yang dipegangnya.

Sedikit Diana mengaduh kesakitan, namun setelah mendengar apa perintah yang diberikan Faris dengan cepat Diana berlari menaiki anak tangga menuju kelantai 2 dan memasuki ruangan yang Berpintu hitam. Ruangan Favorit Diana setelah kamarnya dan sekaligus keakraban mereka berdua dimulai.

_ _ _

Diana pun mulai menonton film "Maze runner the death cure".Dimulai dari ketegangan Thomas dan sahabat-sahabatnya mengambil salah satu gerbong. Hingga tewasnya Teresa terbakar diantara gedung-gedung milik WICKED.

Namun sebelum dimulainya film ke-2,cacing dalam perut Diana mulai mengamuk hingga menimbulkan suara yang cukup hanya Diana dengarkan sendiri. Ternyata benar, menonton tanpa memakan apapun itu kurang enak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang