17. Pelampiasan (2)

63 11 1
                                    


Pov Zupa

Gue sekarang masih dirumahnya Guanlin, kita berdua diem ditempat ga ada yang ngomong, ya jujur aja, gue rada canggung gara-gara kejadian tadi. Yang Guanlin tiba-tiba meluk gue.

Walaupun sejujurnya gue tau Guanlin suka sama Pinky, tapi kenapa gue dipeluk Guanlin? Rasanya aneh aja gitu, ga biasanya Guanlin kayak gini.

"Lin lo gapapa?" Gue mengangkat pembicaraan karena dari tadi kita diem.

"Gapapa."

"Cerita aja coba, ga biasanya lo kayak gini, ada masalah?" Kata gue sambil mencoba ngeliat mukanya.

"Tapi lupain ya?" Kata Guanlin yang tiba-tiba megang bahu gue, sambil nunduk.

Ga lama dia liat gue intens, mukanya serius. Gue pribadi ngeliatnya serem, walau gue sering berantem sama Guanlin, tapi baru kali ini gue liat ekspresi itu ke gue.

Guanlin mendekat ke gue, sumpah Guanlin kenapa sih?

"Lin.." Kata gue lirih, pas mukanya udah beberapa centi dari muka gue, sumpah gue takut.

Gue bisa merasakan hembusan nafasnya. Gue ga bisa berkata-kata lagi, hanya mata membesar berharap Guanlin sadar kalau gue lagi risih sama keadaan ini.

Cup

Fak. Gue dicium Guanlin, anehnya gue gabisa berontak padahal itu first kiss gue.

Guanlin mencoba melumat, tetapi gue masih diem, dan bangsatnya gue merem. Bukan menikmati! gue takut!

"Maaf, gue kelepasan." Kata Guanlin yang tiba-tiba melepaskan ciumannya itu sambil megang bahu gue. Gue diem aja, gue cukup shock sama apa yang dilakuin Guanlin ke gue.

"Lo marah ya?" Kata Guanlin ke gue. YAELAH MASIH DITANYA, JELAS-JELAS LO AMBIL FIRST KISS GUE BABI! oke tapi gue ga bilang itu ke Guanlin, mulut gue cukup berat buat ngomong sama Guanlin sekarang, karena sekarang gue..

Lagi deg-degan ga karuan.

"Maaf Cup, gue terlalu stress." -Guanlin

Oke, gue maklumin Guanlin karena emang dari tadi sikapnya udah aneh. Mana ada di kamus Guanlin nangis didepan umum? Ini pertama kalinya buat gue ngeliat Guanlin nangis sampe segitunya.

"Gue stress mikirin Jinyoung, Seonho, Cup..." Katanya lagi. Lah mereka kenapa dah?

"Gue juga stress berantem sama Pinky." MAKSUDNYA APA INI?

"Gue sedih, gue terlalu takut Pinky diambil orang lain, apalagi orangnya itu saudara gue sendiri."

"Gue kangen banget Cup sama Pinky." Beberapa kalimat dikeluarkan Guanlin kali ini cukup membuat gue tersenyum kecut. Oh jadi ini? Seakan-akan gue dijadiin pelampiasan gara-gara si Pinky Pinky itu lagi berantem sama Guanlin?

Tapi kenapa gue ngerasa kecewa? Kenapa gue kecewa kalau bukan gue yang bisa nenangin Guanlin disaat kayak gini? Bahkan dia ngayal cewek lain disaat gue yang udah jelas disampingnya.

"Lin gue pulang ya.." Kata gue langsung ambil tas keluar kamar Guanlin.

Tanpa sadar gue udah ngeluarin air mata, se kecewa inikah gue?

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
вυĸαɴ αɴαĸ нιтѕ - LαıGυαпℓıп;BαεJıпчσυпɢ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang