26. Labil

46 7 13
                                    


Guanlin berhenti pas mendengar suara tangisan yang berasal dari Cupa.

"Lo nangis?" Guanlin duduk samping Cupa yang masih nutup wajahnya pake tangannya.

Cupa masih sesegukan, dalam dirinya dia ga tahan berantem kayak gini sama Guanlin, ya Cupa emang gabisa aja sih marahan kayak gini sama siapapun, kalau batinnya ga kuat pasti nangis, bukan lemah, cuma kalian gatau aja rasanya gimana di posisi Cupa.

"Gue minta maaf, gue ngaku gue salah." -Guanlin

"Ga seharusnya gue kasar gitu sama lo, apalagi....

"Sampe buat lo nangis." Kata Guanlin sambil nunduk.

"Maaf, gue kelewatan ya?" Kata Guanlin lagi sambil ketawa garing.

Guanlin mencoba liat Cupa yang masih sesegukan itu, tangannya mulai merambat ke pucuk kepala Cupa.

Guanlin ngelus halus rambut Cupa. "Maafin gue ya Cup, apa kita bisa kayak dulu lagi?"

Cupa langsung ngelap air matanya pake tangannya.

"Gue keterlaluan sih Cup sama lo, tapi gue boleh jujur ga?"

"Gue gasuka lo deket sama Jinyoung, entah apa alasannya mungkin gue egois, tapi gue ga suka aja lo terlalu deket sama dia."

"Lo sahabat gue tau ga sih Cup, gue kalau jauh dari lo tuh rasanya hampa gitu, alay sih ya bahasa gue tapi itu kenyataannya." -Guanlin

Cupa senyum sambil ngelap air matanya lagi, entah kenapa perasaanya lega setelah mendengarkan pengakuan Guanlin.

"Baikan?" Guanlin ngancungin kelingkingnya.

Cupa ngangguk, dan mengaitkan kelingkingnya di kelingking Guanlin.

----

"Lo kok masuk teater Lin?" -Zupa

"Masuk aja sih, kenapa emang?" -Guanlin

"Kayaknya sih ada alasan lain."

"Iya gue lupa lo juga masuk TC."

"Ga nyesel kan?" Kata Cupa sambil ketawa.

"Nyesel sih enggak, toh ada Kak Som--." Mampus keceplosan, batin Guanlin.

"Ohh jadi sekarang lo gebet Kak Somi?"

"Hng, eng,enggak!"

"Hilih."

"Ga gebet sih, apa ya namanya lebih ke kagum?"

"Pinky?"

"Lo tau dia sama siapa kan."

"Terus lo sama Seonho gimana?"

"Ya ga gimana-gimana."

"Biasa aja?"

"Ya gitu-gitu aja sih, toh Pinky maunya sama Seonho, kenapa gue harus maksa?" Perkataan Guanlin ada benernya juga, Cupa makin salah sangka liat Guanlin. Dia kira Guanlin anaknya hanya bisa membuat onar, keras kepala dan ga pernah berpikir panjang.

"Kita berapa lama sih musuhan?" -Cupa

"Baru seminggu?" -Guanlin

"Seminggu bikin cermet gue sudah dewasa, aku jadi bangga." Kata Cupa sambil ngacak-ngacak rambut Guanlin.

Guanlin ketawa. "Kangen ya lo sama gue, hm?"

"Idih ngapain, yang ada lo kali."

"Lo kali ah."

"Jadi...Lo udahan ngejar Pinky?" -Zupa

"Yeah!" -Guanlin

"Terus sekarang ke Kak Somi?"

вυĸαɴ αɴαĸ нιтѕ - LαıGυαпℓıп;BαεJıпчσυпɢ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang