prolog

262 25 6
                                    

"JATUH HATI TAKKAN PERNAH BISA MEMILIH. TUHAN YANG MEMILIHKAN. BAHAGIA ADALAH BONUS. KECEWA ADALAH KONSEKUENSINYA "

2026
Air mata ini tak berhenti membasahi wajah yang menatap pantulan dirinya yang berselimut kesedihan dan pertanyaan , di kaca besar. Tepat tiga jam lagi, dimana aku kan sah menjadi milik seseorng yang entah bagaimana wujudnya. Perias wajah sedari tadi hanya bias mengusap airmataku,

"udah nggak usah sedih, mungkin dia emang yang terbaik buat lo" katanya.

Namanya Rizka , dia adalah sahabtku semenjak sepuluh tahunyang lalu.

Entah mengapa aku merasa seperti tuhan tak adil dengan hambanya yang satu ini , yaitu aku. Bagaiman mungkin aku menikah dangan laki-laki yang bahkan nama saja aku tak mengetahuinya. Sedangkan laki-laki yang selama ini selalu aku sebutkan di dalam doa panjang ku, entah apa gerangan dia sekarang. Aku beranjak dari bangku , meninggalkan kaca besar yang berada di hadapan ku

" mau kemana Han?" Tanya Rizka yang sudah menyiapkan alat make up.

" pengen cari angin" jawabku ketus

"tapi lo harus..."

" kasih gue beberapa jam aja Riz, gue juga butuh ketenangan." Sela ku.Rizka hanya terdiam , aku juga tak menghiraukannya , karna segera keluar kamar.

Orang-orang hilir mudik sama-sama menyiapkan acara yang ekspetasinya sangat special. Tapi hanya hampa bagiku. Sesekali mereka yang melihatku tersenyum ramah atau sekedar berbasa basi , aku hanya bisa membalas basa basin itu sengan senyuman SOK bahagia. Menurutku tak ada salahnya juga jika sementara memakai topeng demi kebaikan semuanya.

Aku terus berjalan menuju tempat tujuan ku , taman belakang rumahku. Mungkin disana aku merasakan sedikit ketenangan, jauh dari hilir mudik kesibukan, hiruk pikuk keramaian, dan aku tak perlu lelah lelah memasang topeng lagi.

Akhirnya udara sejuk menerpa wajah kusutku ini. Walau tak sesejuk bbiasanya, tapi ini lebih dari cukup daripada aku harus didalam. Melihat mawar merah dan sedikit hiasan embun dikelopaknya, sudah membuatku sedikit tentram. Saat ini yang kubutuhkan memeng ketenangan. Hanya itu. Coba saja ada sebuah seseorang yang dapat memperbaiki semua ini , pastilah aku sangat bahagia. Tapi jika memang ini kehendak tuhan , aku hanya bisa menjalaninya .

Belum sempat aku berhenti berandai andai tentang seseorrang yang akan membalikan semuaya, tiba-tiba ada ang menepuk bahuku. saat ku lihat kearah belakang, gadis cantik berlesung pipi tersenyum manis ke arahku. Wajahnya menceritakan sebuah kebahagiaan yang berbanding terbalik denganku. Tapi, ada yang ganjal dari dirinya. kenapa wajahnya sangat menyerupai diriku??

" aku adalah dirimu hana , disaat semua kebahagiaan masih membersamai, disaat hidup mu baru tak pernah merasa semeralat apa yang ada." Katanya , menyeringai lebar.

Ini aneh, bagaimana bisa aku digandakan begitu saja? Bagaimana bisa aku menjadi dua di dunia modern yang jauh dari kata dunia dongeng anak kecil? bagaikan mimpi saja.

" kamu lucu juga , aku ini bagian dari hidupmu. Imajinasi mu tepatnya. Ada kalanya imajinasi itu hidup di alam kenyataan. Dan saat ini imajinasi datang , menyapamu. Hai hana " dia masih menyeringai, malh bertaambah lebar.

Kenapa dia seakan mengerti kata hatiku? Setiap yang kutanyakan dalam hati dia pasti mengetahuinya. Imajinasi macam apa ini? Sangat konyol!

" perlu berapa kali aku bicara supaya kamu paham han?" kata gadis itu tertawa renyah.

" lalu apa tujuan mu mendatangiku? Berada disini sebagai imajinasi konyol?" tanyku kebingungan

" aku hanya ingin kamu sadar, cukup itu." Kali ini keningku sedikit mengkerut , tak paham dengan perkataannya.

" coba kamu ceritakan hal indah dalam hidupmu" katanya

hey! Sebenarnya siapa dia , imajinasi yang aneh. Banyak masa indah dalam hidupku, dia menanyakan ku seperti anak taman kanak-kanak yang tak pernah merasakan bahagia saja.

" kisah tentang seseorng yang special di hidupmu setelah keluargamu, yang memiliki kedudukan istimewa dalam hatimu " kali ini dia tersenyum penuh harap.

Aku mulai sdikit memahami maksudnya. tapi, tak selamanya seseorang hanya memiliki satu yang pernah tertaut dalam hatinya. dan waktuku takkan cukup untuk menceritakan swmuanya. dan, untuk apa pula?

" aku hanya memiliki waktu 110 menit. Itu takkan cukup menceritakan kisah yang berujung ketidak jelasan. Lagi pula aku akan segera memiliki pendamping hidup. Dan itu tidak mungkin seseorang yang pernah hadir dalam hidupku." Penjelasanku hanya membuatnya tersenyum.

" itu lebih dari cukup, Hana" dia membuat ku termangu.

" sepucuk cerita mu dapat membuat mu sadar kawan" ktanya.

Ku hela nafas ku, " baiklah akan kuceritakan. Demi imajinasi konyol ini" dia tertawa renyah.

______________________________________

Assalamualaikum , gimana nih ceritanya ?
Iye gue sadar ni cerita masih bad bgt
Gue masih pemula abal2 gitu
Soo kritik dan saran kalian berharga banget buat gue.
Jan lupa comment dan VOTE ya 😂
Thanks

2 HOURS FOR EVERYTHINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang