-Tujuh-

6.6K 638 51
                                    

Danger Alpha [Kookmin]
:
:
:

Sorry for typo

Happy reading









"Jimin, jangan pergi kemana-mana, ya?! Aku akan ke kantor sebentar." kata Jungkook pada Jimin. Jimin mengangguk.

Setela Jungkook pergi, tubuh Jimin merosot, bersimpuh di dinginnya lantai.

"Hiks.. Taehyung.. Padahal aku mulai mencintaimu, dan ingin melupakan Tuan Jungkook. Kenapa kau malah meninggalkanku?" Jimin terisak sambil memeluk lututnya sendiri.

"Andai saja kau tau, aku mencintaimu. Mungkin kau akan bertahan untukku. Hiks.."

"Taehyung.. Aku benci mata ini! Aku benci mata yang selalu melihatku saat aku menangis! Aku benci mata yang selalu mengawasiku ini! Aku membenci mata yang tidak seharusnya menjadi milikku ini! Aku benci diriku sendiri!" marah Jimin pada dirinya sendiri.

Prang!!

Jimin memecahkan sebuah vas bunga yag terletak di dekat nakas. Ia mengambil pecahan itu--

"Jika kau tiada, aku akan ikut bersamamu, Taehyung! Aku sudah mencintaimu. Aku tidak akan membiarkan kau meninggalkanku!" gumam Jimin.

--kemudian menyayat pergelangan tangannya sendiri.

Ngiung.. Ngiung...

Sebua mobil ambulans tiba di depan rumah sakit Big Hit.

"SUSTER! CEPAT TOLONG AKU!" teriak Jungkook seperti orang kesetanan.

Tak lama kemudian, beberapa suster datang dengan membawa ranjang khusus pasien.

Mereka meletakkan seonggok manusia yang tak sadarkan diri itu di atas ranjang.

Jungkook dan suster itu mendorong ranjang rawat itu menuju UGD.

"Tuan, silahkan tunggu diluar!" kata suster itu.

"Arasseo."

"Astaga! Kenapa Jimin sangat nekat seperti itu?" gumam Jungkook.

Sebenarnya, satu jam sesudah Jimin melakukan percobaan bunuh diri itu, Jungkook pulang untuk mengambil beberapa berkas. Namun, ia melihat Jimin yang tergeletak lemas di kamarnya itu, membuatnya panik. Ia segera menelpon ambulans.

"Dokter Kim! Bagaimana keadaan Jimin?" tanya Jungkook pada dokter kepercayaannya itu setelah sang dokter keluar dari UGD.

"Jimin mengalami depresi tingkat tinggi. Ia amat sangat tertekan. Jangan biarkan ia melamun, karena bisa saja saat itu juga ia mencoba melukai dirinya lagi. Untung saja, kami bisa mencari darah untuk Jimin tepat waktu." jelas Dokter Kim.

Tak ada yang tahu kalau Jimin memiliki riwayat depresi. Ia mengalami tekanan fisik maupun batin dari keluarganya.

Saat ia dicampakkan oleh Jungkook, Taehyung datang dan menolongnya. Sejak saat itulah, Jimin mulai mencintai Taehyung dan melupakan Jungkook. Saat Taehyung meinggal, Jimin sangat shock. Namun, ia masih bisa mengontrol diri di depan Jungkook. Saat ia sendiri, ia mulai melampiaskan semua kemarahan, kesedihan, atau bahkan kesenangan di dalam satu waktu yang sama.

Itulah kenapa, dulu Taehyung tidak akan meninggalkan Jimin sendirian.

Back To Story

Jungkook masuk ke dalam ruang UGD tempat Jimin dirawat.

Digenggamnya tangan mungil Jimin yang sedikit memucat.

"Jimin, mianhae.. Aku yang membuatmu seperti ini. Kau pasti juga sangat tertekan karenaku. Aku memang egois. Sekarang aku kehilangan semuanya. Eomma, appa, Taehyung, dan kumohon jangan pernah meninggalkanku... Aku tidak bisa hidup sendirian. Aku tidak akan sanggup. Hiks.." satu isakan lolos begitu saja dari bibir tipis Jungkook. Air matanya pun turun dengan deras.

"Ngh.." Jimin melenguh. Ia merasa terganggu di tidurnya.

"Jimin.." panggil Jungkook.

"Kau?! Kau yang membat Taehyung meninggal 'kan?!" tunjuk Jimin pada Jungkook. Ia melepas genggaman tangan Jungkook.

"Jimin, aku--"

"Andai saja waktu itu aku tidak mengizinkan Taehyung mencarimu, pasti tidak akan seperti ini. Hiks.. Taehyungie~" isak Jimin.

Jungkook terdiam.

"Bukan aku yang menginginkan adikku mati!" nada suara Jungkook meninggi.

"Jadi, begitu? Bukan salahmu? Jadi, ini salahku karena membiarkanmu hidup dan sebagai gantinya Taehyubg yang tiada? Kakak macam apa kau?! Kau mengorbankan nyawa adikmu demi kehidupanmu?!" Jimin ikut meninggikan nada suaranya.

PLAK!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Jimin.

"Sudah kuduga. Kau memang kejam."

"Jimin, aku tidak--"

"Diam kau! Aku tidak akan menganggu hidupmu lagi! Aku akan pergi dan aku akan mengganti semua uang yang kau gunakan untuk kebutuhanku. Aku tidak akan muncul di depanmu lagi, Tuan Jeon."

Setelah itu, Jimin mencabut infus yang masih menancap di tangannya dan pergi meninggalkan rumah sakit. Menyisakan Jungkook yang terdiam.






























T B C

Annyeong!

Update terakhir sebelum Lebaran. Maafkan dedek kalo dedek punya salah sama kalian🙏🙏

Jangan lupa vomment!

And.. HBD to Our Beloved Bangtan Sonyeondan🎊 semoga mereka semakin berjaya, semakin terkenal, semakin baik, dan semakin-semakin lainnya yang gak akan cukup kalo aku sebutin.

Bye-bye...

[END] Danger Alpha [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang