-Lima-

7.6K 828 51
                                    

Danger Alpha [Kookmin]

:
:

Sorry for typo

Happy reading











Hari ini, Jimin sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah seminggu dirawat. Tanpa Jungkook tahu (lebih tepatnya tidak mau tahu),  seolah ia tak peduli pada omega manis itu.

"Jiminie, kita sudah sampai dikamarmu. Aku akan ke kamarku, jika kau butuh sesuatu katakan saja padaku!" kata Taehyung.

"Ne!" Jimin menjawab dengan senyuman manisnya.

Cup~

Taehyung mengecup kening Jimin.

"Jangan kemana-mana!" perintahnya.

Taehyung meninggalkan Jimin dikamarnya. Ia duduk di kursi roda dengan keadaan kaki sudah lebih baik dari sebelumnya namun, matanya yang mengalami kebutaan.

"Eomma, chim merindukan eomma! Rindu appa, rindu hyung!" gumam Jimin. Tanpa ia sadari, air matanya mengalir tanpa permisi menghiasi pipi putihnya.

"Aku buta, eomma. Aku tidak tahu apa yang kuperbuat sehingga aku mendapat hukuman seperti ini. Aku merasa tidak berguna, eomma!" adunya entah pada siapa. Masih dengan air mata yang mengalir.

"Lebih baik jika aku tidak terlahir, bukan?! Eomma, kau meningglkan kami karenaku. Eomma meninggalkan appa dan hyung." lagi-lagi omega itu menangis.

"HEI!! APA KALIAN SEMUA MATI?! AKU MEMANGGIL KALIAN, TAPI KENAPA TIDAK ADA YANG MENYAHUTKU?!" itu suara Jungkook yang terdengar murka.

"Kenapa tuan Jungkook sangat marah?" gumam Jimin. Ia ingin sekali menenangkan alpha itu. Namun, ia ingat ia buta dan kakinya masih patah.

"PARK JIMIN!! DIMANA KAU?!" kali ini Jungkook meneriakkan  namanya.

"Astaga.. Bagaimana ini?" Jimin bergumam khawatir. Ia tahu, alpha itu tidak akan mau menerimanya yang buta.

BRAK.. BRAK.. BRAK..

Pintu kamar Jimin berbunyi keras karena Jungkook yang memukul pintu itu.

"PARK!! OMEGA!! BUKA PINTUNYA!!" Jungkook berteriak di depan kamar Jimin.

BRAKKK...

Pintu itu didobrak keras oleh Jungkook. Ia tak peduli apa pintu itu akan rusak atau tidak.

"Kenapa kau tidak menjawabku, hah?!" bentak Jungkook didepan wajh Jimin. Ia mencengkram dagu Jimin kuat.

"Tu-tuan.. Kumohon lepaskan.. Sa-sakit.." rintih Jimin.

"Apa yang kau lakukan saat aku memanggilmu? Kau hanya diam saja? Omega macam apa kau? Kau omega tidak berguna!" maki Jungkook tepat didepan wajah Jimin.

"Mi-mianhae.."

"HYUNG! Jimin sedang sakit! Kenapa kau malah memarahinya?!" seru Taehyung yang membawa nampan makanan.

"Cih! Dia pasti sedang akting!" ejek Jungkook.

"Hyung! Jimin buta! Dia kecelakaan saat diculik. Jangan kasar padanya!" kata Taehyung membentak Jungkook.

"Kau pasti berbohong! Dia hanya pura-pura!" Jungkook tidak percaya.

"Lebih baik kau pergi dan tenangkan dirimu, hyung! Kau hanya akan menyakiti Jimin," kata Taehyung.

"Arghh.." Jungkook berteriak.

BRAKK..

Jungkook membanting pintu kasar.

"Jimin, makanlah! Aku akan menyuapimu." kata Taehyung lembut.

"Tae.. Aku memang tidak berguna. Aku buta.." Jimin berusaha menahan isakannya.

"Sstt.. Kau berharga, Jimin! Kau lebih dari apapun di dunia ini." kata Taehyung menenangkan.

Jimin mengangguk. Ia memakan makanan yang dibawa Taehyung.

<Other side>

Jungkook berada di sebuah bar di ruangan VIP. Alpha muda itu sedang frustasi. Jimin buta, Eunha yang berkhianat, dan masih banyak lagi masalah yang terus bermunculan di pikirannya.

"Argh! Dasar omega tak berguna! Kau bermain belakang selama ini? Lihat saja, aku akan membalasmu, Eunha!" geram Jungkook. Ia kembali meneguk wishky yang dipegangnya.




















T B C

Annyeong!

Apa ada yang nungguin?

Makasih buat kookminie_chimie yang udah nungguin cerita ini..

Jangan lupa vote sama comment. Jangan jadi sider, hargai orang lain.

Bye-bye

[END] Danger Alpha [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang