Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jika kau tidak menuruti perkataan appa. Lebih baik kau pergi saja dari rumah ini. Appa tidak sudi lagi menganggapmu sebagai anak. Dan appa tidak akan memberimu gelar sebagai ratu vampir. "
"Tapi. Yang appa perintahkan itu salah. Bagaimana bisa appa memerintahkanku untuk menyerap energi manusia diluar sana. Itu bisa membunuh mereka appa. Aku tidak bisa melakukan itu dan eommapun pasti juga tidak akan suka melihat appa seperti ini"
"Jangan pernah lagi membawa nama eommamu dalam masalah ini...appa akan memberimu satu kesempatan lagi. Jika kau tidak menuruti perkataan appa silahkan angkat kaki dari rumah ini"
"Aku lebih baik pergi dari sini dari pada menuruti kemauan appa."
"Dasar anak kurang ajar. Pergi kau dari hadapanku sebelum aku membunuhmu"
"Baiklah jika appa menginginkanku pergi dari rumah ini. Semoga appa bahagia hidup tanpaku..."
...... Andai saja eomma masih hidup. Pasti dia akan melindungiku jika appa berbuat kasar padaku. Aku samgat merindukanmu eomma
Dikamar Sowon mengemasi semua barangnya yang akan dia bawa pergi. Nenek kim yang melihatnyapun ikut merasakan kesedihan yang dialami sowon. Ia mendekat dan menenangkan cucu kesayanganya itu
"Bawalah ini bersamamu sowon" ucap nenek menyodorkan sebuah kotak pada sowon
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa ini nek?" sowon membuka kotak. Matanya berbinar saat mengetahui isi kotak itu
"diluar sana berbahaya. Kau pasti membutuhkan semua itu nanti."
"Hiks hiks. Terimakasih nek"
"Apa kau yakin akan pergi? Kau satu-satunya putri dikeluarga ini sowon. Siapa lagi yang akan menggantikan alm. Ibumu kalau bukan kau nak"
"Maaf nek. Tapi ini keputusanku. Appa tidak bisa semaunya sendiri. Jaga diri nenek baik-baik. Sowon pergi dulu nek" sowon melangkahkan kakinya melewati nenek kim
"Sowon tunggu..."
Tangan nenek kim memegang tangan sowon yang hendak pergi. sowonpun kembali menatap neneknya dengan diiringi air mata
