TOUCH-15(+)

1.9K 123 24
                                    







"Hentikan semua ini appa. Aku mohon. aku akan melakukan semua yang appa perintahkan"

"Aku akan menghentikan semua ini asalkan berikan eunha untukku"

"Eunha...? Apa hubunganya dia dengan semua ini"

"Turuti kemauan appa jika tidak ingin terjadi sesuatu dengan eunbi..."








Sowon kembali ke apartemen ya dengan perasaan kesal karna appanya.
"Kenapa appa menginginkan eunha? Kenapa harus aku yang menyerahkan eunha.? Kenapa tidak appa sendiri? Dia bisa saja melakukan hal itu jika dia mau. Sebenarnya apa yang terjadi..."

"Pasti ada sesuatu yang sowon tidak tau. Dan yerin pikir eunha itu bukan manusia biasa. Pasti Ada sesuatu yang istimewa didalam dirinya" sowon hanya memandang yerin diam.








Malam ini sowon janjian dengan eunha untuk menonton film di bioskop, 15 menit sowon menunggu eunha diluar rumahnya tapi orang yang ia tunggu tidak muncul-muncul

"Kenapa dia lama sekali sih"

Beberapa saat akhirnya eunha menampakkan wujudnya. Ia melihat sowon yang terlihat kedinginan.

"Pipimu sangat dingin" tiba-tiba saja eunha mendekat kearah sowon dan menangkup kedua pipi sowon

"Bukankah dari dulu memang sudah seperti ini..." tangan sowon menarik punggung eunha agar lebih menempel denganya. Tubuh eunha seketika membeku

"Apa kau tidak takut denganku?" ucap sowon tepat dihadapan eunha. Seketika eunha menjadi gugup karna sowon terlihat sedang menggodanya. Eunha hanya menggeleng lemah sambil tersenyum kaku

Perlahan Sowon mendekatkan wajahnya ke wajah eunha. Dan ia sukses menempelkan bibirnya di bibir eunha. Sedikit lumatan lembut sowon ciptakan dan eunha hanya diam menikmati sambil memejamkan matanya. Beberapa menit sowon melepaskan ciuman ya

"kajja kita berangkat"








Skip

Sowon dan eunha duduk dibagian paling belakang. Film yang mereka tonton bergenre horor.
"Kau berbohong padaku. Aku takut sowon. Kita pergi saja" eunha mulai beranjak tapi tangan ya tertahan oleh sowon hingga ia terduduk kembali dan menatap sowon

"Tenang saja. aku disampingmu, lagi pula film nya tidak begitu menakutkan."





Hampir satu jam mereka terdiam sambil menikmati film. Tapi tidak dengan eunha. Ia hanya memejamkan matanya dan bersandar dibahu sowon sambil memegang erat tangan sowon.

"Bukalah matamu. Ini tidak menakutkan."
Eunha hanya menggeleng lemah. Terlintas pikiran jahil di otak sowon.
Tangan kiri sowon menjalar dipaha eunha. Eunhapun langsung membuka matanya dan menatap sowon yang sedang menatap lurus kedepan. Tangan sowon semakin mennalar keatas dan tangan eunha segera menahan tangan sowon

"Kau gila. Haruskah disini?" Bisik eunha

"Memang kenapa. Kita berada di bangku paling belakang dan kanan kiri kita tidak ada siapapun. Hanya kita berdua. Jadi tidak masalah kan. Dari tadi hanya aku yang menikmati dan sekarang giliranmu untuk menikmati."

Perlahan tangan sowon membuka kancing celana eunha dengan santai. Eunha gugup dengan aksi sowon karna sowon melakukan ditempat umum.

"Haruskah?" lirih eunha

"aku merasa bersalah karna membuatmu tidak nyaman dengan film ini. Untuk menebus rasa bersalahku yang bisa kulakukan hanya ini. Jadi diam dan nikmati saja"

sowon berhasil membuka kancing celana eunha. Dan sekarang tangan sowon mulai masuk kedalam celana eunha. Eunha ssedikit membuka kakinya agar sowon mudah menjelajahi(?).

"Masih terasa hangat" bisik sowon ketelinga eunha. Eunha hanya diam sambil menahan malu karna sowon terus menggodanya. Karna eunha hanya diam saja sowonpun mulai memainkan jarinya diarea V milik eunha.

Skip aja lah...







Karna yerin sedang tidak ada sowon membawa eunha untuk menginap keapartementnya
"Jangan lakukan itu lagi." tiba-tiba saja wajah eunha cemberut dihadapan sowon

"Kau tidak ingin melakukanya lagi bersamaku?" goda sowon. Eunha menjauh dari hadapan sowon. Ia mengambil ponselnya dan berbaring dikasur.

"Yak kau mengacuhkanku?..." sowon menghampiri eunha dan ikut berbaring disampingnya.
Cup cup cup
Sowon terus menciumi pipi eunha tapi eunha tetap saja mengacuhkan sowon.

"Eunha sayang. jangan mendiamiku seperti ini. Maafkan aku soal yang tadi."

Eunha menghembuskan nafasnya dan menatap sowon
"Aku hanya tidak ingin kau melakukan hal seperti itu di tempat umum. Bagaimana kalau ada yang melihat"

"jadi kau ingin kita melakukanya disini?" goda sowon

"Yakkkk sowon. dasar vampir mesum" eunha beranjak dari tidurnya tapi tangannya ditarik oleh sowon hingga ia jatuh di pelukan sowon

"Aku senang kau bisa menerima ku apa adanya tanpa ada rasa takut. Jadilah milikku malam ini..." Lirih sowon

"A-appa maksudmu..." sowon tidak menjawab perkataan eunha. Dengan cepat ia melumat bibir eunha lembut. Eunhapun ikut terbawa suasana yang diciptakan oleh sowon.

Kenapa kau melakukan hal ini kepadaku jika hatimu masih ada eunbi? Apa aku hanya untuk kesenanganmu saja? aku tidak bisa melepaskan mu untuknya. Aku mencintaimu sowon...

Disela ciuman mereka. Sowon merasakan sesuatu yang membasahi pipinya. Ia membuka matanya dan melepaskan ciumannya secara perlahan sambil menatap mata eunha. Tangan sowon mengusap air mata eunha yang membasahi pipinya

"Maafkan aku eunha. Aku tidak bermaksud mempermainkanmu, aku menyukaimu tapi aku juga menyukai eunbi. Aku bimbang dengan perasaanku saat ini aku tidak tau harus memilih siapa. Kalian... Aku sangat menyayangi kalian. Maafkan aku. Maaf"

Tangan eunha menggenggam tangan sowon erat.
"Aku tau. Aku tidak akan memaksamu, dan aku akan selalu menunggumu sowon. Karna aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. siapapun pilihanmu aku tidak masalah asalkan kau selalu bahagia walaupun itu tidak denganku."

Sowon terharu mendengar perkataan eunha.
"Terimakasih eunha.." ucap sowon sambil memeluk erat eunha.






ditempat lain ternyata eunbi sedang berjalan menuju apartemen sowon. ia memang sengaja tidak mengabari sowon. Sampai didepan ia masuk begitu saja karna memang ia mengetahui kode apartemen sowon.

"Sowon...." lirih eunbi. Sowon dan eunha langsung melepaskan pelukan mereka. Mata eunbi mulai berkaca-kaca,

"A-aku bisa jelaskan eunbi" ucap sowon yang nampak panik dihadapan eunbi.

"Maaf menganggu. Aku permisi" eunbi berlari meninggalkan sowon dan eunha.

"Eunha. Kau tunggu disini," sowon berlari menyusul eunbi.

"Ternyata sudah sangat jelas siapa yang kau pilih sowon..." lirih eunha








Sowon melihat eunbi yang akan memasuki mobilnya. Iapun segera menghampiri eunbi
"Tolong dengarkan penjelasan ku." tangan sowon memegang tangan eunbi

"Tidak perlu. Aku sudah paham sowon."

Dengan cepat sowon memeluk eunbi. Eumbi memberontak tapi sowon semakin mengeratkan pelukanya
"mianhae eunbi. aku mencintaimu. Jangan pergi. Kumohon..."

"Siapa yang kau pilih. Eunha... Atau aku?" sowon perlahan melepaskan pelukanya, ia hanya diam menatap eunbi

"Kurasa aku sudah tau jawabanmu. Semoga kau bahagia bersamanya..." eunbi hendak memasuki mobilnya tapi sowon menahan tangan eunbi

"aku memilihmu..."











TBC

TOUCH (Wonha) VAMPIR (yadong) #END#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang