[2] - Jalan Jalan

64 12 0
                                    


"

Woi, mikirin apa sih lo?" Teriak Tio yang membuyarkan lamunan Julio

"Gak mikirin ap... " jawabnya mencoba membantah tetapi malah didahului Hendry

"Merasa bersalah kali abis ngerjain si May, hahaha" jawab Hendry seenaknya

"Kenapa gue harus merasa bersalah? Gue seneng ngerjain dia, udahlah banyakan ngoceh deh lo lo pada. Gue mau masuk, bye!" Bantah Julio salah tingkah

"Lo liat tu mukanya, hahahahaha... " Tio dan Hendry melanjutkan kegiatan ketawanya di dalam kelas

-----------------------------------------------------------------

"Mama, Mayra pulang" ucap Mayra malas, sambil mencium tangan mamanya yang sedang menonton acara berita harian di televisi itu,

"Iya, cepat ganti pakaianmu dan cepatlah makan. Mama sudah memasak untukmu, sekarang mama mau menjemput adikmu dulu." Ucap wanita itu sambil beranjak mematikan televisinya,

"Adik dimana?" Tanya May sedikit antusias

"Oh, dia ikut english club, katanya dia mau jadi dokter yang bisa bahasa inggris hihi." Jawab mamanya sambil mengambil kunci mobil putihnya dan menutup pintu,

"Jaga diri yaa, jangan lupa makan. " Teriak seseorang dari luar rumah yang Mayra ketahui adalah mamanya

"Heh, iya iya orang juga cuma dirumah aja kok. Dasar adik gila. Mau jadi dokter katanya? Sok sokan ikut english club lagi, buat apa coba dia juga nggak akan ngerti. Dia cocokan jadi penyanyi dangdut hahaha" Gumam Mayra sambil menaiki tangga menuju kamarnya.

Mayra merasa lelah dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasurnya yang bernuansa doraemon,mulai dari sprei,bantal, selimut, dan boneka boneka yang tertata rapi bermotif doraemon. Mayra memang menyukai kartun itu dari kecil.

Sesaat Mayra mengingat ponselnya yang tidak ia lihat sedari tadi, ia merogoh tasnya, mengambil benda kecil itu dan menekan nekannya.

Merasa urusan ponselnya selesai, ia mengganti pakaiannya menjadi lebih santai.

Kemudian ia berniat jalan jalan sebentar untuk menyejukkan pikirannya yang kesal dari tadi.

###

Saat ia sedang memejamkan matanya menikmati udara segar sore yang cerah,tiba tiba ia merasa ada seseorang yang menghalangi cahaya matahari mengenai tubuhnya. Saat Mayra membuka matanya, sosok pria dengan mata dan alis menawan sedang berdiri dihadapannya dan membuatnya terdiam sejenak sambil membayang bayangkan wajah tampan yang sepertinya dia kenal itu.

"Ck, Jangan liat liat ah, entar lo naksir lagi sama gue." Kata cowok itu sok cool

Mayra langsung tersadar dan terkejut tau siapa cowok yang dia kira ganteng itu, Mayra menatap tajam ke arahnya lalu membuang muka.

"Apaan sih lo, ngapain lo tiba tiba disini? Jangan jangan lo ngikutin gue kesini ya? Awas lo kalo macem macem sama gue, gue hajar lo sekali. Tu gigi bisa copot semua! Ngerti?!" Celoteh Mayra asal dan segera pergi meninggalkan Julio yang memandangnya heran. Ia terkejut ketika pergelangan tangannya ditahan oleh cowok itu dan menariknya sehingga tatapan mereka bertemu,

"Hei,maaf ya gadis cerewet, lo pikir gue orang kurang kerjaan yang mau mbuntutin lo sampai disini terus gue mata matain lo gitu? Ngapain coba gue ngelakuin itu, kurang kerjaan banget." Bantahnya tak terima

"Terus lo kesini ngapain kalo nggak buntutin gue? Hah! Ngaku lo" Balas May tak mau kalah

"Ahh dasar lo, cewek keras kepala. Terserah deh lo mau ngomong apa yang jelas gue kesini buat nikmatin sunset, bukannya dengerin omelan lo yang nggak jelas itu, ngerti lo?!" Teriaknya sambil menjauh dari Mayra

"Heh, gue ngomel ngomel gini gara gara lo tau! Gue kesini juga bukan buat ngomel ngomel kayak gini, ngerti lo?! Ush, ngerusak hari gue deh tu cowok. Ahhh kesel, bye gue berharap besok nggak ketemu dia." Balasnya geram.

RaJuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang