KRIING..KRIING..KRIING.."Hari ini, seperti yang saya janjikan kemarin,kita akan ulangan harian. Jadi siapkan buku ulangan harian dan alat tulis diatas meja!" Perintah seorang guru berusia sekitar 36 tahun dengan gaya rambut yang diikat kebelakang itu
"Ya bu" jawab seluruhnya
Setelah semua terlihat baik, bu Lalisa menuliskan beberapa soal di papan putih kelas XI Ipa 3 itu.
"Yah, tadi gue malah gak baca yang itu"
"Gampang nih"
"Gue malah gatau kalo sekarang ulangan"
"Aduh kok gue lupa ya? Perasaan tadi gue udah hapal"
"Ah, gue dah baca buku tadi"
"Untung gue udah nulis contekannya di tangan gue"
"Waduh, gue kira sekarang ulangan fisika"
"Mati gue, belum belajar""Sshhtt, harap semuanya diam agar yang lain dapat berkonsentrasi!" Perintah bu Lalisa karena mendengar suara suara yang bersahut sahutan tidak jelas itu
"Baik, soalnya selesai. Yap, seperti perjanjian ada 20 soal dengan jumlah waktu 45 menit, dan harus dikumpulkan hari ini juga. Jika tidak mengumpulkan saat sudah waktunya dikumpulkan, maka ulangan tidak diterima dan jika ada yang ketauan mencontek atau membawa contekan, maka nilai juga tidak akan diterima. Waktu dimulai sekarang, harap tenang dan selamat mengerjakan!" Jelas Bu Lalisa lagi, bu Lalisa memang guru bahasa yang senang berbicara. Ia selalu menjelaskan peraturan secara detail dan jelas. Sehingga banyak siswa yang menyukainya, eits namun tak sedikit juga yang tidak menyukainya karena menurut mereka Bu Lalisa terlalu bawel dan terlalu repot, mereka selalu berpikir apakah bu Lalisa kira mereka adalah anak sekolah dasar yang sulit mengerti sesuatu?
Julio selalu membawa contekan disakunya, namun saat ini keberuntungan sedang tidak berpihak padanya,,
"Devian Julio ! Maju kamu! Saya tau kamu membawa contekan di tanganmu! Berikan pada saya!" teriak bu Lalisa dari depan
"Aduh mateng dah gue. Eh iya bu, saya saya saya, saya nggak bawa contekan bu eh em.."
Jawabnya gugup sambil berdiri di depan kelasMayra cekikikan dari bangkunya karena melihat wajah gugup Lio yang sedang mencari alasan, semua orang di kelas sudah tau kalau Lio selalu membawa contekan, entahlah di sembunyikan dimana yang jelas dia selalu membawanya.
"Oh, lo ngetawain gue ya? Liat aja lo!" batin Julio saat melihat Mayra tertawa
"Eh, bu saya nggak bawa contekan. Saya tadi em eh saya dikasih contekan bu, ya karena saya nggak belajar ya saya terima dong bu." jelasnya sambil menaikkan satu alisnya dan menatap Mayra
"Siapa yang ngasih kamu contekan?" tanya Bu Lalisa
"Dia bu, Mayra"
"Apa? Heh gue dari tadi diem ngerjain di sin.."
"Mayrany, maju!"
"Awas lo!" batin Mayra
"Disini, bukan hanya Mayrany yang salah, tetapi kamu juga salah karena menerima contekan itu! Jadi kalian berdua, pergi ke lapangan! Hormat bendera sampai 30 menit kedepan! Saya tidak peduli, kalian harus saling bertanggung jawab! Dan ulangan harian kalian ibu anggap nilainya nol!" Kata bu lalisa
Mayra memutar bola matanya malas, sedangkan Julio sudah berlari menuju lapangan
"Woi, tungguin gue!"
Sedangakan semua teman temannya hanya tertawa mendengar hukuman dari bu Lalisa
-----------------------------------------------------------------
"Kenapa sih? Lo selalu nyangkut nyangkutin gue disetiap masalah lo? Sekarang gue gak dapet nilai! Siapa yang mau tanggung jawab ganti nilai gue?" Ceroceh Mayra diperjalanan ke lapangan
"Siapa suruh lo ngetawain gue?" Jawab Lio
"Ugh"...
23 menit...
"Kaki gue udah nggak tahan" kata May berjalan menjauhi bendera dan mendekati kursi dekat lapangan
"Heh! Nggak bisa! Kurang 5 menit lagi"
"Tapi, kaki gue udah h h udah benerh bener gak kuat Li, hh hh hh hlagian masih 7 menit" Jawabnya terengah engah sambil melihat jam tangan hitamnya
"Bodo amat deh, kalo lo istirahat gue juga"
"Tapikan lo masih kuat?" Balasnya
"Ya, gue yakin lo juga masih kuat"
"Gue nggak kuat, beneran. Cuacanya kek neraka sumpah"
"Alesan" gumam Lio
25 menit
_Brukk_
"Eh, woi lo jangan gitu dong. May!" Ucap Julio bingung
---
UKS
"Eh, lo udah baikan? Gimana?" tanya gadis cantik yang tengah duduk disamping May
"Oh, lo? Kok kok gue bisa disini?"
"Iya, tadi lo pingsan pas di lapangan. Terus lo dibawa Lio kesini, terus dia manggil gue"
"Oh, sekarang Lio mana?"
"Dia udah pulang"
"Emang udah jam pulang?"
"Udah, baru aja bel"
"Kok lo nggak pulang?"
"Ya, masa gue tega ninggalin sahabat gue pulang"
"Hehe, ya deh. Tas gue mana?"
"Nih, yuk pulang. Gue udah laper"
"Hmm,aduh pelan pelan kaki gue masih sakit"
"Iya"
-----------------------------------------------------------------
Jangan lupa vote dan coment 😊😊
See u ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
RaJu
Teen FictionPROLOG Mayrany Claudya, Siswi populer, cantik, pinter, tapi cuek dan sekalinya ngomong langsung keluar semua unek uneknya. Devian Julio Aleon, Ketua tim basket sekolah yang jahil, dan ya mostwanted deh. Julio dan Mayra adalah teman sekelas. Julio...