Chapter VII : Masalah Baru

8 0 0
                                    



Putri akhirnya sudah di perbolehkan untuk bekerja lagi. Soal kejadian di hari itu, tidak ada yang mengetahuinya. Dan kabar yang mengejutkan lagi, ternyata Cita dan Danial berpacaran. Cita bercerita, kalau Danial yang terlebih dahulu menembaknya dengan cara yang sangat romantis. Sepulang dari rumah Rovie hari itu, Danial tiba tiba ingin membicarakan sesuatu dengannya.

"Kamu bahagia banget kelihatannya. Segitu besarnya dampak Danial sekarang" ucap Putri yang sesekali tertawa cekikikan melihat tingkah laku Cita yang berubah total jika membicarakan Danial. "Kamu juga bahagiakan, semenjak Rovie perhatian sama kamu. Kamu jadi lupa sama aku" tukas Cita membela diri. Keduanya kembali tertawa bersama-sama.

"Aku duluan, ya. Takut Rovie nya marah". Cita mengangguk lalu berbelok ke arah sebaliknya dengan Putri. Karena ia bagian dari pengelolaan keuangan. Cita kemudian melihat sekumpulan karyawan yang sepertinya sedang menggerubungi sesuatu.

"Kamu tinggal di mana sekarang?" tanya karyawan wanita Satu

"Aku tinggal di jalan Kenanga no.37" balas karyawan baru tersebut.

"Udah punya pacar?" tanya karyawan wanita ke-2

"Belum" balasnya singkat.

Cita yang merasa tak tertarik langsung duduk di mejanya. "Cih, pria sombong" makinya dengan suara pelan. Tanpa Cita sadari, ternyata mata pria itu melirik ke arahnya. "Jadi dia orangnya, cukup menarik" gumamnya tanpa terdengar siapa pun.

Cita baru saja selesai membuat daftar keuangan tahun ini, berkas berkas yang sudah di print-nya ia masukkan ke dalam tas sampingnya lalu segera beranjak menuju kantin untuk makan siang bersama Putri. Baru selangkah ia berjalan, laki laki tadi tiba tiba menghadangnya lalu mengajaknya berbicara.

"Kamu Cita, kan? Pacarnya Danial Hakim?" tanya laki laki itu.

"Iya, aku Cita. Cita Mahardita, salam kenal" balas Cita sedikit acuh dan cuek terkesan dari caranya berbicara. Tapi, ia tetap menjabat tangan laki laki itu. Dengan senang hati, laki laki itu juga turut membalas jabatan tangannya.

"Aku Fauzi Firmansyah, salam kenal juga" jawabnya kemudian. Cita mengangguk lalu melepas jabatan tangan mereka berdua.

"Kamu mau ke kantin, boleh aku bareng?" tanyanya lagi.

"Boleh, asal jangan ganggu" balas Cita sok juteknya.

"Tenang, aku Cuma mau pergi makan juga" jawab Fauzi yang mengekori Cita dari belakang.

Putri yang melihat Cita dari meja tempat ia duduk terheran heran, siapa laki laki di sampingnya Cita. Cita kan sudah punya Danial, masa iya Cita selingkuh. Cita kan bukan perempuan yang seperti itu. Setelah duduk, baru lah Cita memesan makanannya. Di ikuti dengan Fauzi yang duduk di samping Cita.

"Ta, yang di samping kamu itu siapa?. Teman kamu, atau selingkuhan kamu?" tanya Putri ngawur, menuduh Cita yang tidak tidak. "Kamu apaan sih. Buat apa coba?, toh aku udah punya Danial" balas Cita membela diri. Tidak mau di anggap perempuan murahan oleh sahabatnya.

"Dia karyawan baru di bidang keuangan, namanya Fauzi Firmansyah. Dia duduk di sini sama kita, karena enggak tahu mau duduk di mana lagi" jelas Cita kemudian, barulah Putri mengerti. "Salam kenal, aku Putri Dinura Ramadhani, biasa di panggil Putri" Ucap Putri kemudian mengangkat tangannya kanannya untuk mengajak Fauzi berjabat tangan. Fauzi sih oke oke aja, "Fauzi Firmansyah, biasa di panggil Firman" jawabnya kemudian di barengi dengan senyum manisnya.

Melodi CintaWhere stories live. Discover now