Ka Reza

33 17 8
                                    

Kesan pertama saat bertemu ka Reza yaitu supel, friendly dan penyayang mungkin kesan penyayangnya timbul karena ka Reza mengajar pramuka tingkat Sekolah Dasar dimana kita harus sabar dan bersikap bersahabat dengan mereka, sedangkan kesan supel dan friendly nya terbukti saat pertama kali aku bertemu dengan ka Reza yaitu saat tahun baru dirumahnya sambutannya yang hangat membuatku tidak merasa canggung seperti biasanya aku bertemu orang baru dan saat pertemuan pertama itu juga kita menjadi akrab.

"Reza kalo malem Ressa" ucapnya seraya menyodorkan tangan mengajak bersalaman

"Adelia panggil aja adel atau lia" sahutku seraya menyambut tangannya dan tertawa

"cewe secantik kamu ko mau sih sama Andre"

"gatau nih ka kayanya aku kena pelet"

"wahh pantesan pelet ikan dirumah kaka habis kayanya Andre makanin nih" ucap ka Reza dan membuat kami semua tertawa.

Ka Reza sudah ku anggap kakak kandungku sendiri. Dia yang setia mendengarkan semua ceritaku baik tentang Andre maupun tentang hal mistis, yaa aku nemiliki kemampuan lebih yang tidak setiap orang memilikinya yaitu melihat apa yang tidak bisa semua orang lihat, orang menyebutnya sebagai indra ke-6 begitu juga ka Reza yang memiliki kemampuan itu, karna kesamaan kami sehingga aku lebih leluasa bercerita tanpa di cap "aneh" seperti teman-temanku yang menganggapku aneh karna sering ngobrol sendiri, marah marah gajelas, mereka hanya tidak tahu apa yang ada dihadapanku sehingga mereka mengecap aku sebagai orang aneh.

Ka Reza juga sering membantuku ketika aku diganggu "mereka" pernah saat itu aku sedang berjalan-jalan bersama ka Reza, andre dan putri yaa double date gitu lah, kita jalan ke tempat yang bisa dibilang angkerlah aku tiba tiba merasa mual dan pusing kupikir penyakit maag ku kambuh karena aku belum makan tetapi rasanya kepalaku semakin berat lalu pandanganku menjadi kabur dan gelap setelah itu aku tak ingat apa apa lagi

"de..de.." suara itu membuatku membuka mata, ternyata ke Reza aku berusaha untuk duduk tetapi kepalaku sangat berat rasanya putri dan andre membantuku duduk dan memberiku minum

"kamu kenapa bisa lengah gitu sih de, hampir aja kamu kemasukan untung kaka tahan" ucap ka Reza

"gatau ka adel juga gangerti kenapa bisa gini" jawabku

"kamu ngelamun tadi ngelamunin apasih padahal andre ada di sebelah kamu apa yang mesti difikirin sih de bisa bahaya buat kamu"

Dulu memang aku masih lemah dan sangat sensitif terhadap mereka terlebih karna aku sering melamun jika ada masalah baik dirumah maupun disekolah aku lebih memilih memendam semuanya sendiri ketimbang bercerita pada orang lain dan dari sana ka Reza terus mengomeliku

"buat apa kamu punya Andre kalo kamu gamau bagi cerita kamu sama dia, buat apa kamu punya kaka kalo kamu mendem semua masalah kamu sendiri, kalo kamu cerita kan kaka bisa ngasih saran atau paling engga Andre bisa hibur kamu, terbukalah de kita bukan orang asing lagi buat kamu"

Semenjak itu aku mulai terbuka pada ka Reza.

Ka Reza yang membuatku berubah menjadi pribadi yang kuat saat ini. Dia sepertu sosok super hero yang selalu menjagaku dikala Andre tidak ada, dia yang setia mendengarkan semua ceritaku dan aku bersyukur terlah dipertemukan dengan orang sebaik ka Reza sebagai kakak ku.

Yang Tertinggal (END ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang