Tahun baru akan segera tiba, aku belum memiliki rencana apapun untuk merayakan tahun baru lalu Andre mengusulkan untuk merayakan pergantian tahun di rumah Reza. Dia merupakan teman dekat Andre bahkan sudah dianggap sebagai saudara dia sendiri dan aku mengajak Putri juga dalam acara itu
"bawa apa yaa buat kesana malem?" tanyaku pada Andre yang sedari tadi asik bermain game di handphonenya
"kita beli sosis aja nanti sekalian berangkat kayanya enak panggang sosis malem-malem" jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari handphonenya.
"okelah nanti beli sekalian sama saosnya" ucapku mengiyakan sarannya
Pukul 20.00 kita berangkat ke rumah ka Reza ternyata Putri sudah ada di sana, kita disambut hangat oleh keluarga ka Reza dan menyalaminya satu persatu seraya ka Riza memperkenalkannya.
"dari tadi put?aku kira belum dateng" tanyaku seraya menyodorkan tangan untuk bersalaman saat sampai dirumah ka Reza
"lumayan lahh, tadi dijemput ka Reza" jawabnya tersenyum
Tak lama kemudian orang tua ka Reza menyiapkan makan malam Aku dan Putri memutuskan untuk membatu tapi ibu ka Reza menolak katanya masa tamu direpotkan. Setelah selesai makan malam ka Reza mengajak kita ke balkon kamarnya di atas untuk membakar jagung dan sosis yang kubawa tadi.
Ka Reza sibuk memanggang sosis ketika Andre membawa gitar dari kamar dan mulai menyetel senarnya lalu menyangikan sebuah lagu, kita menyanyi bersama ditemani langit malam yang indah dengan percikan dari petasan yang membuat langit semakin indah.
Giliranku dan putri untuk memanggang sosis tiba-tiba Andre menanggalkan jaketnya pada tubuhku seraya terseyum yang kutahu maksudnya dia tidak ingin aku kedinginan. Ibu dan Adik ka Reza bergabung bersama kami di atas dengan membawa minuman, kita berbincang dan memakan sosis seraya tertawa bersama menceritakan ka Reza saat kecil, pukul 11.00 malam ibu dan adik ka Reza pamit untuk tidur duluan karna sudah mengantuk.
Pukul 00.00 pergantian tahun tiba kita semua menatap langit yang dipenuhi dengan gemercik warna-warninya petasan sangat indah langit yang gelap seakan menjadi background pendukung untuk petasan menunjukan keindahannya.
Tiba-tiba ka Reza menatap putri setelah itu mengeluarkan bendera semaphore lalu mengibar-ngibarkan ke arah putri semacam sebuah kode tapi aku tidak mengerti, setelah menyelesaikan aksinya ka Reza tersenyum kearah putri yang menutup mulut dengan kedua tangannya dan mata yang sudah berkaca-kaca aku semakin bingggung dengan apa yang terjadi
"ka Reza nembak putri" bisik Andre di telingaku
"nembak?" tanyaku heran dan belum mengerti
"iyaa jadi pacar gituu" jawab Andre tersenyum
Aku menutup mulut tak percaya baru kali ini aku melihat cowo nembak cewe dengan cara yang unik tapi romantis, aku membiarkan mereka menikmati waktunya kulanjutkan memanggang jagung seraya menghangatkan tubuh.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 4 pagi sudah tidak ada suara petasan sedari tadi mungkin orang-orang sudah tertidur, kita memutuskan untuk masuk karna udara yang dingin.
Adzan subuh berkumandang tak ada seorangpun diantara kami yang tidur begitupun aku yang biasanya pukul 8 malam sudah tidur tapi kali ini aku tidak tidur sama sekali mungkin karna banyak teman.
Ibu ka Reza sudah menyiapkan sarapan untuk kita pagi ini dan mempersilahkan kita untuk duduk dimeja makan.
"jadii kalian udah jadian" ucapku meledek putri dan ka Reza yang terkejut karna mendengar ucapanku
"hehe iyaa" jawab putri dengan pipi yang memerah karna malu
"kenapa kamu tau de?" sahut ka Reza
"dari Andre waktu semalem kaka kibar-kibarin bendera itu sebenernya aku gangerti tapi Andre kasih tau katanya kaka nembak putri hihi" jelasku seraya tertawa kecil mengingat kejadian semalam.
Selesai makan aku memutuskan untuk mencuci piring karna merasa tidak enak pada ibu ka Reza yang sudah menyiapkan segalanya walaupun ibu ka Reza menolak tapi aku tetap membantunya, selesai mencuci piring aku memutuskan untuk pulang karna lelah dan mengantuk karna semalaman tidak tidur. Aku pulang diantar Andre dan putri tentunya diantar ka Reza.
Malam itu menjadi malam yang paling berkesan bagi Putri dan ka Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tertinggal (END ✔)
Historia CortaTernyata ada hati yang tertinggal Dalam kenangan yang diam Dan ada ingatan yang kembali Melihat kebelakang. Andaikan waktu membawaku kembali Ke masa dimana ada dirimu di sisiku Saat kau genggam erat jemari tanganku Dan kau ucapkan tak ingin jauh dar...