2 (REVISI)

10.9K 366 10
                                    

Tidur terlelap setelah bekerja sangat keras membuat tubuhku sangat rilek, Donald pergi dengan kekasihnya jangan tanya aku tahu dari mana.


Hari ini aku mau ke salon untuk perawatan badan, potong rambut dan perawatan kuku. Menggunakan hari libur sebaik mungkin mumpung Donald sedang sibuk dengan kekasihnya.


Aku bertemu dengan Donald murni hanya bisnis diranjang, kebutuhan ekonomi yang mendesak membuat aku harus mengambil keputusan praktis.


Well, aku hanya anak sekolah yang belum punya ijasah resmi. Bila ingin bekerja pun harus bekerja serabutkan. Tamatan SMA pun belum tentu gaji memuaskan, kalo mau uang besar pun harus menjajakan tubuh di Germo-germo terkenal tanpa harus menjamin ijasah sekolah.


Germo itu akan memilih pelanggan kaya untuk awal permulaan tapi lama-lama juga yang tukang supir atau kuli akan dijadikan bila sudah keriput.


Aku menggelengkan kepalaku, itu tidak akan terjadi kepadaku. Aku mau hidup sehat disisa umur tuaku.



Namanya Zahra, wanita cantik itu memakai jiblab gamis putih seputih kulitnya. Mereka bercanda tertawa bersama-sama dengan teman-teman Donald.


Ini kesalahanku memilih restoran yang ditempati oleh kedua kekasih itu, aku menggelengkan kepalaku mengusir tiap kata yang kasar untuk Donald dan kekasihnya.


Donald selalu begitu, dia ga pernah sekalipun membawaku bertemu dengan teman-temannya. Aku hanya berguna diranjang enggak lebih dari itu.


"Maaf mba mau nambah lagi ga minumnya?" pelayan pria menghampiriku dengan senyum ramah.


"Ga mas. Saya minta bill ya?" Aku menunggu bill, didalam benakku terdapat rencana baru untuk kebebesanku dari Donald.


Aku mau melanjutkan sekolah ke jenjang tinggi sambil bekerja untuk mengumpulkan uang membuka restoran. Hidupku harus berubah, aku enggak mau seterusnya menjadi pelacur Donald.


"Menurut gue lo ke Jepang aja gimana?" Eko duduk didepanku dengan rokok ditangan kanannya. Eko bukan sahabatku, dia hanya teman kenal saat naik angkutan umum saat aku pulang pergi zaman sekolah menengah pertama dulu.


Orangnya pendek bertubuh gemuk, kulitnya coklat keperawakan Jawa. Aku mengangguk setuju, sekarang aku akan menyusun rencana untuk pergi dari Donald.

Donald selalu berusaha menyerap semua cairan yang keluar dari vaginaku. Cairan penuh kenikmatan setelah dia berusaha membuatku orgasme.


Tanganku mencengram seprai dengan kuat.


Aku tak pernah menyangka kalau berhubungan badan bisa senikmat ini.


Aku terengah-engah, mata Donald mengulitiku bibirnya menarik bibirku sesuatu yang aneh menggelitik perutku.


Aku tak pernah berharap hatiku akan dipenuhi olehnya. Usiaku masih muda, cita-cita dan harapanku masih terbentang luas ingin aku capai.


Aku menerima lumatan kasarnya berkali-kali, aku menerima hujatannya didalam vaginaku, kedua tangannya tak berhenti menyentuh tubuhku.


Well... Aku dapat ide untuk melarikan diri darinya...


11 November 2018

Stupid In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang