[ 14 ] - Perencanaan

7 0 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Semua hal yang ingin kita lakukan sebaiknya dibuat perencanaan nya lebih dahulu, agar lebih matang dan siap saat kita melaksanakan atau menjalankannya

___

Hari minggu pun akhirnya tanpa terasa tiba, membuat seorang wanita saat ini terpaksa untuk izin dan tidak datang kerumah sakit

"Kak Azma" terdengar panggilan dari kamarnya ia pun tersadar dari lamunanya

"Iya Salwa masuk, pintunya tidak kakak kunci" ujar Azma ketika tidak asing dengan suara yang memanggilnya

Cklek

Kemudian seorang gadis berusia remaja yang masih belia pun berjalan dengan langkah pelan menuju Azma

"Kak Azma, Umi memanggil kakak" ujar Salwa yang dijawab anggukan pelan oleh Azma

Namun kemudian saat Azma hendak melangkahkan kakinya saat itu pula panggilan untuknya kembali terdengar dari adiknya

"Kak Azma" dan hal itu mampu membuat Azma membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke adiknya

Kemudian terlihat adiknya yang menatap nya dengan tatapan sendu nya terlihat sebuah kesedihan dimatanya

"Ada apa Salwa?" Tanya Azma yang kemudian mendekat pada adiknya namun saat langkah nya hampir mendekati sebuah pertanya berhasil membuat Azma kembali diam membeku

"Apa kakak bahagia?" Hal itu mampu membuat Azma dia termenung dan berfikir

"Apa kakak ikhlas menerima perjodohan ini? Apa kakak sama sekali tidak terpaksa dengan perjodohan ini? Salwa akan bantu kakak jika memang kakak ingin menolaknya, tapi bicaralah pada Salwa" ujar Salwa dengan air mata yang sudah mengumpul dipelupuk matanya

Azma pun hanya diam termenung, memikirkan apakah ada alasan ia tak bahagia? Apakah ada alasan bahwa ia terpaksa?

"Salwa kakak bahagia, sangat. Tidaklah ada alasan untuk kakak menjawab bahwa kakak tidak bahagia. Ada Allah, Allah bersama kakak lalu apakah alasan bahwa kakak tidak bahagia?"

"Kamu, Umi, dan Abi adalah alasan untuk kakak masih bertahan dengan rasa syukur yang Allah limpahkan ke kakak, nikmat Allah telah bertubi tubi diberikan pada kakak, lalu adakah alasan untuk kakak tidak berbahagia?" Jelas Azma membuat Salwa meneteskan air matanya

"Kemudian membatalkan perjodohan ini? Kakak tidaklah punya alasan untuk membatalkan ini. Kakak ikhlas jika memang Umi dan Abi bahagia. Kakak ikhlas jika memang Allah meridhoi nya"

"Salwa, jika memang Allah tidak menakdirkan kakak bersama dengan Azriel, pasti Allah akan menunjukkan kuasanya, kakak percaya itu"

"Allah maha besar Salwa, apa yang tidak mungkin untuk kita, mungkin untuk Allah. Kun fayakun, yang terjadi maka terjadilah. Kakak tidak perlu repot repot turun tangan membatalkan perjodohan ini, karena jika memang Allah tidak meridhoi, ini akan berakhir karena kehendak Allah juga" dan penjelasan Azma membuat Salwa diam membeku dengan tetesan air matanya yang tetap mengalir

"Salwa sayang kakak" dan gadis itu pun berlari untuk memeluk kakaknya

Azma pun menyambut pelukan Salwa dengan hangat dan eratnya untuk menenangkan perasaan adiknya 

"Ya Allah tidaklah ada seseorang yang kupercaya dengan segenap hati kecuali engkau ya Rabb. Maka ku serahkan segala hidup ini pada dirimu ku percaya tak ada yang berakhir dengan buruk ketika memasrahkan diri pada mu"

Dengan BismillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang