Tuan kim menggendong Jungkook bridal. Keluar dari dalam kamar tidur yang sempit, menurutnya. Ia membuka pintu lalu keluar tak lupa memberi tahu pengawalnya untuk membawa vante. Saat sudah didepan mobil, pengawal membuka pintunya dan Mr. Kim memasukkan Jungkook ke dalam mobil. Dibaringkan dengan kepala dipahanya.
Selama di perjalanan, Mr. Kim hanya menunduk memperhatikan Jungkook yang tertidur pulas. Tanganya tak diam, sedari tadi ia mengelus rambut Jungkook pelan. Sesekali Jungkook menggeliat tetapi Mr. Kim menenangkannya dengan desisan pelan.
Sesampainya di mansion, Mr. Kim membawanya ke kamar besar miliknya. Ia ikut berbaring menemani Jungkook. Tapi ketika ia melihat jam. Ia memutuskan untuk mandi.
***
"Unghhh jam berapa ini unghhh~"
Jungkook terbangun dan duduk meregangkan ototnya. Ia masih menutup matanya.
Kriett
Jungkook menoleh dengan mata tertutup ke arah suara. Ia mencium aroma manly segar.
"Sudah bangun?"
"Eh?"
Jungkook membuka matanya, melihat pemandangan seseorang yang tidak dikenalnya hanya memakai handuk putih. Rambut basah dan tetesan air ditubuhnya.
"S-siapa kau?"
Mr. Kim semakin mendekat kearahnya. Jungkook memundurkan tubuhnya dan menarik selimut tebal untuk melindunginya. Ini bukan kamarnya. Kamarnya tidak sebesar ini. Kasurnya tidak seempuk ini.
"Aku? Itu tidak penting. Yang jelas sekarang kau milikku"
"Umhhh!!"
Bibir tebal Mr. Kim menempel tepat diatas bibir tipis Jungkook. Tuan Kim menekan tengkuknya, memperdalam ciumannya. Jungkook tidak tinggal diam. Ia memukul-mukul Mr. Kim di hadapannya. Karena kesal Mr. Kim menggenggam kedua tangan Jungkook.
"Hepash!!"
Tuan Kim menarik selimut dan merobek pakaian Jungkook. Jungkook yang terkejut seketika menendang-nendangkan kakinya. Hingga kakinya tidak sengaja mengenai sesuatu yang keras di antara kaki Tuan Kim.
Tuan Kim langsung melepaskan ciumannya dan menggeram marah. Jungkook yang merasa aman pun melilitkan selimut untuk menutupi tubuhnya. Lalu berlari keluar.
"Kenapa pintunya dikunci! Buka!"
Jungkook menggoyang-goyangkan ganggang pintu. Semakin panik ketika Tuan Kim mendekat ke arahnya.
"Andwe!!! Ayo buka!"
"Kau harus tanggung jawab"
***
"Sakittthhh"
"Tenanglah baby"
"Akhhhhh!!! Keluarkan! Apa itu!!!! Hiks hiks!"
"Enggghhh baby"
Jungkook merasakan sakit ketika sesuatu memasuki privasinya. Pandangannya memburam, ia tidak tahan hingga pandangannya menggelap.
"Sedikit lagi baby eungghh"
Mr. Kim langsung berbaring tanpa mengeluarkan miliknya. Ia mengelus wajah Jungkook yang berkeringat dingin. Wajahnya pucat. Ia memeluk Jungkook erat dan menenggelamkan wajahnya di dada bidangnya.