"Ungghh~"
"Kau sudah bangun?"
Jungkook melebarkan matanya. Ia mendongak melihat mata tajam yang menatapnya intens. Jungkook mencoba memberontak. Tapi tubuhnya sakit semua.
"Siapa kau?"
"Aku? Masa depanmu"
"Bohong!"
"Baiklah, aku jujur. Ayahmu berhutang kepadaku. Dia tidak bisa membayar. Lalu aku menembaknya dan membawamu kemari"
Jungkook yang mendengarnya matanya mulai berkaca-kaca. Ia tidak percaya.
"Kau bohong!"
"Tidak sayang, untuk apa aku berbohong"
Jungkook menangis dan memukul-mukul Mr. Kim. Hingga ia kelelahan dan pingsan kembali.
***
"Bagaimana? Kau sudah mendapatkan informasi tentang dia?"
"Sudah tuan, namanya Jeon Jungkook. Anak tunggal dari tuan dan nyonya Jeon. Lahir 01 september. Dia bersekolah di Bighit Internasional School, salah satu sekolah elit dan dia baru memasuki tahun pertama."
"Bagus, sekarang kau carikan dia pakaian. Alat sekolah, dan seragam baru untuknya."
"Baik tuan"
Mr. Kim membaca data-data yang diberikan anak buahnya sembari berjalan menuju kamarnya. Ia melihat Jungkook sudah terbangun, duduk menatap kosong kedepan.
"Pelayan, siapkan makan malam"
Mr. Kim mendekatinya. Ia mengelus kepala Jungkook pelan.
"Ayo kau harus mandi"
Mr. Kim menggendong Jungkook yang diam ke kamar mandi dan memandikannya.
Tok tok tok
"Hm"
"Tuan, pakaian yang anda pesan sudah datang"
"Panggil pelayan, suruh ia mendandani Jungkook"
"Baik tuan"
***
Jungkook memakai dress berwarna putih selutut. Ia duduk di meja makan berhadapan dengan Mr. Kim.
"Besok kau ku antar ke sekolah"
Jungkook yang menunduk langsung menatap Mr. Kim
"Sungguh?"
"Tapi, kau harus mengikuti peraturanku. Kau hanya boleh keluar bersama pengawalku. Terutama denganku, aku tak mau menerima penolakan. Kau kuizinkan keluar hanya saat sekolah saja"
Jungkook hendak protes. Tetapi ia tahan. Ia mendapatkan ide yang cemerlang. Jangan panggil ia Jungkook kalau ia tidak memiliki otak cerdas.
***
Paginya Jungkook sudah memakai seragam sekolah yang baru dibelikan. Ia duduk di meja makan, memakan roti sarapannya.
"Sudah selesai? Ayo berangkat"
"Iya tuan"
Jungkook melihat Mr. Kim yang berpakaian rapi, seperti pergi ke kantor.
Sesampainya di sekolah ia berpamitan. Ia masuk hingga gerbang dan melihat mobil milik Mr. Kim sudah pergi.
"Jangan panggil aku Jungkook kalau aku tidak pandai"
Ia berlari menuju lokernya. Mengambil jaket, kemeja dan celana yang ia simpan disana. Setelah ia pergi ke ruangan teater. Mengambil wig rambut pria.
"Bagaimana? Apa tidak ada yang akan mengenaliku?"
Monolognya saat ia berkaca.
Jungkook keluar dari sekolah secara diam-diam. Ia pergi tidak tentu arah.
"Yang penting aku jauh dari orang itu"