Taehyung membopong tubuh Jungkook ke dalam kamarnya. Setelahnya ia menelfon profesor Oh.
"Ah, sial mengapa tidak bisa dihubungi?!"
Taehyung kembali memperhatikan Jungkook yang berkeringat. Ia menghampirinya. Raut cemas terlihat diwajahnya.
"Jungkook kau tak apa? Apa kau merasa sakit?"
Jungkook melenguh pelan, ia bergumam jika ia merasakan panas. Ketika tangan besar Taehyung menyentuh kulitnya. Jungkook merasa sejuk.
"T-tuan dingin, peluk", gumamnya.
Taehyung yang paham maksud Jungkook pun melepaskan pakaian Jungkook dan melepas pakaiannya juga. Lalu ia memeluk Jungkook yang semakit mengusal ke arahnya.
"Enak"
Jungkook pun tertidur dengan Taehyung memeluknya erat.
***
Kicau burung terdengar bising di luar jendela kamar mansion Kim. Membuat Jungkook mengedutkan telinga berbulu putih tidak nyaman. Perlahan telinga berbulu itu turun untuk mengurangi rasa bising diluar.
"Aish! Burung sialan! Mengganggu tidurku saja!"
Jungkook pun menggeram kesal, mengubah posisi memunggungi Taehyung dangan posisi pantat sedikit mengenai perut Taehyung yang menyembulkan bulatan bulu putih. Mungkin ia tidak menyadari jika Taehyung di sebelahnya.
Taehyung terbangun dari tidurnya ketika ia merasakan beban kenyal di perutnya. Ketika ia membuka matanya ia terkejut karena ia disuguhi pemandangan bokong sintal dan bulatan putih berbulu bergerak palan.
Taehyung yang berpikiran mesum pun mengangkat tangannya dan meremas bokong putih itu.
"Eunggghhhh~"
Ekor bulat itu bergerak-gerak cepat. Membuat sang pemilik menoleh dengan wajah memerah.
"Apa yang anda lakukan tuan Kim?!"