Setelah Jimin keluar dari ruangan Taehyung. Wajah Taehyung sudah memerah padam, tangannya terkepal kuat hingga mengeluarkan darah. Ia memutuskan untuk pulang.
***
Sesampainya di mansion Taehyung langsung memasuki kamarnya. Ia masih mendapati Jungkook masih seperti semula. Ia menutup pintu dan membenahi Jungkook.
"Menjadi penurut hah?"
"Diam!"
"Lihatlah Jungkook yang keras kepala sudah tunduk kepada musuhnya"
Jungkook menatap tajam Taehyung. Telinganya menegak ke atas.
"Lihatlah siapa yang marah, kau belum sarapan kan? Biar aku membantumu dan memanggil pelayan untuk sarapanmu"
Taehyung menggendong Jungkook ke kamar mandi dan memandikannya. Jungkook hanya diam. Setelahnya ia dipakaikan kemejanya dan pelayan datang membawa sarapan.
"Apa itu?"
"Ini bubur ayam nona"
Pelayan itu pergi dan membiarkan Taehyung yang mengawasi Jungkook sarapan. Baru satu suap, Jungkook merasakan aneh dimulut dan perutnya. Ia ingin muntah.
"Kau kenapa?"
Pipi Jungkook menggembung dan berlari ke kamar mandi.
"Hoek! Hoek!"
"Kau kenapa?"
"Masakannya tidak enak, hambar!"