@5

47 4 6
                                    


“Hay, Lo Danika kan?” Ucap seseorang yang kini ada didepan Danika.

“E-ehh iya, gue Danika. Lo ngapain Gal ada disini?” tanya Danik yang menatapnya dengan ekspresi datar padahal didalam hatinya dia merasa bahagia. Bagaimana tidak, orang yang dulu pernah dia sukai diam-diam, kini tengah berada dihadapannya.

Mungkin kalian kira karena Danika jomblo, Danika tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Dulu, dia orang pertama yang mengisi hati Danika. Sampai akhirnya dia pergi dan meninggalkan luka yang cukup membuat Danika trauma untuk kembali mengenal yang namanya jatuh cinta. Dan ya, itulah alasan klasik seorang Danika, belum bisa move on dari cinta pertamanya dulu.

Tidak memiliki bukan berarti tidak pernah menyukai yakan.

“Gue murid baru disini, gue ngambil jurusan Multimedia disini. Lo jurusan apaan?”

“Emm gue Administrasi perkantoran. Yaudah gue kekelas dulu yah. Gue minta maaf tadi. Duluan.”

Danik menganggukan kepalanya kemudian berbalik arah dan segera berjalan cepat meninggalkan Galuh, pria yang dulu sempat dia sukai dan bahkan sampai sekarangpun mungkin masih ada perasaan itu.

“Kenapa lo balik setelah bertaun-taun lo gak ada kabar Gal?” tanyanya pada dirinya sendiri.

Setelah sampai dikelasnya Danik kemudian duduk dan menelungkupkan wajahnya diatas meja.

Orang yang selama ini menjadi alasan bagi Danik untuk menjaga hatinya telah kembali, Danik tak tau apakah perasaan cowok yang dulu sempat menjadi kenangan terindah untuknya masih menyimpan perasaan yang sama untuknya atau tdak.

Tanpa sadar Danik menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman kala mengingat masa-masa sebelum dia dan dirinya berpisah.

“Terlalu manis untuk dilupakan” batinnya.

***

“Abis dari mana lo?” tanya seorang cowok yang memakai jaket berwarna biru navy.

“Dari kantin gue, laper sob.” jawab cowok yang memakai jaket berwarna pink sambil menunjukan cengiarn khasnya.

“Yaudah yuk ke ruangan pak kepala sekolah, udah mau masuk ini mah.” ajaknya kepada temannya kemudian melangkahkan kakinya menuju ruangan kepala sekolah.

“Kuy lah.”

Sepanjang koridor yang mereka lalui menuju ruang kepala sekolah, terasa sepi sekali. Wajar lah ya, kan udah jamnya pelajaran dimulai setelah istirahat. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai didepan ruang kepsek.

Tok...Tok...Tok

“Assalammu’alaikuk pak, selamat siang kami berdua siswa pindahan dari SMK Cendekia  mau melengkapi persyaratan yang belum terpenuhi kemarin.” Ucap cowok si jaket biru kepada kepala sekolah.

“Wa’alaikumsalam, silakan duduk dulu.” sambil menunjuk kearah kursi mempersilakan mereka duduk.

Beliau kemudian bersuara setelah sebelumnya memasukan data-data dari siswa pindahan itu.

“Kalian boleh masuk mulai besok pagi. Kalian boleh memakai seragam OSIS kalian terlebih dahulu jika kalian belum memiliki seragam sekolah sini.” ucap pak kepala sekolah.

“Baik pak, kalau begitu kami permisi dulu.” ucap mereka.

Setelah mereka keluar dari ruang kepala sekolah, mereka segera menuju parkiran untuk mengambil motor mereka. Saat sedang memanaskan motornya, salah satu dari mereka melihat seorang gadis cantik sedang berjalan menuju ke arah perpustakan.

“Dia sekolah disini juga ternyata. Kesempatan nih. ” ucap seorang cowok yang  memakai jaket berwarna pink. Iya pink.

***

Ditempat lain, Danika sedang berjalan menuju perpustakaan untuk meminjam beberapa buku darisana. Karena kebetulan Bu Fatma, pengampu mata pelajaran Kearsipan sedang ada tugas. Sehingga kelas Danika sekarang sedang jam kosong, meskipun begitu mereka tetap diberi tugas dan harus dikumpulkan setelah jam istirahat telah selesai.

Tapi ya, namanya juga anak SMK setelah tugas yang diberikan selesai dikerjakan, mereka lebih memilih untuk tiduran di atas meja, dilantai, atau bercerita, bergosip, atau bahkan menonton drama ramai-ramai dipojok kelas.

Danika yang biasanya jika jam kosong selalu memanfaatkan waktunya untuk tidur dikelas, kini lebih memilih untuk pergi keperpustakaan untuk meminjam buku. Selama dalam perjalanan dia terus tersenyum tanpa henti setelah kejadian tadi.

Danika yang sedang berjalanpun tanpa sengaja melihat sosok laki-laki yang sedang duduk diatas motor sport (ga boleh sebut merk yak hehe). Sampai akhirnya mata mereka bertemu pandang.

“Kaya pernah liat tapi dimana ya?” batin Danika.

“Ah bodo amatlah, bukan urusan gue juga. Eh bentar, tapi yang disebelahnya itu bukannya Galuh yak?” batinnya dalam hati sambil melepaskan sepatu setelah dia sampai didepan pintu perpustakaan.

Memang sudah menjadi peraturan disekolah ini supaya melepas alas kaki saat memasuki perpustakaan..

“Selamat siang Ibu Yeni yang cantiknya tak tertandingi, baik hati, dan tidak sombong sama sekali. Danika mau minjem buku boleh yah Bu.” ucapnya ramah kepada Bu Yeni, guru penjaga perpustakaan disekolah ini.

“Ah, Danik kamu bisa aja. Kan ibu jadi malu. Yasudah isi buku kunjungan dulu ya nak, ini.”

“Siap ibu.” jawab Danik sambil tangannya ditempelkan dipelipis sebelah kanannya. Sikap hormat.

“Ini Bu, Danik milih buku dulu ya bu.”

”Iya Danik silahkan mau minjem buku yang mana.”

***
Hay, aku come back😂

Sebelumnya aku mau ngucapin banyak terima kasih buat kalian semuanya yang udah mau ngeluangin waktunya buat baca cerita aku.

Aku harap cerita ini bisa menghibur kalian semua, walau jujur aku ga bakat buat ngelawak😂

Makasih juga buat yang udah kasih votmentnya😊 lafyuu😍😘

Aku juga minta saran dan kritiknya dari kalian supaya bisa lebih baik lagi kedepannya.

Typo beterbangan yihaa😂

And that's it😁, semoga suka sama part ini.

Baybay😎

Si Jomblo AkutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang