@9

24 0 0
                                    

Dua minggu berlalu semenjak kejadian dirumah Satya yang tak lain tempat tinggal Rafin juga. Danika  terus menghindar dari Rafin semenjak peristiwa 'memalukan' itu. Danika juga tak menceritakan kejadian siang itu kepada sahabatnya, mau ditaruh dimana muka Danika nantinya? membayangkannya saja sudah membuat kepalanya terasa pening.

Sedangkan Rafin yang dengan tidak tau dirinya malah terus berusaha mencari dan menemui Danika. Padahal, sudah jelas Danika selalu menghindar jika bertemu pandang dengan dirinya. Seribu alasan ada di kepala Danika demi menghindari Rafin.

Sore itu, disebuah cafe yang berada ada dimall tak jauh dari  komplek rumahanya, Rafin tengah menunggu sahabatnya, Galuh. Bola mata yang tadinya fokus melihat keadaan sekitar cafe, kini terfokuskan pada seorang gadis yang tengah asik menikmati satu cone es krim ditangan kanannya. Sebuah ketidaksengajaan yang sangat diinginkan Rafin namun tidak dengan 'gadis' itu. Tidak sia-sia Rafin menunggu Galuh hampir 2 jam di cafe itu. 'Gal, thanks karena lo gue bisa modusin dia lagi haha'  tanpa membuang waktu Rafin berjalan dengan wajah pongah membusungkan dadanya sambil sesekali menyisir jambulnya dengan tangan, mendekati seorang gadis yang mengenakan kaos berwarna pink salem.

Gadis yang tengah menikmati es krim  sambil memperhatikan berbagai macam toko didepannya, tidak sadar jika Rafin berjalan mengikuti dibelakangnya. Sampai akhirnya 'gadis' itu berbelok menuju sebuah toko yang menjual berbagai macam aksesoris dan Boneka.

Terhitung sudah sepuluh kali Rafin melirik jam ditangannya. Karena sudah hampir Dua jam 'gadis' itu disana dan belum mengambil satu barang pun. 'Dasar cewek, ngga dandan ngga belanja sama aja. Bisa kali gue bolak balik ke Amerika' batinnya.

Gadis itu kemudian menghentikan langkahnya lalu mengambil sebuah boneka Doraemon diatas rak yang terpasang didinding.'Ck. Heran gue, perasaan hampir setengah cewe yang gue deketin pasti suka banget sama doraemon. Gue sama doraemon aja masih gantengan gue kemana-mana' Rafin yang melihat itu hanya bisa tersenyum lalu kembali berjalan mengikutinya menuju kasir dengan percaya dirinya.

"Total semua Rp. 157.500 mbak." ucap kasir wanita dihadapannya.

"Bayar pake ini ya mbak." gadis itu lalu menyodorkan kartu atm miliknya.

"Maaf mbak, kartu ini tidak bisa dipakai." jelas kasir tadi.

"Hah??! Yang bener mbak? Yah mbak gimana dong aku ngga bawa uang cash juga masalahnya. Kalo HP aku jadi jamin--"

"Ini mbak, kembaliannya ambil aja." suara seorang cowok dibelakang gadis itu sambil menyodorkan dua lembar uang berwarna merah.

Gadis itu segera menoleh kebelakang dan terkejut melihat 'cowok' itu ada dibelakangnya. 'Ngapain dia ada disini? Ah mungkin beli hadiah buat pacarnya.' pikir gadis itu. Setelah mengucapkan terima kasih dan berjanji akan segera membayar hutangnya suatu hari nanti, gadis itu buru-buru berjalan keluar dari toko itu.

"Wuishh mantap brader, gue dianggurin lagi." ucapnya pelan, lalu melangkahkan kakinya kembali mengikuti Vony, mantan kekasihnya dulu.

***

"DANIK!!" pemilik nama itu langsung menoleh kebelakang saat namanya dipanggil oleh sahabatnya, Ririn.

"Oyy, kenapa?" tanya Danika dengan heran.

"Kenapa apanya? Ririn bertanya kemudian.

"Lo kenapa manggil gue tadi?"

"Ooh, itu gue... Cuma manggil doang sii hehe." Ririn tertawa kemudian. Danika yang jengah melihatnya pun segera melangkahkan kakinya menuju kelasnya.

"Wehh tungguin gue dong!" ucap Ririn setengah berteriak namun tak ada jawaban dari Danika yang terus melangkah didepannya tanpa memperdulikan teriakan Ririn.

Danika baru saja akan melangkahkan kakinya kedalam kelas namun sosok didepannya membuat dirinya terkejut sampai Danika mundur beberapa langkah. Bagaimana tidak? Rafin ada didepannya sekarang.

"Pagi neng geulis hehe." kata Rafin lalu menunjukan deretan gigi putihnya tersenyum lebar.

"Pagi OM." Jawab Danika sekenanya dengan senyuman yang sangat dipaksakan.

"Lah, kok Om si? Masih ganteng gini dibilang om om." Rafin menyilangkan tangannya didepan dada.

"Iya, karena lo genit, kaya om om. Udah ah minggir gue mau lewat, ngalangin jalan aja." Danika mendorong Rafin dengan kedua tangannya namun sialnya..

Brukk!!

AAAA!!!

Tali sepatu Danika tidak terikat dengan sempurna sehingga membuat dirinya tersandung. Dengan sigap Rafin menopang tubuh Danika yang terhuyung kedepan, karena ketidak siapan Rafin membuat keduanya sama-sama terjatuh dilantai dengan tubuh Danika mendarat sempurna diatas tubuh Rafin. Suasana kelas yang tadinya hening mendadak histeris karena keadaan itu. 

'Rejeki anak sholeh mah gini nih, suka tak terduga hehe.' batin Rafin.

Danika yang tersadar telah menindih Rafin segera berdiri lalu memandang tajam kearah Rafin. Orang yang ditatapnya hanya cengengesan lalu berdiri.

"LO TUH YA!! BISA NGGA SIH NGGA USAH GANGGUUN GUE TERUS! KELUAR SEKARANG DARI KELAS GUE!!" Teriak Danika kesal.

"Eittts tunggu bentar gue mau ngomong elah, jangan marah mulu ngapa si sama gue. Jadi cewe galak amat lo."

"APA LO BILANG?!!"

"Hustt suaranya pelanin bisa hmm?" balas Rafin lalu menempelkan jari telunjuknya didepan mulutnya. "Ikut gue bentar gue mau ngomong penting." lanjutnya lalu menarik tangan Danika untuk keluar kelas.

Danika hanya pasrah saja tangan kanannya ditarik oleh Rafin. Danika pikir Rafin akan membawa Danika kedepan kelasnya namun ternyata salah, Rafin membawanya menuju perpustakaan. Awalnya Danika meronta-ronta ingin kembali kekelas saja, namun setelah Rafin menjelaskan bahwa hari ini semua guru akan mengadakan rapat, Danika sudah tidak meminta untuk kembali kekelas, walaupun muka juteknya masih terpampang jelas dimata Rafin.

"Lo ngejauhin gue?" tanya Rafin to the point.

"Lah itu lo tau kenapa masih aja gangguin gue?!" Rafin terkejut akan jawaban Danika, baru kali ini Rafin bertemu dengan cewe seperti Danika.

"Biasa aja neng jan ngegas, Lo ngga tertarik atau suka gitu sama gue? Sedikitpun? Secuil kerikil ngga papa deh rasa tertarik lo sama gue?"

"ENG-GA." jawab Danika telak. "Udah kan? Awas gue mau kekelas." lanjutnya kemudian meninggalkan Rafin yang masih tidak percaya akan jawaban Danika barusan.

"Baru kali ini ada cewe yang ngga suka sama gue, biasanya juga pada klepek-klepek kalo gue lewat doang. Jangankan lewat, nunjukin jari aja pada histeris. Lah ini, boro-boro suka. Tertarik aja kaga, heran gue." gumamnya lalu meninggalkan perpustakaan menuju kelasnya.

***

Aloha🤗

Semoga suka yaa, ditunggu votmentnya😍 next ga niyy??

Eh besok lagi aja deh yaa😂 berhubung hari ini auto libur, auto mau lanjut tidur dulu mau ketemu doi di mimpi hehe. *PLAK! Kaga punya doi juga lu😂

Udah ya, seyubabay❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Jomblo AkutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang