lapor, saya gagal menangkap target." derga memberi pengormatan kepada kepala penyidik Refanno.
Derga Bimantara merupakan anggota agen penyidik FBI di usianya yang masih sangat muda dikarenakan ayahnya adalah mantan kepala penyidik yang terbunuh 5 tahun lalu, dan ayahnya sudah lebih dulu berpesan kepada refanno untuk mebantu derga agar mudah masuk dan bergabung sebagai agen FBI."bagaimana bisa petugas seulet kamu kehilangan target!" bentak kepala penyidik dengan nada keras.
" tapi saya berhasil membawa bukti untuk menemukan target." derga menyerahkan jaket army berwarna hitam dengan bau parfum khas.
" baik, silahkan bawa ke labolatorium untuk di cek merek parfumnya dan segera mencari data terkait pembeli pafum tersebut, akan lebih mudah jika itu parum edisi terbatas."
perintah kepala penyidik tersebut dengan jelas pada derga.
" baik, laksanakan!" derga memberi penghormatan kembali dan pergi dengan membawa jaket army tersebut untuk dibawa ke labolatorium.
sinar mentari masuk melalui jendela balkon ale tapi ia enggan untuk membuka matanya, pasalnya ia tidur pukul 4 pagi tadi dan baru tidur 2 jam. ia menenggelamkan kepalanya di bawah bantal agar matanya tak terkena sorotan cahaya mentari dan berencana untuk tidur kembali.
saat hampir memejamkan mata , hp ale berbunyi tanda panggilan masuk.ia meraba kasurnya untuk mencari hpnya dengan malas ia mengangkat .
" ya, siapa?" tanya ale malas dan dengan nada serak khas orang bangun tidur.
"lo baru bagun? lo hari ini ada piket pagi sama gue. gue nyamper kerumah lo ya?" terdengar suara kanaya dari seberang sana yang sontak membuat ale terlonjak dan melihat jam wekernya menunjukan pukul 6 pagi.
"lo berangkat duluan aja deh, gue kayaknya agak telat." ale bangkit dari kasurnya dan mencepol rambutnya asal bergegas untuk mandi.
"gila lo? lo bakal dapet sanksi dari bu ade kali le." ucap kanaya dengan nada sedikit keras yang membuat telinga ale panas.
" ya tau. udah ya bye." ale memutuskan panggilan secara sepihak lalu melempar hpnya ke kasur dan berlari ke kamar mandi.
mobil ale memasuki gerbang sekolah kemudian memarkirkan mobilnya.
ia melihat jam tangannya pukul 06:55, ale langsung berlari menuju kelasnya disana sudah ada bu ade siap menghukum anak yang telat piket pagi yaitu pukul setengah tujuh sudah ontime untuk melaksanakan piket karena di kelas 12 mipa 4 sepakat untuk melaksanakan piket pagi karena bisa dibilang kelas ale merupakan kelas teladan di SMA Tunas Bangsa." mampus!" batin ale saat tiba di kelasnya dan bu ade sudah di depan kelas dengan 3 anak yang bisa ditebak mereka telat piket pagi.
" bagus ya ale baru berangkat. jam berapa sekarang?" bu ade berkacak pinggang dan menatap ale dengan tatapan membunuh, mungkin bu ade sedang pms makanya tidak seperti biasanya yang tidak akan semarah itu pada anak muridnya.
" jam tujuh bu." ale nyengir kuda sambil melirik jam tangannya, ia baris dengan 3 temannya itu menghadap bu ade.
tak lama kemudian derga muncul di depan pintu tanpa dosa.
" permisi bu ade, boleh saya masuk kelas?" derga mengetuk pintu dan meminta ijin pada bu ade untuk memasuki kelas.
" diam di pintu. bukannya kamu juga piket pagi derga?" ucap bu ade dengan nada dingin dan tatapan yang lebih menyeramkan lagi dari tatapan sebelumnya.
" oh iya ya bu, maklum masih baru. ingetnya piket di sekolah lama bu hari kamis." ucap derga berdiri di depan pintu karena tak diizinkan masuk kelas oleh bu ade.
" gitu ya derga. yaudah silahkan masuk." ucap bu ade dengan nada lebih santai dan melemparkan senyum pada derga.
"terimakasih bu ade cantik." derga masuk kelas dan menyalami tangan bu ade.
" kata siapa boleh duduk, maksud ibu masuk dan gabung dengan 4 temanmu didepan." ucap bu ade saat derga hendak duduk dikursinya.
" hehe, yang jelas dong ngomongnya bu, kan saya jadi salah paham gini." derga senyum tanpa dosa sambil meletakkan tasnya dan maju ke depan bergabung dengan 4 temannya yang dihukum.
" yang lain bisa belajar dulu sambil menunggu guru hadir, kalian berlima ikut bu ade ke lapangan basket." bu ade keluar kelas diikuti oleh kelima anak yang terkena hukuman termasuk ale dan derga.
"tidak perlu menjelaskan kenapa kalian telat piket atau basa - basi apapun, ibu langsung beri kalian sanksi. untuk ale dan derga membersihkan toilet kelas 12, dan untuk yang lainnya sapu lapangan basket. mengerti? tidak ada kata protes." jelas bu ade tanpa memberi kesempatan mereka berlima berkata sepatah kata pun dan mereka wajib menjalankan perintahnya karena jika tidak hukuman akan lebih berat dari yang sudah ditentukan.
mereka pasrah dan langsung menjalankan sanksi dari bu ade.
sekarang disinilah ale di dalam toilet kelas 12 bersama dengan derga, ale mengepel lantai sedangkan derga menyikat wc.
" shit! gue jadi nggak bisa ikut ulangannya bu mentari" ale mendumel tak jelas sambil mengepel lantai dengan malas dan menghentak - hentakan kakinya merutuki dirinya sendiri. derga memasang earphone ditelinganya karena merasa terusik oleh kelakuan ale yang terus mendumel.
saat ale akan pergi keruangan lainnya untuk mengepel ia hampir terpeleset oleh lantai masih sangat basah akan tetapi dengan sigap derga memegang tangan ale erat dan membawa ale kedalam dekapannya.
terjadi kontak mata antara mereka beberapa saat lalu derga melepaskan ale dari dekapannya.
" lain kali hati - hati." ucap derga datar dan kembali menyikat wc seolah tak terjadi apapun.
" thanks." ucap ale dengan nada tak kalah datar tapi bersyukur karena derga ia tak jatuh ke lantai yang basah.
" parfumnya kayak familiar." batin derga.ia ingat kalau semalam hampir akan menangkap target tapi sayang target tersebut bisa kabur dan meninggalkan jaketnya pada derga untuk menghindarinya.
" gue harus cari tau." batin derga lagi.Ayayyy aku update lagi nih😍
Cepet kann yaaa? Berkah lebaran jadi tak banyakin part kali ini😅
Ohyaa cast pemainnya nanti kayaknya setelah part ini:'
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU (All About Secret)
Teen Fiction"ini awal takdir kita, dean. Entah itu menjadi akhir kebahagian atau kehancuran Kuatlah dan tetaplah bersamaku" -Derga Bmntr Deandra Adeloffa seorang gadis SMA yang memiliki segudang rahasia yang tak umum untuk seorang pelajar biasa yang kemudian d...