canggung

12 2 0
                                        

"sorry ya al, kemarin gue nggak nyusulin kalian soalnya abis acara keluarga, bibi gue minta di anterin kebandara. pulang aja sampe jam 11 malam ." kanaya mengaduk - aduk jusnya menggunakan sedotan lalu meminumnya.

sekarang ale dan kanaya tengah duduk di kursi kantin sambil menikmati makan siang.

" terus kenapa nggak ngabarin?" ale memasang wajah kesal sambil memakan somay di depannya.

" ya sorry, gue lupa bawa hp. bibi gue buru - buru banget sih, sampe lo tau gue pake flat shoes beda warna saking buru - burunya." kanaya dengan wajah polosnya sanggup membuat ale tertawa dan hilang rasa kesalnya pada sahabatnya itu.

"gila, terus lo sadarnya pas kapan?" ale menghentikan tawanya dan minum jus jeruk.

" pas gue duduk dikursi tunggu, ada cowok yang terus memandang gue. sumpah ya gue kira tuh cowok naksir gue, eh tpi ternyata dia merhatiin flatshoes gue yang beda warna." kanaya masih tanpa ekspresi hingga membuat ale tertawa terbahak - bahak.

"ehm, boleh kita gabung?" derga berdiri membawa nampan berisi mangkok bakso dan jus jeruk bersama dengan reyan yang hanya membawa makanan ringan dan minuman soda.

ale berhenti tertawa mendengar suara yang familiar ditelinganya dan benar saja derga sudah tepat di belakangnya untuk meminta izin bergabung di meja ale dan kanaya.

" boleh,  gabung aja ga, yan." kanaya mempersilahkan derga dan reyan bergabung bersamanya.

ale menatap manik mata milik derga yang tengah menikmati bakso karena posisi duduk derga tepat berhadapan dengan ale memudahkan ale menatap setiap inci wajah lelaki dihadapannya itu.

" lo nggak makan dean?" derga mengalihkan pandangannya ke ale karena ia merasa sedang diamati oleh wanita yang duduk dihadapannya

" eh iya, udah kenyang." ale kikuk karena ketangkap basah memandang derga lalu meminum jus jeruknya hingga habis.

" tugasnya kemaren gimana ga? sorry ya gue nggak dateng kemaren, soalnya ada urusan yang nggak bisa ditinggal." kanaya mulai membuka pembicaraan mencairkan suasana makan siang yang terasa sepi karena mereka masing - masing sibuk dengan makan siangnya dan adapula yang sibuk saling pandang.

" udah dapet ide. iya santai aja." derga selesai memakan baksonya dan meminum jus jeruknya.

" what? jadi lo sama dedek ale berduaan di pantai?" reyan yang tadinya memakan makanan ringan dan berkutat pada ponselnya menatap derga dengan ekspresi kaget yang dibuat - buat.

" najis sih yan." ale memutar bola matanya dan melempari reyan dengan sedotan yang ada di gelas jus jeruknya.

" ntar malem kumpul di kafe kemaren, bahas bahan - bahan yang udah dikumpulin." derga menambahkan.

"siap deh, al lo nyamper gue ya. mobil gue mau di servis." kanaya merangkul ale dan menaik turunkan alis seolah meminta persetujuan dar ale.

" iya oke. gausah gini juga kali." ale menjauhkan tangan kanaya dari bahunya. bel masuk berbunyi dan mereka segera pergi ke kelas mereka.

ale tengah melajukan mobilnya menuju rumah kanaya, saat tiba di depan gerbang rumah kanaya ponselnya berbunyi tanda telfon masuk. terjadi percakapan lama antara ale dengan orang yang menelponnya, ale memutar mobilnya setelah menutup telfon dan langsung mengirim pesan pada kanaya bahwa dirinya tak bisa menjemput akan tetapi dia sudah meminta reyan untuk menjemputnya. ale melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi  menuju markas, karena yang tadi menelfon adalah bang devan menyuruhnya untuk datang ke markas.
 

WHY YOU (All About Secret) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang