Bantu vote dan reviewnya😁 soalnya si thor masih belajar.
..........Markas Shinsengumi.
"Mati saja, Hijikata. Mati Mati Mati Mati " Sougo merapalkan mantranya sambil menusuk-nusuk boneka voodoo mirip Hijikata sambil terlentang berbaring di futonnya.
Mantra kutukan itu tetap terdengar bahkan dari luar kamar pemuda sadist itu. Yang dikutuk-pria yang menjual harga dirinya demi mayones-Hijakata, hanya menahan amarahnya. Perempatan imajiner muncul di pelipisnya menunjukan dia siap menerjang pria sakit di dalam sana.
"Anak itu!" Geram Hijikata yang disambut oleh tepukan tangan Kondo dibahunya. Dia menatap kawan seperjuangannya itu dengan senyum pahit. Dia kemudian menoleh kearah daun pintu kamar dimana suara yang sama terus terdengar.
"Dia benar-benar benci terkurung disini sementara china disana sendiri..." jelas Kondo
Amarah Hijikata yang tadi sudah meluap, kembali tenang mengingat keadaan Sougo yang juga merasa serba salah. Anak itu pasti merasa sangat tidak berguna karena dia terluka disaat-saat yang genting.
"Seharusnya dia tidak perlu seperti itu, china bukan gadis biasa. Cewek monster itu bahkan bisa membantai 100 anggota shinsengumi kalau dia mau"
Hijikata berkelit. Kondo membalas ucapannya dengan tatapan yang seolah mengatakan 'biar bagaimanapun dia tetap khawatir'. Pria poni v itu mendecak kesal.
Dia membuka pintu berbingkai kayu itu dengan keras. Menampakkan wajahnya yang tampan.ehem. Sougo menatapnya dengan tatapan datar.
"Ara...ada orangnya toh. Maaf, bisa kau keluar dari sini, bau mulutmu dan bibit kankermu akan memperparah keadaanku...uhuk..uhuK!...UHUK" dia memasang aksi seperti yang pernah dilakukan kakak tersayangnya. Wajah Hijikata memerah karena marah.
"Kondo-san! Kau bawa yang aku minta tadi,kan?!!" tanya Hijikata dengan suara membentak dan membuat gori-man terperanjat kaget.
"Ah, iya" dia menyerahkan tas plastik bawaanya pada Hijikata. Hijikata membuka dan melihat sejenak untuk memastikan, dan ekspresinya berubah.
Dia menyeringai memperlihatkan deretan gigi yang terawat rapi, putih dan mengkilat. Laki-laki penyuka mayo dan senang merokok itu terkenal bersih, namun Sougo tetap saja bersikukuh nafasnya bau naga.
Sougo bergidik bukan karena senyum itu, namun benda yang kini ditangannya itu. SUNTIK!!!
Dia pemuda ikemen, pangeran tampan dari planet sadis, haruslah yang mendominasi segala hal. Dia senang membuat orang bersujud sambil menginjak kepala mereka, TAPI ini diluar batas. Dari dulu dia tidak suka suntik. MEMANGNYA SIAPA YANG SUKA BARANG IBLIS ITU!!
"Sougo-chan, saatnya suntik. Diam dan tenang ya...." Hijikata merapat dan menarik lengan Sougo.
Sougo terdiam karena harga dirinya. Dia tidak akan lari hanya karena benda sial itu. Tubuhnya berkeringat, matanya mengikuti arah jarum suntik yang semakin dekat. Ujungnya berkilat membuatnya meneguk ludah. Saat jarum itu menusuk masuk, tiba-tiba semuanya jadi putih.
"Sou-chan! Kau harus tetap sehat makanya disuntik ya. Tuh dokternya udah nungguin..." suara manis dari gadis bersurai pasir.
"Iyaaaaa!!!!! Ane-ue, iyada yo. Itai yoooo!!!"
"Sou-chan anak baik. Ayo" Mitsuba menarik lengan adiknya dan dari dalam terdengar teriakan memekik dari Sougo kecil.
..............
Kagura duduk melihat orang hilir mudik mempersiapkan festival. Dia mengunyah snack kesukaannya, dan mengemutnya perlahan. Membiarkannya menggantung di ujung bibir merahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Lip and The Sadist
Fanfiction[COMPLETED] Kagura menggerutu kesal, terperangkap bersama ketua tim satu shinsenggumi saja sudah lebih dari cukup, sekarang dia harus menyamar menjadi Geisha untuk menangkap buronan yang melarikan diri. "Panggil aku Okina disini, China.." ucap Sougo...