Between Lip and The Sadist Part 3

2K 161 9
                                    

Umu, yahoo, mksih yang udah baca ampe part.3 😊 Critanya msih rada kaku, ya ?? Haha, maklum baru bljar.*nunduk2*

Buat yang udah vote, ariga-chu😙

Yosh, lngsung aja, happy reading😁

*******

"Yonezu-sama!"

Takao menghampiri pria bermantel yang tadi menanyai Kagura dengan lusinan pertanyaan. Sougo yang menyusul Takao, langsung mengambil tempat di sisi Kagura. Dia menarik lengan kimono gadis bersurai vermillion itu, menarik perhatiannya tanpa terlalu mencolok.

"Hm...?", gadis itu melirik Sougo

"Ada apa, Sadist ??" Sambungnya

"........."

Kau tidak apa-apa ?. Uhh...sampai mati pun Sougo tidak akan mengucapkan kata-kata sok perhatian macam itu. Hari dia mengatakan kata semacam itu, mungkin saat dia menjadi masokis.

Tidak mendapat jawaban apapun dari Sougo, Kagura kembali melihat 'opera sabun' Takao yang masuk babak 2. Tampak Takao menarik tangan Yonezu yang terbungkus sarung tangan kain. Dengan aura yang berbinar, dan-Kagura-yakin dia melihat bunga-bunga bermekaran di latar belakang, keduanya pergi tanpa memperdulikan tatapan mata yang penasaran dengan apa yang terjadi. Tidak termasuk Kagura dan Sougo. Malah keduanya sangat curiga dengan pria yang baru masuk scene itu.

Sambil terus menatap Yonezu, Kagura bertanya, "Nee, Sadist, aku merasakan aura aneh pada pria-mantel itu aru..."

Sougo juga melihat kearah yang sama, "Hm...iya. aku juga merasakannya. Tapi, dibanding itu, ada semilir bau menyengat yang sejak tadi menggangguku, China...", wajah bishounen-nya mengeras saking seriusnya.

"??", wajah Kagura tampak puzzled

Sougo memasang senyum sadist, dia menelunjukan jarinya kearah Kagura sambil terkekeh mengejek.

"Baumu bahkan lebih buruk dari nafas Hijikata, China..." cibirnya dengan blak-blakan.

Kedua mata Kagura melebar, dengan segera dia mencium pakaiannya. Tidak tercium apapun. Hm ? Apa ini. Pikirnya. Dia merasakan sesuatu yang kenyal dan berair di bawah sandalnya. Dan benar saja, ada kotoran anjing disana.

"Yuck!!!", Kagura being Kagura, melemparnya dengan sangat keras. Sandal itu melesat seperti peluru menuju arah Sougo dengan kecepatan dewa.

"Ap-", Sougo mencoba menghindar melihat serangan datang.

P L A K K K .....

...sendal itu meleset dan terkena pohon di samping Sougo.....

"Hmmm....", smirk pemuda itu dengan penuh kemenangan.

....terciprat......

....ke wajah-nya......

....dan jatuh dengan bunyi kecipak kecil, tanpa dosa...

Kagura ( si pelaku ) yang melempar ( spontan ) sandal itu, hanya bisa menganga dengan pemandangan di depannya. Beberapa detik kemudian, dia tertawa sambil memegangi perutnya yang sakit.

Bagaimana tidak, Sougo terlihat begitu helpless, beberapa 'manik' hadiah dari sendal Kagura menghiasi wajah tampannya. Pemuda itu masih belum bisa menerima kenyataan. Namun, mendengar gelak dari gadis berkimono merah di depannya, matanya berkilat kesal.

"Temeeee!!!!!", dia memungut sendal itu, setengah berlari kearah Kagura dan membalas perbuatan gadis itu dengan alas kaki itu menempel di wajah Kagura.

Between Lip and The SadistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang