Bab 9 Marahnya Ari

15 0 0
                                    

Aria bangkit dari duduknya,."Jadi itu yang terjadi Tan" Kata Aria berapi api.
Mama Lia itupun mengangguk,
"Jadi Nauli itu Lia,." Mama Lia pun mengangguk yang membuat Aria sudah merasa sangat lemas.
"Nama Kamu siapa nak,. Apa kalian udah kenal lama. Soalnya Lia gak pernah cerita tentang kamu. Kawan SMA Lia juga gak suka memanggil nama Lia. Biasanya antara Li atau Nauli. Dan kenapa kamu bertanya kalau Nauli Itu Lia"

Dengan tersenyum miris Aria menjabat tangan ibu Nauli "Perkenalkan Tan, Nama Aku Riskia Ariant Saraga" Mendengar nama itu, Mama Lia sontak terkaget, Mama Lia pun menatap wajah Aria dengan tatapan tak menyangka. Aria tersenyum iblis saat melihat wajah kalut Ibu Nauli.
"Kenapa Tan, Apakah tante mengenal nama itu." Jawab Aria, dilubuk hatinya merasakan sakit. Sakit karna udah hampir saja menyukai Nauli.
Beruntung semua langsung terbongkar, agar dia bisa jaga jarak.

Sang ibu pun memeluk Aria, Aria melongo kaget, tangannya menggantung diudara. "Sudah lama Tante mencari kamu. Dan ternyata kamu satu sekolah dengan Lia, Nak maafkan kami ya. Maafkan kami yang udah membuat abang kamu meninggal. Kamu kesepian ya nak. Tanpa kehadiran abang kamu lagi." Suara teduh dan Khawatir yang dilontarkan Mama Lia mampu memohok hati Aria.
"Kenapa tante mencari saya, harusnya kalian bahagia. Abang saya menjamin kebahagiaannya demi melihat kebahagiaan kalian"

Sang ibu melepas pelukan mereka.
"Wanda sempat depresi nak. Apalagi saat dulu Lia menangis dan mengatakan pada Wanda, jika kamu membentak Lia dan kamu gak mau bertemu dengan Lia. Karna Lia yang sudah membuat Nak Aram menjadi penjamin keselamatan kami.
Enggak nak, bukan seperti itu ceritanya. Awalnya pada saat itu tantelah yang mau menjamin keselamatan kalian, tapi saat itu Anak-Anak bertemu dengan Tante."

"Wanda terus saja memohon kepada para Malaikath itu Nak. Sampai dia membentak Malaikath itu.
Percaya sama Nauli, Aria, Aramlah yang menginginkan ini."

"semua udah meminta untuk menjadi penjamin, menggantikan Nak Aram. Baik Tante, Lia, Wanda,Nak Reynald,.
Nak Aram tetap keukeh untuk menggantikan Tante, Tante yang awalnya menjadi penjamin Nak, Bukan Aram. Tapi dengan hati mulia nya, Aram mau menggantikan posisi tante. Padahal tante tahu, tidak ada seorang pun yang ikhlas berbeda alam dengan Keluarganya." Air mata Ibu terus saja mengalir. Aria memandang lurus kedepan tanpa menoleh kearah Mama Lia. Penjelasan Mama Lia tetap tidak dapat mengubah kebencian yang sudah tertanam sejak kecil didiri Aria.

"Maaf Tan, Saya harus pulang." Aria bergegas bangkit dari duduknya namun Mama Lia menahan tangan Aria "Jangan sampai kebencian kamu menutup mata hati kamu Nak. Sampai sampai kamu menjadikan ini sebagai dendam dan membuat Nak Aram tidak tenang menjalani tugasnya diSurga sana." Aria tetap No Respon dan berjalan keluar, mengendarai motor ninja 250 Warna biru miliknya. Menuju ketempat yang sepi, berteriak sekencang-kencangnya.
"Arrrgggh Siapa bilang!! Siapa bilang aku masih dendam!! aku udah lupa akan segalanya.!! Tapi kenapa!! Kenapa kenangan itu harus muncul lagi..!! Kenapa harus membuka kenangan yang udah kukubur dalam!! Kenapa harus bertemu gadis itu lagi!!
Kenapa Bapa!! Apa salahku!! Aku sudah mengiklaskan semuanya!! Arrrgggh." Ari terus saja berteriak, setelah lega dengan apa yang dialaminya. Ari pun kembali pulang.

~~~~~~¤¤¤¤~~~~~~
Hari Senin adalah hari yang paling menyebalkan bagi siswa-siswa. SMA Negeri 2 Medan.
Bukan hanya SMA Negeri 2 Medan, tapi seluruh sekolah Swasta Ataupun Sekolah Negeri Diseluruh Indonesia, rata-rata pada gak semangat buatUpacara.
Begitupun Dengan Nauli Dan Rolly

03. DILAN . Dia Yang LunantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang