Bab 6 Mereka Koma

13 0 0
                                    

"Reeeey !!" Mereka yang sedang bergelut, berpaling melihat kesumber suara.
Rey melihat Wanda yang sudah sangat berantakan, lebih kacau dibandingkan Nauli.
Baju yang Wanda pakai sudah terkoyak dibeberapa bagian, mata mereka bengkak menandakan bahwa mereka terus menangis ketakutan.
Ada hal janggal pipi Wanda Membiru.
Ujung bibirnya sedikit robek dan mengeluarkan darah. Masih berbekas dibibirnya.
Melihat keadaan mereka, Rey mengambil Jas nya dan memakaikannya ditubuh Indah Wanda, Preman tadi menghalau langkahnya bertemu Wanda, tapi Aram lebih dulu menghajar Wanda hingga tersungkur ke lantai.
"Kau takpapa, pakailah ini" Rey mengambil Jasnya untuk menutupi Pakaian Wanda yang sudah koyak dibuat preman itu. Dan memakaikannya ketubuh Wanda
Wanda tersenyum dan memeluk Rey ketakutan, Rey menggiring Wanda kebelakang tubuhnya.
Kini hanya Aram sendirian yang melawan Preman itu.1:3

"Sekarang pergilah Wanda, menyingkir dari tempat ini..!!" Wanda menggeleng. Gak berselang lama
datang Preman 4dan Preman 5 yang berhasil lolos dari hajaran Aram

Preman 4 memukul Rey dengan balok Kayu yang ada digubug ini.
"Reeeeynaaaald" Teriak Wanda agar Reynald bisa menghindar. Ternyata tidak Reynald terkena, Pukulan kayu itu yang mendarat dengan cepat kilat.

"Anak gadis. Kamu harus memuaskan saya malam ini" Kata Preman 5. Wanda menolak saat Preman 5 menyeretnya masuk kedalam Kamar Gubuk kumuh itu.

Aram berhenti menghajar Preman 3,
Mata Aram melebar melihat kondisi yang tak diprediksi ini. Badannya kaku tidak bisa bergerak,
Melihat Reynald udah terkapar lemah saat preman 4 memukul Reynald dengan balok kayu

Sedangkan Preman 5 menyeret tubuh Wanda dengan sangat tragis. Menjambak Rambutnya dan menyeret Wanda masuk kedalam Kamar.
Aram Semakin khawatir saat Nauli Kecil melihat kejadian itu, dan berteriak minta tolong.

"Kakak ... Kakak .... Tolongin Kak Wanda Kak. Kak Wanda kesakitan."
Teriak Nauli dengan sangat sedih dan takut. Aram bingung harus berbuat apa untuk Anak kecil ini.

Memanfaatkan kelengahan Aram, preman 3 mendorong Aram hingga Aram terkapar dilantai.
Dengan gerakan cepat preman 3 berdiri menendang tubuh Aram yang sudah terkapar sekuat Tenaga, sampai Aram mengeluarkan darah dimulutnya

"Aarrrggghh .... Tolong .... Jangan .... Tolong .... Jangan ..... Aarrrgggh"

"Breeeengseeeek" Mendengar teriakan Wanda , membuat Aram ingin menghajar Preman itu habis-habisan.
Dengan cepat kaki kanan Aram meninju perut Preman tiga itu, Preman tiga yang belum siap menerima pukulan Aram terjatuh dengan posisi tertelungkup.

Preman 4 Mengambil alih Nauli dikamar lain, Disebelah Kamar Preman 5 yang mengambil alih Wanda.
"Breeeengseeeek" Kedua kakiknya bersamaan menendang pintu kamar kedua Preman yaang telaah melakukan aksi bejat itu
Dikamar Kiri, Aram melihat Pakaian Nauli yang krasak-krusuk dan Preman Empat memilin Nipple Nauli.
Dan dia sempat meremas dada Nauli, walau belum membuka Bajunya.
Dikamar Kiri, Aram melihat Pakaian Wanda yang tak kalah Krasak-Krusuk dan hampir mau dibuka oleh
Preman Lima.
saat melihat preman lima dengan lancangnya membuka Kancing Sleting Wanda dan memegang daerah sensitive Wanda , juga preman 4 dengan lancang nya meremas dada Nauli Dan Memilin Nipple Nauli.
Membuat Aram kalap mata dan menghajar Mereka. Saat Preman Keempat Dan Kelima udah Krasak-Krusuk
"Buuugggh" Preman 3 memukul Aram dengan balok Kayu, Preman itu melakukan hal yang sama .
Aram Terjatuh tertelungkup, terkapar lemah dilantai.

Ketiga preman itu tersenyum senang.

Namun kebahagiaan mereka hanya berujung pendek saat beberapa teman mereka yang lebih banyak jumlahnya(Sekitar20)
mendobrak pintu luar gubug itu dan menghajar mereka habis-habisan. Bahkan ada salah seorang dari mereka memanggil Polisi.
Sekitar 30 menit polisi daerah mendatangi Gubuk Tua itu dan menangkap Ketiga Preman itu.
Membawa mereka kedalam sel Daerah Sidikalang.

03. DILAN . Dia Yang LunantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang