Satu

4.3K 435 42
                                    

Jeongin melihat kearah jam lalu menghela nafas "Lama amat dah?" gerutunya.

Cklek

"I'm home"

Sosok yang daritadi ditunggu Jeongin akhirnya datang juga, Hwang Hyunjin.
Pria itu menaruh sepatu kerjanya lalu mendekati Jeongin, duduk disebelahnya.

"Kita putus aja ya? Gue udah lelah sama lo" kata Hyunjin sembari mengkendorkan ikatan dasinya.

Pft, udah gue duga -Jeongin

"Dih ya udah, asal lo tahu ya, gue juga udah lama pengen putus sama lo!" balas Jeongin sewot.

"Bagus deh, kirain lo bakalan nangis-nangis gue putusin" Hyunjin tertawa kecil.

"Sialan ya lo! Udah gue mau tidur, jangan ganggu" seru Jeongin bergegas masuk kekamarnya -dan kamar Hyunjin juga.

"Eh jangan dikunci" kata Hyunjin.

"Enak aja? Tidur di sofa sana! Ogah gue seranjang sama lo" sungut Jeongin sambil menutup pintu kamar,

Brak

"Jangan dikunci, capek gue tidur disofa Yang Jeongin" kata Hyunjin sambil memegang tangan Jeongin.

"Ga usah pegang-pegang!"

"Ya dengerin gue dulu!"

yha dua duanya ngegas :(

"Kita buat perjanjian dulu, karena gue lagi ga ada uang buat nyewa apartemen baru" terang Hyunjin.

"Dih lo yang keluar dong? Gue juga lagi susah cari uang, lo kan tau gue kerja jadi editor novel dan gajinya juga gak nentu" sungut Jeongin.

"Dikira gue gajian banyak gitu?" balas Hyunjin, dan diangguki setuju oleh Jeongin.

"Lo kan kere"

"Kampret! Udah ah jadi gini, kita baru bayar uang sewa apartemen 2 bulan yang lalu dan masa habisnya empat bulan lagi. Sayang loh Jeongin uangnya, lagian juga gue bisa cari uang dalam empat bulan ini, biar bisa sewa apartemen baru. Jadi lo mau kan nunggu empat bulan?" pinta Hyunjin, memelas.

Sebenarnya, Jeongin tidak tega dan lagipula mereka juga bayar bersama uang sewa untuk apartemen ini.

"Hm ya udah" kata Jeongin membuat Hyunjin bersorak senang.

"Tidurnya seranjang ya? Gue gak mau tidur di sofa"

"Enak aja! Gak mau gue seranjang sama lo ya, Hyunjin"

"Lo tidur di sofa gimana?"

"Ga mau juga!"

"Tuhkan mau enaknya aja lo"

Jeongin menghela nafas "Harus ada batasnya kalau mau seranjang"

"Yess! Ga perlu tidur di sofa, senangnya hatiku~" seru Hyunjin senang.

"Norak najis, bilang aja lo mau seranjang sama gue" balas Jeongin kesal lalu masuk kedalam kamarnya dan Hyunjin.

♡♡♡♡

"Waktunya tidur" Hyunjin menutup laptopnya lalu meminum susu hangat yang tadi dibuatnya.

Hyunjin menguap sambil merenggangkan badannya, lalu berdiri dan menuju kekamar.

Cklek

Pintu kamar terbuka, gelap. Tentu saja si Jeongin mana bisa tidur dengan keadaan lampu hidup.

Hyunjin menutup pintu kamar lalu menuju ke kasur, dan kemudian menggelengkan kepalanya melihat Jeongin tidak mengenakan selimut.

Hyunjin pun memakaikan selimut ke Jeongin, biasanya sebelum tidur Jeongin akan memeluk Hyunjin sambil bercerita-cerita kecil tentang kerjaannya dan atasannya yang galak. Tapi itu semua dulu.

Setelah terbaring diatas kasur, Hyunjin melihat Jeongin dan terkekeh ketika melihat bantal guling panjang yang membatasi dirinya dan Jeongin.

"Selamat tidur, mantanku" kata Hyunjin sambil menguap dan tak lama tertidur.

♡♡♡♡

Hai semua :)

Jadi aku newbie di wattpad dan ini pertama kalinya aku bikin cerita bxb

Maafin ya kalau nggak ngefeel dan nggak jelas gini ceritanya😞

Vommentsnya jangan lupa ya hehe

-bihun🐣

still you ☆ hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang