Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi Jeongin. Jeongin mengernyit heran ketika melihat suasana apartementnya yang sepi.
'Apa Hyunjin belum pulang juga?' batin Jeongin sembari melepaskan sepatunya.
Setelah meletakkan sepatunya, Jeongin menghidupkan saklar lampu dan...
"HAPPY BIRTHDAY!!!"
Di depan Jeongin ada Hyunjin yang memegang kue ulang tahun, Jeongin tersenyum terharu. Ia tidak menyangka Hyunjin mengadakan surprise seperti ini.
Hyunjin mendekati Jeongin, lalu menyodorkan kue tersebut.
"Make a wish dahulu" katanya.
Jeongin mengatupkan kedua tangannya dan mulai berdoa. Salah satu doanya adalah semoga ia dan Hyunjin bisa selalu bersama. Sehabis berdoa, Jeongin meniup pelan lilin tersebut.
"Yeyy!!" seru Hyunjin ketika lilin tersebut mati, "Selamat ulang tahun sayang" kata Hyunjin lalu menaruh kue tersebut di atas meja, kemudian ia memeluk tubuh Jeongin.
Jeongin dengan erat balas memeluknya, "Sayang banget sama kamu" katanya lirih, "Aku ga mau kita berpisah"
"Kenapa ngomong kaya gitu hm?" tanya Hyunjin, mengelus pelan rambut Jeongin, "Aku udah nggak marah lagi"
Jeongin hanya diam, tapi pelukannya ke Hyunjin semakin erat. Ia hanya takut Hyunjin meninggalkannya karena kelakuannya kemarin.
💘💘💘💘
2 hari sebelum ultah Jeongin
"Apa ada Hyunjin?" tanya Jeongin kepada resepsionis di perusahaan tempat Hyunjin bekerja.
"Ada pak, ini baru saja jam makan siang. Bapak bisa menemuinya" balas resepsionis.
"Ah syukurlah, terima kasih ya" kata Jeongin.
Jeongin pun memutuskan untuk naik lift, sesampainya ia di lantai 5 -ruangan Hyunjin terletak di lantai 5- Jeongin melangkah menuju ke ruangan Hyunjin.
Colek
Jeongin membuka pelan pintu ruangannya, tapi nihil... Tidak ada satupun orang.
Jeongin mendengus kesal, bukankan Hyunjin tadi yang menyuruhnya kesini? Kenapa ia malah tidak ada di ruangan.
Jeongin mengambil handphonenya lalu menelepon Hyunjin, tapi tidak diangkat. Ada sekitar 10x Jeongin menelepon, Jeongin akhirnya menyerah. Ia menaruh bekal yang telah ia siapkan di atas meja kerja Hyunjin kemudian meninggalkan kantor Hyunjin.
💘💘💘💘
"Ah kenyang banget bro!!" seru Hyunjin, Jisung dan Jeno -teman sekantor Hyunjin- hanya menatap geli kearah Hyunjin.
"Kaya ga makan berabad-abad aja gayanya" sindir Jeno.
"Nyinyir amat lu dah" balas Hyunjin acuh tak acuh, lalu memencet tombol lift.
Sesampai Hyunjin di ruangan bersama yang lain, Jisung menyadari ada kotak bekal di atas meja Hyunjin.
'Mampus...' batinnya pelan.
"Coy dari siapa tuh?" tanya Jeno, menunjuk arah kotak bekal di atas meja Hyunjin.
Hyunjin menoleh ke arah meja kerjanya, seketika ia menghela nafas.
'Mampus bego bgt gue ...' Hyunjin membatin sendiri lalu mengacak pelan rambutnya. Bisa-bisanya ia lupa kalau ada janji makan siang bersama dengan Jeongin
"Dari Jeongin?" tanya Jeno dengan hati-hati.
Tidak ada yang menjawab, Hyunjin mengambil handphonenya dan benar saja ada 10 panggilan tak terjawab dari Jeongin. Oh bodohnya Hyunjin yang mensilentkan handphonenya.
Hyunjin buru-buru menelepon balik Jeongin, tidak diangkat.
"Udah jangan panik, Jeongin gak akan marah kayanya" kata Jisung, ia jadi menyesal juga sudah mengajak Hyunjin makan siang bersama.
Jeno ikut menimpali, "Bener bro, yang penting lo abisin lagi aja makanannya"
Hyunjin hanya diam lalu mengangguk pelan, "Iya gua abisin lagi nanti"
Jeno kembali ingin berbicara tapi langsung di tahan Jisung, "Jangan ikut campur lagi. Hyunjin lagi panik itu" bisiknya pelan.
Jeno hanya mengangguk pasrah, "Cek chat gue" tambahnya, kemudian mengetik sesuatu di handphonenya.
Drt
Handphone Jisung bergetar, Jisung melihat ke arah layar handphonenya. Pesan masuk dari Jeno, Jisung pun membukanya.
Jeno : kasian hyunjin
Jeno : lu tau jeongin kaya gmn
Jeno : gue takut hyunjin kenapa2
Jeno : bisa putus aja gak sih mereka
Jeno : jeongin.. posesif banget sat.💘💘💘💘
hai!! jangan lupa mampir ke dua cerita baru aku ya^^ sunrise dan thirty whole minutes, untuk thw cuma two shoot dan udah selesai juga~ untuk sunrise masih on going, jangan lupa vomments<3
KAMU SEDANG MEMBACA
still you ☆ hyunjeong
FanfictionCerita tentang Hyunjin, Jeongin dan apartemen mereka