Sembilan

1.4K 178 16
                                    

Rumah Sakit Ksoul.

Sesampai di rumah sakit, Hyunjin bergegas menuju ke resepsionis. Menanyakan Jeongin berada di kamar mana. Setelah ia tahu di kamar berapa, Hyunjin langsung menuju ke kamar tersebut.

Kamar 04, Lorong Mawar.

Hyunjin langsung membuka pintu dan betapa kaget nya ia ketika melihat Felix yang keluar juga.

"Anjir ngagetin lu!" seru Hyunjin yang langsung dihadiahi cubitan oleh Felix, "Diem!! Jeongin ntar bangun!
"
Hyunjin buru-buru menutup mulutnya. Felix menarik tangan Hyunjin ke luar.

"Maagnya kambuh, dia jarang makan akhir-akhir ini" terang Felix.

Hyunjin menghela nafas, "Thanks ya infonya".

"Sama-sama" balas Felix. Sebenarnya Felix pengen nanya alasan putusnya hubungan mereka, tetapi ia merasa tidak enak. Lagipula itu privasi mereka bukan?

Hyunjin masuk ke dalam kamar, Jeongin sekarang tengah tertidur pulas. Ada semangkok makanan dari rumah sakit yang belum tersentuh.

"Pak saya tinggal dulu ya" kata perawat tersebut, "Pasiennya sudah dalam kondisi yang baik sekarang, nanti kalau ia bangun makanannya bisa dimakan"

"Baik suster, terima kasih" kata Hyunjin. Perawat tersebut menganggukkan kepalanya lalu berjalan ke luar kamar.

Hyunjin duduk di kursi, kemudian mengelus pelan rambut Jeongin.

"Kenapa bisa sampai lupa makan, hm?" tanya Hyunjin, seolah-olah Jeongin kini sedang bangun dan menanggapi omongannya.

Kemudian Hyunjin menyentuh pelan pipi Jeongin, sampai...

'Eungg' Jeongin melenguh pelan, oh sudah bangun rupanya.

"Gimana? Udah mendingan? Makan dulu" kata Hyunjin kemudian mengambil nasi dan sop yang di sediakan dari rumah sakit.

Dibilang kaget tentu kaget, tapi dengan kondisi masih lemas seperti ini Jeongin hanya mengangguk saja.

Jeongin segera bangun dan duduk, kemudian Hyunjin menyuapi Jeongin.

"Enak?" tanya Hyunjin, Jeongin menganggukkan kepalanya. Hyunjin tersenyum manis, "Syukurlah"

Setelah selesai makan, Jeongin bertanya ke Hyunjin "Ngapain disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah selesai makan, Jeongin bertanya ke Hyunjin "Ngapain disini?"

"Siapa yang ga panik waktu denger lo sakit?" tanya Hyunjin balik, "Jeong, gue mohon pola makan lo diperhatiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang ga panik waktu denger lo sakit?" tanya Hyunjin balik, "Jeong, gue mohon pola makan lo diperhatiin. Demi Tuhan lo punya maag, kalau tambah parah gimana coba?"

Jeongin meringis pelan, "Maaf" lirihnya.

"Gapapa" kata Hyunjin, "Jangan diulang lagi" Hyunjin mengacak pelan rambut Jeongin.

"Hm" balas Jeongin.

Mereka berdua pun saling tatap, ada sekitar 3 detik mereka saling tatap sampai akhirnya saling buang muka.

'Hyunjin ngapain sih please gua mau move on. Kelakuan lo bikin gue gagal move on' batin Jeongin.

Sampai akhirnya seseorang membuka pintu kamar memecah keheningan.

"Gimana keadaannya? Udah membaik?" tanya Dokter tersebut membuat Jeongin dan Hyunjin menoleh dan betapa terkejutnya Hyunjin melihat si dokter.

Sial, semesta emang suka bercanda. Dokternya... Kim Seungmin.

 Kim Seungmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💘💘💘💘💘

still you ☆ hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang