Desember,2017
Bandung▶▶
Dago Pagi ini dingin, si hujan datang bergelombolan menyisakan bulir air yang menempel didaun-daun. Suhu mencapai 13 derajat, beda dari biasanya
Hari ini, tepat setahun kepergian Razkal ke Ausie. Banyak yang berubah dari seorang Emily. Rambut pendeknya sudah mulai tumbuh panjang, dan juga kaca mata minus yang menghiasi wajah tirusnya saat ini.
Emily berjalan menuju lemari lalu dibukanya perlahan. Kotak biru itu masih setia ditempatnya. Kotak biru dari seorang yang ia kutuk keberadaanya. Dari laki-laki polos yang telah menjadikannya bual-bualan keluarga setiap kumpul.
Emily mengambil kotak biru laut yang diatasnya tertempel post it bertuliskan
Buka ini diakhir tahun
- ur kalSekarang Emily duduk bersila diatas ranjang, dengan kotak biru laut dihadapannya. Kejadian malam itu tiba-tiba terulang lagi dipikirannya. Malam hari saat Razkal mengendap-endap memasuki kamar Emily.
▶▶▶
"...psst, em. Pssst em."
Emily yang kala itu tengah menangis akibat omelan seluruh anggota keluarganya berhenti sejenak. Ia seperti mendengar desisan namanya. Siapa yang malam-malam begini memanggilnya.
"Em ... psst ... psst"
Terdengar lagi. bulu kuduknya meremang. Kombinasi takut dan penasaran yang mendominasi jiwanya saat ini. Takut sesosok dedemit dago yang konon katanya dedemit paling horror disekitaran Bandung.
DOR ... DOR ... DOR
Gedoran kaca jendela saat ini terdengar.
"AAAAAA" Pekik Emily akhirnya, "Jauh sana jauh, tempat mu bukan disini. HUAAAA!" Emily makin mengeratkan pelukannya pada guling.
"Razkal, gue Razkal."
Emily berhenti dari teriaknya, ia buru-buru bangkit dari ranjangnya lantas mendekati jendela asal dimana suara Razkal.
Lantas dibukanya jendela itu. Terpampang wajah datar Razkal dengan kupluk dikepalanya dan senter ditangannya. Mirip tukang villa tepatnya.
"Kamu ngapain ke rumah ku?" Tanya emily setengah berbisik. Takut keluarganya mendengar.
"Ikut gue, mau?"
Emily menggeleng mantap. Jika ia menerima tawaran Razkal maka Kang Asep benar benar meruqyah dirinya. Lagipula oma bilang, Kalau sekali lagi Emily berduaan dengan Razkal maka ia akan hamil. Tentu Emily tidak mengingkan itu.
"Gue mohon."
"Aku gamau kal. Kata oma aku bakal hamil kalau deket kamu."
Razkal mengerutkan dahinya bingung. 'Apa hubungan dirinya dan kehamilan Emily nanti.'
"Mending kamu pergi deh. Aku gamau hamil nantinya." Emily buru buru menutup jendela kamarnya
"Eeh ... " Razkal buru buru menahannya. "Tunggu." Razkal lantas berlari dan selang 5 menit kemudian dia kembali dengan kotak biru laut ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Blended
Подростковая литератураHei, kamu. Terimakasi telah memberi luka, juga kenangan yang sangat sulit dilupakan, sangat sulit sampai akhirnya aku menyerah. Membiarkan saja kenangan dan juga luka sendirinya masuk tanpa ku larang seperti dulu, dimana saat aku mati-matian mengusi...