▶▶▶
"Emily Nadhy?" Panggil bu Citra mengabsen murid yang hadir pada jam pelajarannya.
Tak ada sahutan dari pemilik nama, guru muda berparas ayu itu kembali bertanya
"Kenapa dia?"
"Kurang tau bu, enggak ada informasi dari dia ataupun orang tuannya." Jawab Fikri, sekertaris kelas
"Alfa berarti ya."
Sena buru-buru menyelak,"Emily sakit bu. Bapaknya udah whatsapp saya."
"Sakit apa, Sen?" Tanya Bu Citra ragu, siapa tau hanya akal-akalan Sena.
"Demam tinggi bu, efek dari minum obat cacing."
Sontak tawa seisi kelas pecah
"Eh kok diketawain. Beneran loh, jangan dianggap bercanda." Nada bicara Sena terdengar serius, agar menyakinkan hati guru cantik dihadapannya
"Sejak kapan Emily cacingan? Ibu liat toh badannya subur gitu."
Sena langsung merubah gimik mukanya seserius mungkin."Dia kan jorok bu. Kalau bantuin ibunya di kebun jarang pake sarung tangan abis itu tangannya dipake buat makan. Ditambah dia suka makan daging yang masih setengah matang, ikutin bule katanya bu."
Bu citra bergidik ngeri,"Ya Ampun anak itu. Kalau di sekolah keliatannya bersih ya, cantik lagi."
Hatinya berjerit senang, akhirnya Bu citra percaya.
'Daripada lo alfa berujung gak naik kelas. Gue rela bohong demi calon masa depan.' Batin Sena
"Sementara ibu tulis sakit ya, tapi kalau suratnya gak dibawa besok, ibu ganti jadi alfa."
"Baik bu, nanti saya sampaikan ke bapaknya."
Setelah itu, Bu Citra mulai membahas tugas yang sebelumnya sudah diberikan.
▶▶▶
"Sen ... SENA!"
Sontak langkah kaki sena berhenti, ia memutar tubuhnya kearah sumber suara
"Lo manggil, gue?"
Kenzie mengangguk,"Emily hari ini sakit, suratnya nyusul besok ya."
"Sakit apa?"
"Perutnya sakit,"
"Kok bisa, karena apa?"
"Kayanya, lagi bulannya deh."
Gimik wajah Sena mendadak cemas,"Terus sekarang, gimana?"
Kenzie melipat dahinya bingung,"Harus banget gue kasih tau?"
'Duh mampus gue, gaboleh sampe ketauan dong kalo gue khawatirin dia.' batin Sena
Sena menggigit bibirnya, menggambarkan suasana hatinya yang merasa tertekan dan canggung atas pertanyaan kenzie.
"Nanti kalo gue ditanya guru gimana, masa ketua kelas gak tau kondisi anggota kelasnya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Blended
Fiksi RemajaHei, kamu. Terimakasi telah memberi luka, juga kenangan yang sangat sulit dilupakan, sangat sulit sampai akhirnya aku menyerah. Membiarkan saja kenangan dan juga luka sendirinya masuk tanpa ku larang seperti dulu, dimana saat aku mati-matian mengusi...