Part(7)

854 85 3
                                    

Awas Typo.
.
.
.
.
.
.
Let's Read.

Kediaman Hwang Eunbi

Saat ini rumah sinb di penuhi oleh orang² yang sedang menunggu dengat raut wajah ke-khwatiran mereka.

Sedangkan nyona hwang yg sudah berlinang air mata karna putri mereka belum pulang semenjak sekolah bubar sampai jam 12:02kst. Dan Tn. Hwang yg tak bisa menenangkan istrinya yg sedang menangis.

"Yeobo tenanglah kita pasti akan menemukan sinb"ucap Tn hwang menenangkan istrinya.

"Bagai mna aku bsa tenang klau sinb belum ada kabar sampai sekarang"ucap Ny hwang dengan nada sedihnya "yeobo sebaiknya kita laporkan ke polisi"ucap Ny hwang diiringi tangisannya yang tiada hentikannya.

"Kita tidak bisa melopar klau kelingan sinb belum 24 jam"ucap Tn hwang dengan lembut karna dia mengerti perasaan istrinya.

"Pokoknya ak--"ucapan Ny hwang terhenti saat mendengar tangisan baby. Dan mereka semua kaget bukan main saat baby itu di bawah kluar oleh baby sister.

Saat sedang menenagkan baby itu baby sister  membawa baby itu turun kebawah. Dan betapa kagetnya ketika melihat rumah majikannya yang di penuhi orang². Dan akhirnya baby sister  itu bertnya..

"N-nugu"tanya baby sister itu dengan  hati² karna takut terjadi sesuata padanya dan jga baby itu.

"Kau yang siapa? Dan siapa baby itu?"tanya Tn hwang

"Saya bekerja di sini, dan ini baby ny sinb"jawab baby sister itu. Dan betapa kagetnya semua saat mendengar jawaban baby sister itu kecuali sahabt sinb krna mereka sudah tau.

"MWO!!!"pekik semuanya serempak saking kagetnya. Ny hwang sampai jatuh pingsan di pelukan suaminya.

Di lain sisi

Sinb yang masih terikat di kursi hanya bisa dian dan memperhatikan namja yang sedari tadi duduk di depannya dengan sebatang rokok di tangannya.

"Wae kau melihat ku seperti itu?"tanya namja itu dengan tegasnya.

"Ani, kumohon lepaskan aku dari sini"ucap sinb dengan memohon kepada namja di depannya.

"Mwo? Kau mau di lepaskan? Jgn bermimipi nona, sebelum orangtua mu menyerahkan saham nya kepada bosq"ucap namja itu dengan penuh penekanan.

Sedangkan sinb mulai mengeluarkan air matanya krna mendengar ucapan namja di depannya.

"Kenpa kau menangis? Aku belum melukai mu"ucap namja itu dan bangkit dari kursinya. "Kalau kau mau ku lukai baiklah aku akan melakukannya"lanjutnya dan berjalan ke meja kecil yang ada di sudut ruangan dan mengambil cambuk untuk di pukulkan ke sinb.

Plak

Plak

Plak

Plak

Pukulan cambuk yang dirasakan sinb begitu sakit dan perih, sinb hanya bisa menangis dan menggigit bibinya agar tidak berteriak. Tapi di akhir cambukan itu membuat sinb berteriak kesakitan karna begitu keras cambukan yang ia dapat di akhir.

Plaakk

"Arkhh"ringis sinb di cambukan terakhir. Merada pusing sinb merasa matanya berat. Dan akhirnya pingsan lagi, entah sinb sdh pingsan yang keberapa kalinya.

Sedangkan namja itu hanya tersenyum senang dengan kerjanya. Setelah itu ia menlpon atasannya.

"Yeobseo"

Saranghe EommaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang