Ch.8b - Game Start pt.2

35 9 0
                                    


 "Biasanya untuk regenerasi tangan dan kaki butuh waktu setengah jam."

"Berarti kita tunggu saja Levi kesini lagi."

Setelah tangisnya berhenti, Innoe berbincang-bincang dengan Rainfrost di dekat api unggun yang para bandit itu buat. Sekedar untuk mencairkan suasana dari percakapan emosional yang terjadi tadi.

"Maaf ya kak."

"Maaf untuk apa?"

"Aku waktu itu lari tanpa sebab."

"Oh, itu. Tidak usah dipikrian. Tapi aku juga minta maaf karena itu. Seharusnya aku tidak mengatakan itu." Rainfrost teringat dengan kejadian tadi pagi di guild dan tentang cerita bagaimana Innoe hidup selama di guild itu. "Lima tahun berada di guild karena tidak mau berada di atas level 20 ya."

"Kenapa kakak tahu?"

"Levi menceritakannya padaku. Semua tentangmu."

"Begitu ya." Innoe menengadahkan kepalanya menatap langit penuh bintang. "Guild sudah seperti rumahku sendiri. Kalau di atas level 20 aku harus keluar dari guild itu, lalu mau kemana diriku ini?"

"Simpel kan? Kenapa tidak bergabung dengan guild lain?"

Innoe menggelengkan kepala, "tidak, aku ini berbeda dengan player lain. Aku takut dengan mob, aku takut dengan player asing, aku takut dengan segala yang ada di game ini."

"Begitu ya."

Rainfrost pun menirunya menatap langit. Kini mereka berdua sedang menyaksikan ribuan bintang kerlap-kerlip nan indah.

"Para bintang itu sungguh cantik ya." Innoe kagum.

"Ya, benar sekali."

"Tapi bintang sekalipun, ada waktunya dia akan menghilang. Padahal jika selalu bersama-sama lebih bagus bukan?" Ujar Innoe dengan cemas.

"Innoe, apa selama ini kau merasa kesepian berada di guild itu?" Rainfrost mengalihkan pembicaraan.

"Ya. Sudah tak terhitung berapa orang yang datang dan pergi dari guild. Entah karena sudah di atas level 20, atau karena menyudahi masa Trialnya. Para veteran pun selalu sibuk tiap harinya. Sepi sekali." Innoe berkata sembari merangkul diriya sendiri dan meringkuk.

"Begitu ya, maaf. Aku juga besok akan meninggalkan guild ini." Rainfrost berkata padanya dengan penuh rasa salah.

"Tidak, kau tidak perlu minta maaf. Itu hanyalah keegoisanku saja. Kau sedang dalam Trial ya?" Tanya Innoe

"Iya, mungkin pagi nanti aku akan log out."

"Oh begitu. Lalu, apa yang akan kau lakukan setelah log out? Ceritakan dong tentang kakak di dunia nyata."

"Haha, aku bukan siapa-siapa kok. Kehadiranku bahkan tidak berarti di dunia itu."

Innoe kebingungan mendengar perkataannya barusan.

"Tapi, sudah kuputuskan. Melihat orang-orang guild yang nampak selalu bekerja keras setiap hari akhirnya menyadarkanku. Aku akan memulai kehidupanku kembali, dan aku akan menggapai tujuan baruku di dunia nyata."

Setelah Rainfrost mengutarakan keinginannya, tangan kirinya muncul kembali.

"Oh, sudah sembuh ya. Lama sekali Levi itu, dia mengejar sampai mana sih?"

"Syukurlah, syukurlah kalau begitu hehehe. Semoga kakak bahagia di dunia nyata ya." Innoe tersenyum lebar menyambut Rainfrost yang akan pergi.

"Aku pasti, akan menemukan tujuan baruku." Rainfrost membalas senyuman itu.

{G.O.A.L} Game Of Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang