=Prologue=

1.1K 67 0
                                    

Setelah melalui banyak permasalahan, Akhirnya Silvi dan Wira memutuskan untuk menikah. Mereka memang hidup bahagia. Namun, terkadang Silvi masih harus diganggu makhluk - makhluk halus. Karena kasihan akan keadaan Istrinya yang seperti itu terus, Wira meminta Silvi untuk menutup Indera Ke - 6 nya.

Awal Wira meminta itu, Silvi sudah bisa merasakan sesuatu yang besar akan terjadi suatu saat nanti. Ia pun memutuskan untuk menutup Indera ke - 6 nya sementara waktu. Sehingga ia bisa membukanya lagi saat dibutuhkan.

Ditutupnya Indera Ke - 6 Silvi oleh Mbok Diah membuatnya menjalani kehidupan seperti orang normal. Ia dan Wira menjalani kehidupan Rumah Tangga dengan Aman, Nyaman, Damai, Tenteram dan tentunya penuh kasih sayang dan Cinta. Setelah 2 Tahun menikah, tentunya mereka menginginkan keturunan. Namun, satu hal yang ditakuti oleh Silvi adalah ketika anaknya nanti mempunyai kemampuan yang sama seperti dirinya.

Malam itu, tepat pukul 00.00, Suara tangisan bayi terdengar jelas didalam sebuah ruangan di Rumah Sakit. Di angkat lah bayi tersebut oleh dokter. Darahnya masih sangat kental, dan tali pusarnya masih panjang. Di bersihkanlah bayi itu lalu diberikan kepada Orang tuanya.

"Namanya Viralani." Ucap Silvi sembari mengelus pipi bayi itu didekapnya.

Wira mendekat dan mencium kening seorang wanita yang baru saja melahirkan itu. Juga pada bayinya. "Terimakasih karena kau telah membuat hidupku lengkap." Ujarnya tersenyum manis menatap Silvi dengan penuh cinta. Silvi membalas dengan senyuman.

Selang beberapa menit, Suara desikan pintu terdengar berarti ada yang membukanya. Itu Kelly yang datang untuk melihat keponakannya. Dia ditemani Oleh Putra.

"Hai Kelly!" Sambut Wira.

Mata Kelly berbinar - binar melihat ada bayi di gendongan Silvi. Kelly pun meminta izin untuk menggendong keponakannya itu. Silvi memberikannya dengan senang hati. Kelly mengelusnya lembut sambil mendoakannya.

"Sepertinya kau sudah tidak sabar lagi." Celetuk Wira.

Silvi terkekeh kecil, "Iya, Putra kapan kau ajak Kelly menikah? Jangan terlalu lama berpacaran," Tanya Silvi.

Putra yang tengah fokus melihat Kelly sampai dibuat menengok dengan pertanyaan Silvi barusan. Begitu juga dengan Kelly. Ia mengembalikan bayi itu kepada Silvi.

"Kalau itu aku sudah siap kak. Aku tinggal menunggu dia memasangkan cincin di jari manis ku." Kata Kelly.

Mendengar Kelly berkata seperti itu, Putra merogoh kantong celananya, lalu mendekat kearah Kelly. Didepan Wira dan Silvi, Putra memegang tangan Kelly dan menatapnya serius. Kelly sedikit malu, Tapi dia juga tidak tahu apa yang akan dilakukan Putra.

Putra berlutut didepan Kelly. Dikeluarkanlah kotak kecil merah berbentuk Love oleh Putra. Dibukalah kotak itu. Semuanya terkejut isinya sebuah cincin berlian. Kelly hendak histeris.

"Kelly, maaf telah membuatmu menunggu lama. Tapi, aku hanya menunggu saat yang tepat. Sebenarnya aku juga sudah tidak sabar. Aku telah berfikir panjang sebelum melakukan ini. Tapi, untuk apa aku melakukan semua itu? Kau sudah menjadi tipe ku dari awal kita bertemu di Rumah besar itu. Kau cantik, baik, perhatian, kau segalanya bagiku. Karena itu sekarang, aku akan menunggu jawaban dari bidadariku. Ya atau Tidak?"

Kelly hampir menangis mendengar ungkapan Putra yang begitu manis. Hal yang manis harus dibalas manis juga. Kelly mendengus dan berkata "Ya."

Putra langsung bangun dan memeluk Kelly. Wira dan Silvi menjadi saksi awal cinta mereka.

•=•

Pernikahan Kelly dan Puta berlangsung Out Door di hutan Pinus yang rindang. Dengan dihadiri teman - temannya serta sanak keluarga. Pesta pernikahan juga dihadiri oleh Rachel dan Boby serta anak mereka yang masih sangat kecil, Mikha dan Rasyid yang memiliki anak kembar lelaki yang sangat tampan, dan Athifa yang setia sendiri, juga Ryan temannya Wira saat kuliah. Ini juga sebagai momen Reuni para Senior.

Kata 'Sah' telah diucapkan. Semuanya bersorak bahagia. Beribu - ribu doa diucapkan. Semuanya memberikan selamat. Momen ini tidak akan pernah dilupakan dalam kehidupan Kelly dan Putra.

Dua kebahagiaan di bulan yang sama. Pertama kelahiran Vira, Kedua pernikahan Kelly dan Putra. Semoga mereka selalu bahagia.

Para tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati berbagai hidangan yang telah disediakan. Ada juga yang bercengkrama antar sesama. Rata - rata yang datang sudah menikah dan memiliki anak. Hanya Athifa dan Ryan saja sepertinya yang masih menunggu jodoh mereka.

Di depan gerobak Ice Cream menjadi awal pertemuan mereka. Mereka berkenalan dan bercerita satu sama lain. Mereka juga semakin akrab dan Akhirnya berteman.

"Kamu sudah punya pacar?" Tanya Ryan.

"Belum, kamu sendiri?" Tanya Athifa.

"Belum."

"Berarti kita masih sama - sama single."

"Iya, Aku masih ingin setia pada diriku, memperbaiki akhlakku, sebelum nanti aku menjadi panutan di keluarga ku." Kata Ryan.

Athifa melihat sekelilingnya yang bersenang - senang bersama keluarga mereka. "Mereka yang sudah menikah beruntung sudah menemukan pasangan yang setia. Tapi bagiku, Sulit untuk menemukannya karena aku sendiri saja menurutku masih harus diperbaiki kesetiaannya."

Ryan menatap Athifa dari samping, "Semoga kita mendapatkan pasangan yang terbaik."

"Aamiin..."

•=•

Hari demi hari berlalu, setelah pernikahan itu Kelly tinggal dirumah Putra. Karena memang sudah kewajiban seorang Istri untuk mengikuti suaminya.

Saat Vira berumur 5 tahun, Putri masih berumur 2 tahun. Putri adalah anak dari Kelly dan Putra.

Namun, diusianya yang masih 2 tahun, Putri sering menangis tiada sebab. Putra yang Indigo merasakan Putri anaknya juga adalah anak Indigo. Karena tiap kali melihat sosok yang jahat dia akan menangis, dan tiap kali melihat sosok yang baik dia akan bermain bersamanya. Menyadari itu ada ketakutan pada Kelly, Namun Putra menanggapinya dengan tenang karena dia memiliki kemampuan yang sama.

Berbeda halnya dengan Putri, Silvi dan Wira justru tenang - tenang saja karena sejauh tidak terjadi keanehan pada diri Vira. Silvi merasa berkat ditutup Indera ke - 6 miliknya, Vira tidak merasakannya. Namun, Silvi dan Wira tetap waspada jikalau nanti Indera ke - 6 milik Vira aktif. Karena menurut Mbok Diah, saat penutupan Indera Ke - 6 milik Silvi, dia mengatakan, "Keturunanmu tidak akan memiliki Indera ke - 6, kecuali dia sendiri yang mengaktifkannya karena perbuatannya sendiri."

•=•

Halo!!! Sebelumnya aku mau berterimakasih kepada kalian semua karena sudah mengikuti jalan cerita dari Awal Misteri Di Bawah Lantai, Lalu Lorong Lantai Tiga, dan sekarang 6 The Number Of Death.

Kalian pasti penasaran kan, gimana jalan cerita 6 The Number Of Death?

Disini akan ada 3 cerita sekaligus, yaitu Perjalanan Kehidupan Vira, Indigonya Putri dan pencarian Cinta Athifa.

Penuh dengan pengorbanan dan pengajaran.

Semoga kalian suka dengan ceritaku yang satu ini.

6 : The Number Of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang