Bertahun - tahun yang lalu, Vira kecil telah datang ke dunia ini. Kini, dia tumbuh menjadi seorang Remaja yang cantik dan berenergi. Saat ini dirumahnya, tengah diadakan pesta Sweet Seventeen karena Umur Vira sudah 17 Tahun. Pesta berlangsung dengan meriah. Semua teman - teman dekatnya hadir dipesta itu. Sekali lagi ini menjadi momen Reuni para Senior. Karena anak - anak mereka adalah teman dekatnya Vira.
Dengan Gaun berwarna merah panjang, Vira keluar dari balik pintu menuju tepi kolam dimana pesta tersebut berlangsung. Semua mata tertuju padanya. Kedatangan disusul oleh Silvi dan Wira yang membawa meja berjalan yang menjadi alas satu kue Ulang Tahun yang tingginya 4 Tingkat.
"Sebelumnya, aku mau berterimakasih kepada kalian semua yang sudah menyempatkan waktu untuk datang di pesta ulang tahunku." Kata Vira berbangga hati.
Suara tepukan tangan sangat gemuruh.
*Happy Birthday Vira
Happy Birthday Vira
Happy Birthday
Happy Birthday
Happy Birthday ViraLagu yang sudah sangat khas itu dinyanyikan oleh semuanya tanpa terkecuali.
*Bagi kuenya
Bagi kuenya
Bagi kuenya sekarang juga
Sekarang juga
Sekarang jugaLagu yang satu ini sepertinya salah Lirik. Siapa yang menyanyikan ini? Siapa lagi kalau bukan Robby. Si Cowok Tampan Namun Lucu.
Semuanya menyoraki Robby. Kue pun dipotong dan suapan pertama Vira berikan kepada Ibunya dan Ayahnya. Sedangkan untuk temannya, Ia memberikan suapan pertama pada Robby.
"Terimakasih untuk lagunya," Ucap Vira sembari memberikan piring dengan kue ulang tahun kepada Robby.
Setelah acara bagi - bagi kue, sekaranglah saatnya pemberian hadiah. Satu persatu hadiah mulai diletakkan diatas meja. Lebih dari 7 tumpukan keatas dan 10 kesamping Vira dapatkan. Namun, Vira tidak menganggap semua kado itu spesial. Karena kado spesial menurutnya ialah kado yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Ia benar - benar tidak sabar.
Wira mengeluarkan amplop panjang berwarna coklat dari sakunya. "Ini hadiah dari kami berdua." Kata Wira sembari merangkul Silvi. Awalnya Vira ragu akan isinya. Tapi setelah dibuka, Vira sadar dibalik sesuatu yang kecil ada suatu yang besar. Isinya adalah tiket berlibur ke pulau bali dan penginapan hotel untuk 5 orang. Vira berloncat riang tak peduli siapapun yang melihatnya.
"Terimakasih Ayah, Ibu. Kalian memang benar - benar kesayanganku!"
Disaat semuanya sibuk memperhatikan Vira, Athifa dan Ryan justru mencari topik perbincangan sendiri.
"Mereka keluarga yang bahagia. Aku ingin seperti mereka." Kata Athifa.
"Terkadang aku juga menginginkan itu, disaat semuanya hidup bahagia dengan keluarga mereka masing - masing. Aku masih menyendiri." Lanjut Ryan.
Athifa tersenyum sambil memberikan tawa kecil, "Aku pun sama seperti itu."
•=•
Pesta berakhir, satu persatu tamu undangan mulai pergi. Hanya para Senior dan anaknya yang tetap tinggal lebih lama. Mereka berkumpul di ruang tengah untuk membahas soal liburan ke bali.
"Wah Vira! Kalau lo punya 5 tiket hotel ke bali, ajak - ajak kita dong!" Kata Rakha sambil menyantap keripik.
"Iya, kita semua kan belum pernah ke Bali." Tambah Fiona sahabatnya Vira sejak kelas 1 SMA.
Vira membalas bahagia, "Kalian tenang aja, gue bakal ajak lo semua ke Bali!"
"Horeee!!!!"
Saat sedang membahas liburan, Kelly dan Putra datang. Tidak lupa juga Putri yang sekarang sudah berumur 15 Tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
6 : The Number Of Death
HorrorSequel Lorong Lantai Tiga . . Silvi yang sudah bertahun - tahun memiliki kemampuan Indera ke - 6 memutuskan untuk menutupnya dan akhirnya ia menikah dengan Wira. Dari hasil pernikahannya mereka dikaruniai satu anak perempuan yang diberi nama Vira. ...