Daniel dan motor hitam

2.3K 476 65
                                    

ENJOY

Daniel menghela nafas, bel sekolah baru saja berbunyi. Walau hari ini Pak Bowo tak secerewet biasannya. Walau Hyunbin sadar diri untuk tidak mencontek kertas ulangan matematikanya. Tapi tetap saja hari ini Daniel lemas lesu tak berdaya.

"Woi, brader." sapa Hyunbin sambil mengalungkan tangannya di bahu Daniel.

Hyunbin menoyor kening Daniel keras, mencoba membuat sang lawan terpancing emosi dan balik membalas. Sayang, ternyata Daniel masih kokoh dengan wajah lesunya."Anjing, kenapa lemes banget, sih?"

"Hah, dompet gue ketinggalan bangsat." kata Daniel akhirnya.

"Terus?"

"Ya berarti gue gak bawa uang."

"Terus?"

"Gue pulangnya gimana, njing?"

"Ya tinggal pulang lah."

"Motor gue diluar masalahnya."

"Oh."

"Bangsat!" Daniel yang akhirnya kepancing emosi jadi menendang bokong Hyunbin keras. Membuat Hyunbin meringis mengelus bokongnya.

Jadi, hari ini. Si Daniel ini berangkat telat habis begadang sehari semalam buat nonton piala dunia sama Papa. Nontonnya sampai subuh pokoknya.

Niat tidur buat recharge sebentar malah keterusan dan baru bangun setelah si mama teriak dari bawah. Buru-buru si Daniel buat mandi sampai lupa kalau dompet beserta isinya ketinggalan di atas meja belajar.

Nah, masalah ada disini. Daniel telat, otomatis motor hitamnya diparkir di luar sekolah. Yang berarti Daniel harus mengeluarkan uang buat bayar. Dan Daniel sama sekali nggak punya uang sepeserpun.

Turut prihatin.

"Sakit, asu." keluh Hyunbin.

"Dasar rakyat jelata. Harusnya lo bersyukur punya tuan kayak gue." cerca Hyunbin lagi kini menyodorkan uang sepuluh ribuan ke tangan Daniel.

"Untung gue peka."

Daniel yang senang jadi menoyor kepala Hyunbin keras. Juga melayangkan butterfly kiss setelah melihat korbannya akan balik membalas.

"Dadah, babuku. Muah." kata Daniel lari ke gerbang depan.

"BANGSAT!"

Memang love-hate mereka kuat sekali.

(づ ̄ ³ ̄)づ

Seongwu mendongak ketika ada suara memanggil, "Nggak pulang?"

"Pulang, kok, lagi nunggu angkot." Seongwu menggeser tubuhnya agar Minhyun bisa duduk.

"Daniel?"

"Ada jadwal check up."

"Kok, gak bawa motor Hyun?" tanya Seongwu. Minhyun menengok sebentar lalu balik menusuk cilok dua ribuan mang Agus.

"Kata mbak hari ini ada tilangan di sekitaran alun-alun. Minta jemput aja, lebih aman." kata Minhyun menjelaskan. Seongwu mengangguk mengerti.

Memang Kakak Minhyun yang cantik itu sekarang sudah jadi polwan. Dan kabarnya nanti setelah lulus Minhyun akan didaftarkan sama ayahnya buat masuk ke akpol. Meneruskan jejak ayah. Sungguh membanggakan.

"Wu, ayo pulang." Tiba-tiba Daniel sudah nangkring di depan halte bersama motor hitamnya.

Seongwu berdiri mendekat. "Nggak jadi check up?"

THE THINGS ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang