Sejak siang tadi, satu titik kecil air terus menerus turun bebas menuju bumi. Menghantam kerasnya atap sekolah, lalu diikuti ribuan rintik lainnya hingga kamu dan aku bisa menyebutnya sebagai hujan.
Hujan dan dingin menjadi dua frasa yang saling terikat. Biasanya ada saja yang menggerutu tanpa ampun pada Tuhan karena diturunkan hujan di waktu yang tak tepat, seakan lupa bahwa mereka juga diciptakan oleh-Nya.
Untuk sebagian lainnya yang tak perduli, memanfaatkan hujan sebagai sarana leha-leha karena guru malas mengajar, atau juga mendadak menjadi puitis mengikuti tren sekarang.
Penikmatahujan.
Penikmatsenja.
Saat ini, kelas Daniel CS terlihat berbeda dari yang lain. Bukannya berteduh karena lebatnya hujan, mereka malah dengan santai bermain bola di lapangan sekolah yang banjir.
Tanpa memperdulikan kesehatan mereka sebagai kelas pelajar. Langkah-langkah mereka tetap terpacu untuk mendorong bola ke arah gawang.
"Goal!!!" para perempuan yang tak ingin basah memekik senang melihat team Daniel berhasil mencetak goal.
Sedangkan Seongwu juga bersorak dari kejauhan. Ia masih di lantai dua kelas mereka. Tak berniat turun sama sekali.
Tangannya mengepal, mencoba menghangatkan diri. Seongwu itu kurang suka dengan hujan. Badannya bisa dengan mudah terserang flu, maka dari itu ia memilih melihat gerombolan kelasnya dari atas dengan mengenakan jaket kebesaran milik Daniel.
"Seongwu?"
Sosok yang dipanggil menoleh, lalu menemukan Jonghyun tengah membawa tas punggung di pundaknya. Dan jangan lupa tumpukan berkas di tangan kanannya.
"Mau pulang?" Jonghyun terkekeh sambil mengangguk, lalu ia menempatkan diri di samping Seongwu.
"Hujan loh, gak nunggu bentaran dulu?"
"Nggak bisa, mau prepare buat berangkat ke Solo besok."
"Ke Solo? Ngapain?"
Jonghyun jadi tersenyum. Mengingat kembali bagaimana ia dulu. Mensia-siakan sosok Seongwu yang begitu perhatian membuat sisi lain dirinya marah.
Jika saja ia seberani Daniel, sosok di depannya kini sudah pasti menjadi miliknya.
Jika saja ia lebih pintar untuk memproritaskan Seongwu di atas tumpukan berkas osis, sosok itu pasti tetap ada untuknya.
"... Hyun? Jonghyun?"
Jonghyun tersentak. Seongwu memiringkan kepalanya sambil memajukan bibirnya.
"Kamu denger aku ngomong apa nggak sih?"
Blank.
Lagi-lagi Jonghyun dihantam sosok Seongwu. Kenapa cara berbicaranya menjadi imut? Apa Seongwu tak sadar, kelakuannya sekarang bisa mempengaruhi ia sekarang? Bagaimana jika hasrat untuk merebut Seongwu hadir kembali?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE THINGS ABOUT US
FanfictionHow can i be a part of your wonderland? Ini cerita tentang Kang Daniel yang akan selalu menyayangi Seongwu dan Seongwu yang selalu akan menganggap daniel sebagai pangeran berkuda hitamnya. Ongniel Area! Gemes-gemes lenyeh doang isinya