Pulang kalean zubaedah!
"Kamu-nya yang dimana, Wu?"
"Ih, Danieell. Aku masih di sini, nih liat nih!" Seongwu membalik kamera, menunjukkan pada Daniel tempatnya berdiri.
"Lurus dulu baru belok! Pasti lo ikutan belok pas ada cewek cantikkan? Ngaku!" kali ini Minhyun ikut menyembulkan kepala di layar hape Seongwu.
"Nggak lah, anjir!"
Daniel menggaruk kepala belakangnya. Tangan kanannya mengkat hape sejajar wajah sambil melongo ke kanan ke kiri, mencari Seongwu yang masih mendumel karena Daniel salah jalan. Pemuda bertubuh bongsor itu jadi menunjukkan deretan giginya, menampik bahwa di sebrang sana Seongwu merengut kesal. Siapa sih yang tidak kesal, katanya otw tapi datangnya satu jam kemudian.
"Nggak doang yangku, pokoknya kamu yang paling terdebest!" Daniel menyunggingkan senyuman. "Cepetttt nieellll panass!"
"BAIK KANJENG! PANGERAN MELUNCUR!"
Jadi, di siang yang panasnya menyengat ini mereka berdua punya acara buat mengerjakan tugas bersama. Sayangnya Daniel ini minta dibego-begoin, janjian jam 9 pagi di depan perpusda tapi dianya datang jam 11. Sabar saja Seongwu ini.
"ANJING!" Hyunbin mengumpat setelah melihat batang hidung Daniel yang lari luntang-lantung sambil bawa bahan tugas. "Anjing lo! katanya gak boleh telat, malah situ sendiri yang telat."
Daniel lagi-lagi meringis senang. "Sorry, hehe." Hyunbin berdecak menggandeng Seongwu dan Minhyun yang daritadi diam untuk masuk ke dalam perpus meninggalkan Daniel yang melongoh.
Ketimbang kerja kelompok, mereka ini malah terlihat seperti date secara tidak langsung. Hyunbin dan Minhyun ada dibagian meja untuk mengetik bahan materi, sedangkan pasangan sensasional ini tengah berdiri di antara barisan buku yang menjulang tinggi.
"Niel, kamu udah..." Seongwu menghentikkan kalimatnya begitu saja setelah melihat Daniel.
"Kamu sakit?" Daniel menggeleng, sedangkan Seongwu mendekatkan tangan pada pipi kanan miliknya ini. "Tapi kamu pucet."
Daniel lagi-lagi menggeleng. Tubuh Seongwu tertarik maju menyentuh dada bidang Daniel. Si bongsor itu menenggelamkan kepalanya pada leher Seongwu, menghirup wewangian dari sana.
Seongwu mendorong pelan bahu Daniel, meminta untuk diberi jarak. Kedua tangannya di bawa untuk membingkai wajah Daniel. "Kamu nggak usah bohong!" kata Seongwu cemberut.
"Nggak Wu, nggak percaya banget kamu." Daniel juga ikut melakukan apa yang Seongwu lakukan tadi, bergantian. Menatap Seongwu tak kalah dalam. Ah pokoknya mata Seongwu ini betahlah Daniel tatap lama-lama.
"Ya, terakhir kamu bilang nggak sakit besoknya langsung dibawa ke ugd."
"Pas itukan aku jatoh dari motor Wu, pantes dong aku bilang nggak sakit besoknya di ugd." kata Daniel menjelaskan. Seongwu lalu terkekeh sok malu.
Tangan Seongwu tertarik pelan oleh Daniel untuk menuju rak lain dari bagian bahasa. Menulusuri tiap bagian-bagian, Seongwu melepaskan genggaman Daniel untuk beralih pada rak yang berbeda tapi masih bisa Daniel lihat.
Apasih kalo kata orang zaman now?
Oh iya. Masih Daniel pantau!
"Kesitu tuh, kesitu!" kata Seongwu menunjuk bagian rak bertuliskan novel sambil mencebikkan bibir. Duh, Daniel lemah sudah kalau Seongwu ini mode unyu-unyu begini. Bawaan minta dibanting terus...Sudah-sudah, nanti ada yang bangun! Syuuuttttt.
"Jangan jauh-jauh, kalo ilang susah nyarinya." Seongwu berbalik lalu menarik pipi Daniel keras. "Cerewet!"
Setelah itu mereka terpisah. Maaf dulu nih, Daniel ini kalau sudah sibuk dengan tumpukan kertas yang disebut buku jadi suka menyendiri, membuat persekutuan dengan membuat dunianya sendiri. Jangan heranlah kalo si Daniel ini jadi juara kelas, jangan heran pokoknya!
Seongwu dan Daniel itu sebelas duabelas. Daniel suka buku, Seongwu juga. Kalau Seongwu suka yang manis-manis, Daniel juga. Yang utama itu, kalau nanti Seongwu sudah nggak suka dia, Daniel tetap akan Seongwu! Gimanapun ceritanya si bongsor ini punya prinsip untuk dirinya sendiri. Seongwu belongs to Daniel forever.
Seongwu menggeliat geli kala merasa pinggangnya direngkuh hangat oleh Daniel. Jari Seongwu membalas uluran jari Daniel di depan pinggangnya, terasa hangat. Pas sekali, Seongwu suka.
Miliknya Daniel ini mendongak sambil tersenyum, tak lama kemudian berbalik kembali membaca buku. Selama Daniel tak menganggunya Seongwu senang-senang saja dipeluk begini. Tubuh mereka bergerak ke kanan ke kiri menikmati waktu yang mereka lalui bersama.
"Wu."
"Hm."
"Jangan putus ya," pinta Daniel begitu dalam sarat akan putus asa. "yang kemarin itu bener-bener lupa akunya."
"Iya gapapa," kata Seongwu memaklumi. "gak marah kok."
"Janji aku kalau taun depan nggak bakal lupa!"
"Iya kalo masih." Seongwu mengembalikkan buku yang ia baca sambil menahan tawanya melihat Daniel kembali menenggelamkan diri di lehernya.
Kemudian ia menepuk-nepuk tautan jari mereka. "Cup... Cup... Cup, kesian."
"Yang bener dong yang!" kata Daniel protes. "Iya... iya."
"Iya apanih?"
"Lah nggak tau." kata Seongwu. Daniel merekatkan pelukan mereka. Lalu kepalanya sedikit lebih maju. "Nikah sama aku ya?"
"Iya... iya."
"Iya apa Uwu-ku?"
"Iya, nikah sama Nielieee-ku ini." kata Seongwu tanpa niatan menatap Daniel. Malulah bos, nggak kekira merahnya wajah Seongwu ini.
Daniel membalik Seongwu untuk menatap manik hitamnya. Lalu menangkup wajah kesayangannya lagi. "Makasih, Seongwu-ku."
"OH DICARIIN MALAH ZINA! PULANG KALEAN ZUBAEDAH!" Hyunbin telah bersabda.
Realdanifdek
Seongwuuu95 and 847 like this
Pangeran telah berhasil merubah macan menjadi hello kitty. Misi berhasil :))
Realdanikdef menonaktifkan komentar
Tbc
Kmf kemarin membuatq lemah akan ongnyel, sef ma hert!!!!
Typo adalah bagian dari manusia
KAMU SEDANG MEMBACA
THE THINGS ABOUT US
FanfictionHow can i be a part of your wonderland? Ini cerita tentang Kang Daniel yang akan selalu menyayangi Seongwu dan Seongwu yang selalu akan menganggap daniel sebagai pangeran berkuda hitamnya. Ongniel Area! Gemes-gemes lenyeh doang isinya