Hilang

1.9K 416 5
                                    

Where're you now?

"Masih lama?" Seongwu tersenyum, lalu meletakkan hapenya untuk bersender di tumpukan buku mbak Ayu.

"Bentar lagi," Cowok disebrang sana terlihat menghela nafas. Membuang mukanya ke samping, terlihat lelah.

"Kenapa?" pertanyaan Seongwu menggundang Daniel untuk menoleh. Menatap sang pujaan hati yang terlihat khawatir.

Daniel menggeleng pelan. "Nggak papa, cuman capek aja."

"Udah makan?" Daniel mengangguk. Dari sini terlihat Daniel menggulingkan badannya. Yang semula tengkurap jadi terlentang dengan hape yang ia junjung tinggi.

"Perasaanku gak enak, wu," kata Daniel mengigit bibir bawahnya. Terlihat begitu resah, "kayaknya bakal ada masalah gede gitu." sambung Daniel lagi.

"Cuman perasaan kamu aja kali." kata Seongwu menenangkan.

"Kamu perlu dijemput, nggak?"

"Nggak usah, aku dianter sama mba Ayu. Ya'kan, mbak?" tanya Seongwu memastikan.

Mbak Ayu yang sedang mendata obat-obatan jadi menoleh lalu menggeser kursinya mendekati Seongwu. Mbak Ayu mengangguk antusias sambil mendekatkan wajahnya pada layar hape Seongwu.

"Santai aja kamu, Niel. Seongwu kamu pulang sama saya. Dijamin sampai tanpa lecet." kata mbak Ayu semangat.

Diseberang sana Daniel terkekeh pelan. Lalu mengangguk mengiyakan.

"Kalo sama mbak Ayu Daniel percayalah."

Kini berganti mbak Ayu yang ketawa. "Tumben kamu gak pulang bareng Seongwu?"

"Itu mbak, hari ini sidang buat ngambil motor."

"Dapat?" Seongwu yang tadi hanya diam jadi ikut penasaran.

Daniel mengangguk.

"Cuman kuncinya dipegang sama papa." balas Daniel lesu.

"Semangat!!" ujar Seongwu dan mbak Ayu bersamaan. Tangan Seongwu terkepal kuat di samping pipi bulatnya mencoba menyemangati Daniel dari ruang uks sekolah.

Sedangkan Daniel hanya menipiskan bibir. Mencoba tetap santai.

Daniel menoleh ke arah pintu ketika Mama datang menyembulkan kepalanya. "Adek ditunggu papa dibawah."

"Bentar, nanti adek turun." Mama cuman senyum lalu menutup pintu kamar anaknya pelan.

"Dipanggil Mama ke bawah, aku matiin, ya?"

"Iya, bentar lagi juga udah selesai. Dadah Niel." ujar Seongwu melembaikan tangannya pada layar hape.

Daniel ikut melambai kemudian menekan ikon merah ditengah hingga wajah Seongwu dan mbak Ayu hilang dari layar.

Cowok berbahu lebar itu bangkit meletakkan hapenya sembarangan lalu menatap bayangannya di kaca. Entah kenapa perasaannya sedang tidak enak sedari tadi.

(づ ̄ ³ ̄)づ

"Kenapa manggil adek, Pah?"

Papa yang sedang menelpon rekan kerjanya jadi menghentikan kegiatannya lalu menyimpan benda tipis itu di meja ruang keluarga.

"Kamu nggak ngambil kunci?" Daniel mendecak pelan. Ia dudukan tubuh besarnya di samping papa.

"Adek nggak mau ngambil kalo syaratnya aneh-aneh lagi." cetus Daniel.

THE THINGS ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang