si Jahil dan si Penakut

1.7K 455 22
                                    


Kasih bintang dulu boleh lah, Hehe.

Nggak ada satu detik kok, Hehe.

Kan ini cerita ongniel, isinya cuman manis-manisan mereka kalo lagi pacaran hehe.

Seongwu itu penakut!

"MAMA!! SEONGWU DATANG NIH!"

Mama Daniel cuman bisa memaklumi Seongwu yang suka datang tanpa mengucap salam. Main teriak-teriak seenaknya sendiri.

Nggak papa, calon mantu. Dimaklumi.

"MAAAMAAAA!!" teriakan Seongwu makin mendayu. Seakan memperintah Mama yang lagi serius masak di dapur untuk menyambut tamunya.

"Hehe, Mama dah dateng, hehe." Seongwu meringis tak tahu malu.

Ya nggak papa dong, dulu pertama kali Seongwu kesini. Seongwu kalem, jaga image jangan sampai ia punya kesan yang buruk sama orang tua Daniel.

Lalu atitude seseorang tamu yang datang, apalagi pacar anaknya membuat Mama senang dan tak lupa mengucap kata sakral setiap teman Daniel datang, 'anggap aja rumah sendiri, ya.'

Dan berlaku juga untuk Seongwu.

Setelah itu setiap Seongwu datang, ia akan berteriak kencang. Seperti di rumah.

Antara Seongwu yang polos atau menjurus ke bego :)


Cowok kesayangan itu maju memeluk Mama erat. Menggerakan tubuh mereka ke kiri dan ke kanan. Duh jadi rindu Bunda yang kemarin sore harus pulang ke Banjar.

"Seongwu nginep, ya?" pinta Mama.

Seongwu mengangguk, sudah lama dia nggak nginep di rumah Daniel. Dulu Mama suka maksa Seongwu biar mau nginep, soalnya kata Mama Daniel di rumah sama di luar nggak ada bedanya. Masuk kamar terus tidur.

"Mah, liat Bunda bawain Mama amplang dari Kalimantan." ujar Seongwu mengangkat tinggi-tinggi plastik hitam yang sedari tadi ia tenteng.

"Bunda baru pulang dari Banjar?" Seongwu mengangguk, lalu berbicara antusias. "Bunda katanya pernah bilang pengen amplang'kan? Yaudah Seongwu bilang sama Bunda buat bawain ke sini."

Mama Daniel terlihat terharu, lalu memeluk Seongwu begitu gemas. "Makasih ya, Seongwu." kata Mama meletakkan plastik di atas meja.

"Bunda di rumah?" Seongwu menggeleng, ia mengikuti langkah wanita itu ke wastafel. "Bunda sama Ayah baru aja balik ke Banjar kemarin malam."

Mama Daniel tersenyum hangat, tangannya menarik pipik Seongwu halus. "Kan buat Seongwu juga."

"Kok sepi, Mah?" tanya Seongwu.

Mama terlihat memasukkan sosis ke dalam panci, kemudian melihat Seongwu sebentar sebelum kembali berkutat pada masakkannya. "Pada tidur Wu, katanya mau nonton bola nanti malam."

Seongwu mangut-mangut seolah mengerti.

"Ya udah, Seongwu bantuin Mama ya?"




(づ ̄ ³ ̄)づ




"Nyel, bangun...."

THE THINGS ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang