"Aku pulang," ucap Shigure sambil melepas sepatunya di depan pintu sebelum masuk.
"Oh, Shigure kah? Selamat datang!" balas seseorang tak tak terlihat dari tempat Shigure berada sekarang.
Shigure yang telah melepas sepatunya sekarang berjalan menuju ruang tamu, tapi sebelum ia sampai di sana, ia menoleh ke belakang.
"Kariyama-san, sedang apa kau?" tanya Shigure pada Pricilia.
Pricilia yang sedang kehilangan alam sadarnya untuk sesaat, tiba-tiba disadarkan oleh panggilan dari Shigure yang telah masuk meninggalkannya.
"Tu-tunggu dulu, Hiragaya-kun!" seru Pricilia seraya melepas sepatunya secepat mungkin.
Setelah sekitar 5 detik, ia sudah melepas sepatu dan berjalan memasuki rumah sambil bergumam "permisi" pelan. Ia berjalan menuju tempat dimana Shigure berdiri menunggunya. Setelah itu Shigure mempersilahkan Pricilia duduk di sebuah sofa empuk di ruang tamu sambil menunggunya ganti baju, lalu ia meninggalkan Pricilia sendirian di ruang tamu dan pergi ke kamarnya untuk ganti baju.
Pricilia yang sedang sendirian di ruang tamu itu terlihat gugup dan ketika itu juga ia mendengar langkah dari belakangnya. Sontak di menoleh dan berkata, "cepat sekali, Hiragaya-kun", tapi ia salah. Ia mengira bahwa pemilik langkah itu adalah Shigure dan sudah terlanjur mengucapkan itu.
Yang ia lihat sekarang adalah seorang perempuan berambut hitam lurus yang sedang berdiri sambil menatapnya dengan tatapan bingung disertai keterkejutan. Dan di saat yang bersamaan, mereka berkata "eh?" dengan kompak tanpa ada aba-aba terlebih dahulu.
Mata mereka saling bertemu, mata biru yang dimiliki oleh Pricilia bertemu dengan mata hitam milik perempuan yang sedang berdiri di hadapannya. Suasana hening ini menambah kebingungan mereka.
"Apakah perempuan ini adalah kakaknya Hiragaya-kun?" tanya Pricilia dalam hati dengan sedikit panik yang terpampang jelas di wajahnya.
Sebaliknya, wajah perempuan yang berdiri di hadapannya itu berubah dari terkejut menjadi santai, lalu ia duduk di sofa seberang Pricilia.
"Apa kau teman Shigure?" tanya perempuan itu pada Pricilia dengan senyum.
"Y-ya, begitulah..," jawab Pricilia dengan agak gugup, ia masih salah tingkah karena ucapan yang harusnya ia tujukan pada Shigure malah nyasar ke perempuan yang duduk di seberangnya.
Perempuan itu tersenyum senang bercampur lega mendengar jawaban bagus dari Pricilia. Pricilia tidak tahu kenapa ia tersenyum, jadi ia mengabaikan itu, lalu ia menelan ludah dan memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Anu, apa kakak ini kakaknya Shigure?" tanya Pricilia sambil melirik-lirik ke sana kemari tanpa memperhatikan mata lawan bicaranya sama sekali.
Perempuan itu tampak terkejut mendengar pertanyaan yang agak aneh dari Pricilia, ia terdiam untuk sementara dan kemudian tersenyum lagi. Dan ketika ia hendak menjawab pertanyaan itu, ia dihentikan oleh suara yang datang memasuki ruangan itu.
"Maaf menunggu, Kariyama-san," ucap seorang yang memasuki ruangan.
Itu adalah Shigure yang telah mengganti seragam putih bernuansa hijau milik akademi Sousei menjadi baju harian yang sering ia pakai.
Ia memakai baju hitam sesuai dengan penampilannya yang berambut hitam legam serta mata hitam menandakan bahwa Shigure adalah keturunan Jepang asli.
"Kau ini ya, kenapa kau tidak bilang kalau akan membawa teman?" sahut perempuan berambut hitam yang sedang duduk di seberang Pricilia.
Mendengar suara itu, Shigure langsung menoleh ke arahnya.
"Oh kakak, kenapa tidak bilang kalau kau ada di situ?" tanya Shigure sambil menunjukkan wajah bodohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Brain [DROP]
AksiDi masa depan, tepatnya tahun 2028, dunia mengalami perubahan yang drastis. Sebuah aurora misterius, yang disebut Poltergeist, muncul secara tiba-tiba di berbagai belahan dunia. Aurora Poltergeist itu berasal dari luar angkasa. Seminggu setelah kemu...