10

4.2K 436 6
                                    

[ Suga ]
10

•••

Suga berlari disekitar koridor agensi, ingin ketempat si direktur utama berada, Bang Sihyuk lebih tepatnya saat ini berada.

Suga sebenarnya tidak sendiri saat kemari, namun, kemacetan yang tidak kunjung membuat mobil yang ia tumpangi dengan para member termasuk manajer Sejin bergerak. sehingga, ia menjadi tidak sabaran dan memilih berlari, meninggalkan yang lainnya.

Untungnya, member lainnya tidak mencegah nya untuk berlari sendirian walau jaraknya masih terbilang sangat jauh. Mungkin, para member mengerti perasaan Suga sekarang.

Aeri penting bagi lelaki itu.

Suga melihat kesekitar dan mendapati sesosok yang dikenalnya berdiri sendiri tak jauh dari tempatnya.

"pelatih Yoon! Bagaimana dengan Aeri?!" tanya Suga, tak sadar membentak pelatih Yoon. Pelatih Yoon yang terlihat khawatir, kaget dengan kedatangan Suga.

"dia sedang mengemas barang dilokernya." jawab pelatih Yoon cepat, dengan raut merasa bersalah.

Suga menyerit bingung."mengemas?" tanya nya, dan pelatih Yoon mengangguk.

"aku yakin dia tidak bersalah, tapi dia malah mengatakan dirinya bersalah." jelas pelatih Yoon penuh kecemasan, dan Suga diam termangu ditempatnya."biarpun aku sering memarahinya, tapi aku tau dia bukanlah orang yang seperti itu.."

Suga masih termangu, lalu dia mendengar keributan diujung lorong membuat ia tersadar, dan menoleh kesumber suara.

Disana, terlihat dua wanita yang tengah berdebat. wanita berkepang satu, terlihat tengah mencegah wanita lainnya yang tengah membawa tas ransel. Mereka berdebat cukup lama, dan Suga tak dapat mengenali dua-dua nya karna mereka berdua memunggunginya. Sampai salah satunya menoleh, Suga melotot kaget.

"itu Aeri.." bilang pelatih Yoon, tanpa menunggu lebih lama lagi Suga berlari menghampiri.

Tak peduli pada kakinya yang sudah letih akibat berlari jauh, Suga seakan memakai seluruh tenaganya yang selama ini ia simpam dari malas-malasan, dikeluarkan.

Aeri terlihat kaget saat matanya menangkap Suga menghampiri. Ia yang ditahan oleh gadis berkepang itu, menghempaskan tangan gadis itu dan hendak pergi menghindar dari Suga. Namun sayang terlambat, Suga sudah menahan tangan Aeri. Digenggamnya dengan kuat, seakan takut gadis itu pergi darinya.

"ya! Kau mau kemana?!" tanya Suga, tak sadar intonasi nya membentak Aeri yang terkesiap sebentar.

"sunbae tolong lepaskan aku! Aku sudah bukan trainne disini!" bilang Aeri membentak Suga, sehingga tidak dapat menghindari keributan terjadi.

Semua orang menonton mereka. Menonton Aeri yang menjadi sosok pemberani, bahkan bisa membentak Suga. Dan menonton Suga yang secara terang-terangan mencegah seorang gadis.

"siapa bilang bukan? Aku tidak pernah mendengar hal seperti itu." bantah Suga, mulai menetralkan suaranya.

Aeri diam menatap manik mata Suga. Suga merasa terkejut dengan tingkah gadis itu, pasalnya gadis itu seperti bukan ia yang sesungguhnya. Kau tau? Aeri yang pertama kali ditemui nya adalah Aeri yang penakut dan selalu menunduk. Berbeda dengan Aeri yang didepannya saat ini, menatap dingin kepada Suga secara terang-terangan tanpa takut.

"aku yang bilang. Dan sunbae sudah mendengarnya dariku. Jadi tolong.." Aeri memutar pergelangan tangan nya, mencoba melepaskan genggaman tangan Suga.

"lepaskan aku, dan biarkan aku pergi. Aku juga bukan siapa-siapa sunbae..jadi tidak perlu seperti ini." ucapan Aeri itu, membuat Suga melepaskan tangan gadis itu perlahan. Jujur, Aeri sedih saat tangan putih lelaki itu melepas genggaman nya, namun inilah pilihannya.

Aeri menatap manik mata Suga, lalu membungkuk kepadanya. Itu bertepatan dengan para member bangtan yang lain, serta manajer Sejin datang memandang mereka beberapa langkah dibelakang. Aeri menatap mereka setelah membungkuk pada Suga, ia tersenyum kecil pada mereka lalu membungkuk pada mereka juga.

Aeri juga sempat memberikan senyum kecil pada pelatih Yoon juga Hyorin, gadis berkepang dua itu. Aeri berbalik, baru beberapa langkah Suga membuat nya berhenti kembali.

"jika aku menjadikan kau milikku, nanti, apa kau akan tetap denganku?" tanya Suga.

Aeri diam menatap lantai. Rasanya ia ingin meneteskan air mata sekarang. Namun, ia tidak bisa dan tidak akan bisa. Ia menoleh sedikit kebelakang dan menyunggingkan senyuman.

"nanti.." benaknya bergumam lalu melanjutkan jalannya pergi dari sana, meninggalkan kekosongan untuk lelaki yang terlalu dalam merasakan jatuh cinta padanya.

Suga menatap punggung kecil Aeri yang berjalan pergi. Begitupun para member, mereka sedikit terkejut dengan situasi yang aneh saat mereka datang. Para member menghampiri Suga, dan merangkul nya memberi kekuatan.

Hyorin masih berdiri disana. Ia menatap kearah Suga lama, namun Suga yang sibuk dengan pikirannya tidak menyadari tatapan penuh arti darinya.

Jungkook yang posisinya menghadap kearah Hyorin berdiri, menyadari Hyorin menatap kearah mereka lebih tepatnya Suga. Jungkook menyolet lengan Taehyung disebelahnya, lalu Taehyung diberitau oleh Jungkook lantas memberitau kepada Suga.

Suga menoleh pada Hyorin, dan menatapnya penuh tanya.

"apa kau begitu sayang nya dengan Aeri?" tanya Hyorin, makin membuat Suga bingung.

•••

Aeri duduk didalam bus sendirian, menatap keluar jendela tanpa pikiran. Otaknya saat ini tidak memproses apapun. Yang ia lakukan saat ini hanya duduk diam menatap luar dan hanya begitu saja.

Telinganya seakan tuli dengan kebisingan sekitar. Hanya satu suara yang dapat ia dengar, dan itupun suara dari lelaki yang sangat ia harapkan kehadirannya disaat seperti ini. Andaikan lelaki itu menahannya lebih lama, dan mengucapkan kata-kata yang ingin ia dengar, ia mungkin bisa bertahan.

Suga. Lelaki itu Aeri tunggu kehadirannya, namun lelaki itu tidak kunjung tiba saat Aeri disidang dan disudutkan tadi. Aeri merasa membantah bahwa obat-obatan terlarang itu bukan miliknya pun, seperti nya percuma karna inti dari pembicaraan itu, menyuruh nya untuk mengaku walau ia tidak melakukan.

Hyorin menahannya tanpa sebab. Gadis itu tiba-tiba perhatian padanya dan menahannya. Gadis itu mengatakan bahwa ia bukanlah pelakunya dan gadis itu tau siapa pelakunya. Gadis itu mengatakan bisa membantunya untuk tetap menjadi trainne, tapi sayangnya minat Aeri sudah hilang. Sikap positif yang selama ini ia bangun seperti hancur tanpa sisa dan hilang seketika seperti ditelan bumi.

Aeri merasa sudah lelah menjalani ini semua. Ia harus menyusun rencana masa depan yang baru, dan membangun masa depan yang lebih pantas untuk ia sebut masa depan. Selain itu, ia harus merubah perasaan nya, menyusun nya kembali. Melupakan Suga, sunbae yang dengan beruntungnya ia dapat kenal.

Tanpa sadar air mata Aeri menetes, dan ia tersenyum diseiring tetesan itu.

"oppa.." gumamnya kecil.

•••

Suga✔[completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang