01

13.8K 785 16
                                    

[ Suga ]
01

•••

Airi, Lee Airi namanya. Gadis yang hanya tau tentang mimpi, tanpa tau peliknya menggapai mimpi. Ia datang bertaruh nasibnya, dari desa kecil ke sebuah agensi kecil, yang baru-baru ini sukses karna satu grup berisikan laki-laki. Yang merupakan idolanya.

Memikirkan betapa bahagianya ia saat itu, ditawari audisi untuk masuk ke agensi idolanya, dan berhasil masuk sebagai seorang trainne, kebahagiaan itu sulit diungkapkan.

Namun, kebahagiaan itu seiring sirna hari demi hari, karna ia sendiri tidak tau alasannya.

Yang ia tau pasti, tidak ada seorangpun di agensi ini menyukainya. Mereka entah karna alasan apa, justru membencinya berakhir ia dibully.

"Kenapa suaramu seperti itu Hah?! Tidakkah kau tau? Bahwa seorang penyanyi harus menjaga suaranya!" Bentak wanita yang tak terlalu tua, tapi tak terlalu muda juga pada Airi.

Tangan wanita itu kini memegang dagu Airi, membuat kepala Airi yang semula menunduk, menjadi mendongak karna ingin ia tatapi.

"Wajahmu!" Bentak wanita itu lagi, membuat jantung Airi sukses berdetak lebih cepat empat kali dari biasanya.

"Kau tau? Wajahmu itu, adalah wajah yang akan membantu mu memikat orang lain! Suaramu yang entah kenapa jadi hancur itu, akan dibantu dengan wajahmu!" Bentaknya menjelaskan secara kasar.

Airi hanya dapat menahan air matanya diujung pelupuk mata.

"Wajahmu luka-luka! Suaramu menjadi hancur! Pergi saja kau dari agensi sekarang, dan berhenti bermimpi menjadi seorang idol! Bahkan, para anggota bangtan tidak sudi akan melirik mu yang menyedihkan ini!"

Pedas. Itu yang dirasakan Airi menerima setiap ucapan yang diteruskan kepadanya.

Dibelakang, ia dapat mendengar jelas beberapa orang tertawa yang ia yakini adalah orang yang membuat suara, juga wajahnya menjadi tidak layak untuk seorang idol.

Ya, semua permasalahan ini tidak akan hadir jika ia tidak dibully oleh mereka.

Yang merasa iri.

Setelah dibentak habis-habisan oleh pelatih, Airi ditarik oleh sekawanan gadis yang kerjanya gemar membully nya.

Ia ditarik, lalu dibawa ketempat biasa dimana hanya ada mereka disana.

Rooftop gedung agensi.

Airi dilemparkannya dilantai, membuat telapak tangannya lecet karna bergesekan dengan lantai semen kasar itu.

Airi sudah dibanjiri air mata,

"Kau! Bahkan, pelatih Yoon meminta mu untuk pergi dari tempat ini! Kenapa kau masih saja bertahan, Huh?! Kau bodoh, atau dungu?!!" Bentak gadis itu, kakinya tidak diam. Kakinya ikut andil, karna kakinya dengan tega menginjak kaki Airi kuat.

Airi hanya meringis berteriak.

"HAN YURA! KENAPA KAU SEPERTI INI HANYA DENGANKU?!" Bentak Airi, tidak bisa menahan amarahnya membuat gadis tukang
bernama Yura itu menginjak kakinya kuat.

"Dasar! Sudah bagus aku hanya membentak! Kau malah meneriaki ku?!" Amuknya tak terima.

"Ya! Lee Airi! Harusnya kau sadar diri. Gadis kampung seperti mu, tidak pantas menjadi idol!" Ucap gadis disebelah Yura, menendang tubuh Airi.

Airi hanya meringis sakit. Sungguh, ia ingin melawan. Namun, ia bukanlah orang yang bisa melawan orang lain. Ia bukan orang yang dapat menjaga dirinya sendiri, karna ia lemah.

Selama ini, ia tidak pernah jahat atau berperilaku yang kurang pantas dengan orang sekitarnya. Namun, kenapa orang sekitarnya begitu membenci nya? Bahkan ketiga gadis Dihadapannya juga turut membencinya, bahkan menyiksanya habis-habisan.

Apakah disini tidak ada yang membantunya? Ah lupa, Airi hanya seorang trainne,

Trainne lemah yang dijauhi secara tidak langsung.

"Sudahlah Yura, Hana. Kita pergi saja ke bawah, karna sekarang sudah lumayan siang, dan para member bangtan pasti sedang makan siang dikantin." Ajak gadis berkepang dua, Hyorin.

Hanya Hyorin yang selama ini tidak pernah membully Aeri. Akan tetapi, Hyorin selalu hadir saat Airi dibully oleh kedua temannya. Bisa dibilang, Hyorin hanya saksi disini atau lebih tepatnya penonton.

"Huh! Padahal aku masih ingin bermain dengannya. Tapi, tak apalah. Para namja itu lebih penting darinya." Ujar Yura, yang kemudian pergi diikuti kedua temannya meninggalkan Airi penuh luka baru disana.

Airi meringis, lalu mengusap air matanya.

"Auuww.." ringis nya, saat mendapati telapak tangannya yang luka terkena air matanya sendiri.

Ia mencoba bangun, dan dengan langkah kaki yang diseret ia mencoba pergi dari rooftop.

Tempat aman baginya untuk sendirian saat ini, adalah tangga darurat yang pastinya sepi karna orang-orang memilih untuk menaiki lift.

Dengan langkah lunglai, Airi menuruni tangga darurat mencari spot terbaik untuknya meratapi nasib. Airi pun memojokkan diri.

Ia berpikir apa sesusah ini menjadi seorang idol? Apa ia harus berhenti ditengah jalan seperti ini, sehingga penderitaannya akan berakhir? Jika memang seperti itu, ia harus berhenti sekarang bukan?

Jika dipikir, sebenarnya orang-orang di agensi ini adalah orang baik. Hanya saja, waktu Airi bergabung dengan agensi ini bukan waktu yang pas. Karna ia bertemu dengan orang-orang yang jauh dari kata baik.

Akan tetapi, ia berpikir kembali. Jika ia pergi, semua yang ia lalui akan sia-sia tanpa hasilnya. Jika kalian bertanya mengapa Airi bahkan sampai sekarang mampu melalui ini, itu sebab Airi penuh dengan energi positif yang membantunya.

Airi memandangi luka-luka nya, ia pun berpikir kalau ia harus membersihkan dirinya sekarang agar terlihat baik.

Ia pun kembali berjalan lunglai, hendak menuju toilet. Sebisa mungkin, jangan ada yang melihatnya yang tengah kacau seperti ini.

Ia jalan dilorong dengan mengendap-endap, melihat kedepan dan kebelakang bergantian, memeriksa tidak ada yang mengikutinya.

Ia mendengar ada suara riuh disebuah ruang didepannya, membuat ia berhenti dan menahan nafas.

Pintu ruangan itu terbuka, dan keluar beberapa orang laki-laki yang langsung pergi tanpa melihatnya membuat ia menghela nafas lega. Ia mulai berjalan hampir melewati ruangan yang baru dikunjungi para lelaki itu.

"Ya! Tunggu aku!" Teriak seorang laki-laki tepat ditelinga Airi, membuat Airi meloncat kaget dan menatap horor pada lelaki itu.

Mati. Itu yang terbesit dibenaknya saat melihat lelaki itu.

Segera dengan langkah terpincang-pincang, ia berlari pergi meninggalkan lelaki itu yang terdiam didepan pintu.

Lelaki berkulit putih bersih itu agak terkejut melihat seorang gadis ada didepannya. Ia tidak pernah melihat gadis itu, dan ini pertama kalinya ia melihatnya.

"YOONGI HYUNG! PPALI!" Teriak seorang laki-laki bermata sipit meneriaki namanya.

Ya, dia adalah Min Yoongi, atau dikenal publik dengan Min Suga. Suga.

•••

Walaupun cerita sudah complete, tolong berikan voment nya ya ^^

Suga✔[completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang